Asma' binti Abu Bakar Menjunjung Tinggi Panji Dakwah




Oleh : Suryawati & Ummu Fahima

Kebenaran Islam akan terus semerbak harum di dunia ini atas ridhoNya. Meski Islam perlahan dijauhkan dari tubuh umat muslim, tapi para penjaga agamaNya akan terus ada. Hal ini tak ubahnya dengan kehadiran para pendukung dakwah Rosul dari sosok shahabiyah. Muslimah termasuk didalamnya para generasi millenial tentu tidak asing lagi dengan salah satu sosok berikut dalam pengorbanannya untuk agama ini. Tentu saja, bukan sebatas nama atau bahkan pengorbanannya yang kita ketahui dan pahami, tetapi segala kebenaran yang beliau contohkan sebisa mungkin kita lakukan saat ini.

Islam kaffah bukan sebatas istilah, tetapi seharusnya sudah menjadi nyawa bagi kita untuk memotivasi diri dekat dengan kebenaran Islam, mengkajinya, memahami dan menyampaikannya. Islam Kaffah bukan untuk diri sendiri atau keluarga atau masyarakat tertentu, tapi untuk diterapkan di seluruh alam hingga rahmatNya kita rasakan. Berikut adalah sosok muslimah Asma' binti Abu Bakar yang perlu kita ketahui dan jadikan motivasi dalam mendekati, mengkaji, memahami dan menyampaikan Islam Kaffah:

Asma' binti Abu Bakar adalah salah satu shahabiyah Nabi Muhammad saw. Sahabat wanita ini terkenal pemberani, cerdas dan dermawan. Ayahnya adalah sahabat Nabi Muhammad saw. yaitu Abu Bakar Ash Shidiq. Saudara perempuannya adalah ummul mukminin Aisyah istri Rosululloh saw. Suaminya adalah az Zubair bin Al Awwam merupakan salah satu sahabat yang dijamin masuk surga. Putranya adalah Abdullah bin Az Zubair. 

Asma' hidup bersama kaum muslimin dengan kehidupan penuh tekanan, sarat dengan kesabaran jihad dan ujian hidup. Dia menjunjung tinggi panji dakwah dengan tangan, hati dan perasaan. Dia muslimah pejuang tangguh kebenaran Islam. Hal itu dibuktikannya dengan turut serta dalam perang Yarmuk bersama suaminya Az- Zubair. 

Julukan Asma' yang paling populer adalah "Dzatun Nithaqin" yakni wanita pemilik 2 ikat pinggang. Kisah ini diriwayatkan Imam al Bukhori dalam kitab shahihnya. Diriwayatkan bahwa Asma' membuat bekal untuk Rosululloh ketika hendak hijrah menuju Madinah. Dia tak punya sesuatu untuk mengikat makanan dan minuman Rosululloh selain ikat pinggangnya saja. Setelah mengadukan ke ayahnya (Abu Bakar) maka ayahnya memerintahkan agar merobek ikat pinggangnya menjadi 2. Satu untuk makanan dan satu untuk ikat pinggangnya.  Dia melakukan apa yang diperintahkan ayahnya. 
Kedermawanan Asma' juga tk diragukan lagi. Dia begitu ikhlas ketika ayahnya Abu bakar menyumbangkan seluruh hartanya untuk perjuangan islam tanpa meninggalkan sedikitpun untuknya. Kakeknya Abu Quhafah yg buta saat itu mendatanginya dan bertanya"Demi Alloh aq mendengar bahwa Abu bakar telah meninggalkanmu pergi dengan membawa seluruh hartanya?". Kemudian Asma' menjawab,"Sekali-kali tidak wahai kakek sesungguhnya beliau telah menyisakan buat kami harta yang banyak." Kemudian Asma'pun mengambil beberapa batu lalu diletakkannya ditempat ayahnya biasa menyimpan uang. Batu batu itu ditutupinya dengan kain, kemudian dituntunnya tangan sang kakek untuk merabanya Kemudian kakeknya berkata,"Kalau memang dia telah meninggalkan harta untukmu maka dia telah berbuat baik, ini sudah cukup bagi kalian."
Asma' yang cerdas dikenal juga sebagai penyair. Dia terus mensyiarkan Islam hingga usia senja. Selama hidup dia juga banyak meriwayatkan hadist. Begitulah sosok Asma'binti Abu bakar. Dia meninggalkan pelajaran dan nasehat yang berharga. Dia menghabiskan seluruh hidupnya demi  perjuangan Islam. Sudah seharusnya kita sebagai muslimah meneladani sifat dan sikapnya menjadi muslimah pejuang Islam Kaffah yang tangguh.[]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak