Untuk Siapa New Normal Life?



Oleh : Desra wita

Pendemi Virus Corona atau Covid 19 memaksa masyarakat untuk tetap berdiam diri dirumah ( Sosial Distancing) membuat perekonomiaan berjalan lambat bahkan mengalami krisis perekonomiaan yang sangat pesat. 

Penetapan Lockdown dan PSBB tidak bisa berjalan dengan baik sebab rakyat dinilai tidak disiplin dan pemerintahan yang plinplan dalam menjalankan tugas, akibatnya peraturan ini diabaikan.. 

Saat ini, beberapa negara termasuk indonesia mulai menerapkan pola hidup baru ( New Normal Life). padahal istilah " New Normal Life" merupakan istilah yang digunakan dalam perubahan mekanisme yang terjadi pada dunia Bisnis dan Ekonomi. 

Namun, sekarang istilah ini juga digunakan dalam ranah Manusia menghadapi Virus Corona atau Covid 19. Dengan penetapan ini manusia akan kembali menjalankan aktivitasnya ditengah wabah, padahal resikonya akan sangat buruk bagi kesehatan dan wabah tersebut dengan mudah untuk menular. 

Terlihat jelas bahwa Sistem Demokrasi Sekuler mengangap bahwa jiwa manusia tidak ada harganya, demi mengerakkan roda perekonomiaan mereka berani melakukan apapun walau keselamatan melayang dan Jiwanya manusia terancam.  

Sistem fasad ini tidak akan pernah memberikan kesejahteraan dalam perekonomiaan, buktinya selama ini sistem ini selalu mengalami permasalahan perekonomiaan, ketimpangan sosial, kemiskinan, penipuan dan sebagainya. 

Lantas kenapa tidak sistemnya yang dirubah? Padahal jelas sistemnya yang salah. Kenapa malah manusia yang disuruh menyeimbangkan diri dengan virus yang mematikan bahkan harus disamakan dengan Istri.. Ini tentu menjadi tanda tanya, Untuk siapa Sebenarnya New Normal Life? Ummat kah atau segelintir Pemilik Modal? 

Padahal ada jawaban yang telah diberikan sang pencipta "Risalah Islam". Lengkap membahas permasalahan ummat apalagi perekonomiaan. Jika manusia ingin mengerakkan perekonomiaan secara masif ada jawaban dalam Mikro Ekonomi Syariah, jika Manusia ingin mengerakkan Perekonomiaan dalam skala Global ada jawaban dalam Makro eknomi Syariah.

Islam mempunyai solusinya dan mampu menjawab dilema yang terjadi saat ini. Tentu Islam tidak akan pernah mendzalimi manusia apalagi mengabaikan jiwa manusia karena bagi islam Jiwa manusia sangat berharga, sesuai Firman Allah Qs. Al Maidah : 32. 

وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا  

Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak