By : Afifah Demolisher (Aktifis Peduli Generasi dari Kota Surabaya)
Generasi adalah anugerah utama bagi setiap negeri, bagaimana tidak jika suatu negeri tak memiliki generasi? sungguh sangat menyedihkan. Memiliki generasi sangat dibutuhkan setiap negeri karena ialah penerus cita-cita tertinggi yang dimiliki. Tanpa generasi maka negeri itu akan bisa dikatakan mati. Apalagi jika generasi yang dimaksud adalah generasi berkualitas seyogyanya generasi muslim yang dimiliki oleh peradaban Islam.
Mari kita lihat bagaimana kondisi para generasi pada masa kekhilafahan Abbasiyah. Misalnya seorang bapak filosof Ibnu Rusyd (1126-1198 M) ia seorang pemikir yang memiliki keahlian yang bukan dlm hal filsafat saja melainkan dari berbagai ilmu seperti ilmu teologi Islam, astronomi, fisika, fikih atau hukum Islam juga ilmu linguistik. Begitupun juga dengan tokoh lain seperti Ibnu Sina, al- Khawarizmi, al-Farabi, al-Ghazali, Maryam al-Astroloub, dan tokoh lainnya. Dimana mereka berkembang dan berjaya dimasa kejayaan Islam.
Model yang sangat bisa untuk di panuti juga di ikuti oleh para generasi saat ini yang sedang mencari jati diri. Bukan malah mencari contoh lain selain selain dari generasi Muslim. Namun, saat melihat hari ini kondisi generasi Muslim sangat tidak patut untuk di ikuti bahkan wajib untuk memungkiri. Bagaimana tidak generasi saat ini adalah generasi aplikasi Tiktok, game Pubg, Mobile Legend yang mana itu adalah aplikasi yang sangat membuat waktu terbuang secara sia-sia. Generasi cuek yang tak paham akan kondisi. Apalagi saat ini adalah kondisi pandemi, jangankan meraih ketakwaan sejati, namun kebanyakan malah menaikkan eksistensi diri melalui sebuah aplikasi.
Saat ini dimasa pandemi generasi masih harus melejitkan diri tanpa mengkambinghitamkan pandemi. Bagaimana seharusnya menjadi generasi di saat pandemi ini? Penulis memberikan sedikit tips untuk menjadi generasi Muslim sejati disaat pandemi.
Pertama, Menjadi Generasi yang Bertakwa, generasi saat ini wajib menjadikan dirinya menjadi insan yang bertakwa sembari melanjutkan agenda ramadhan di dalam rumah. Meski ramdhan telah berlalu para generasi tetap wajib menjadikan amalan-amalan sholih yang telah lakukan di bulan mulia itu mengiringi aktivitas di sepanjang tahun.
Kedua, Paham Posisi sebagai Agent Of Change, tidak ikut berpartisipasi dalam permainan dunia seperti aplikasi unfaedah yang membuat seorang generasi lalai terhadap posisinya sebagai the Agent Of Change.
Ketiga, Manfaatkan fasilitas untuk Melejitkan diri, saat ini hampir seluruh generasi memiliki pegangan seperti gagdet atau yang lainnya untuk terus berkarya agar fikiran terus berkembang dan menjadi generasi hebat. Massivkan setiap keahlian dan maksimalkan kemampuan untuk meraih cita-cita tertinggi.
Keempat, Contoh Idola Tokoh Muslim, sang generasi pasti memiliki contoh agar diri mirip seperti seorang tokoh yang di populerkannya. Jadi, generasi Muslim wajib mencontoh generasi Muslim pula. Misalnya hendak menjadikan diri cerdas seperti Aisyah ra. sehingga melejitkan diri dengan membaca buku juga menyebarkannya di media online.
Ingatlah nasihat tajam perihal 'waktu'. Tancapkan pemahaman bahwa waktu adalah pedang, ia akan melibas siapapun yang tidak menggunakannya sebaik mungkin. Juga pergunakanlah waktu muda kalian sebelum usia tua menghampiri.
Meskipun saat ini kita berada di tengah pandemi, tetap ini tak akan menjadi penghalang para generasi untuk melejitkan diri seperti generasi Muslim sejati sebagaimana yang telah di contohkan oleh para sahabat nabi juga para tabi’in. Wallahu a’lam