Oleh : Luthfia ‘Indana Zulfa
Baru-baru ini, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan kenaikan listrik yang tidak wajar yang mencapai 4 kali lipat dari biasanya. Kenaikan ini dieluhkan masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah mengingat kondisi ekonomi yang turun akibat pandemi covid-19.
Menanggapi hal ini, PT PLN (Persero) menyatakan tidak ada kenaikan tarif listrik, karena hal itu merupakan kewenangan pemerintah. Dilansir dari CNBC Indonesia, Direktur Human Capital Management PT PLN (Persero), Syofvi F. Roekman menekankan pihaknya tidak pernah melakukan manipulasi dalam penghitungan tarif. Ia mengatakan “Prinsipnya kami tidak pernah melakukan adjustment terhadap tarif karena itu domainnya pemerintah, dan bukan domain PLN”
Di sisi lain, menurut Direktur Niaga dan Management Pelanggan PLN Bob Syahril kenaikan tersebut disebabkan karena selama pandemic Covid-19, masyarakat diharuskan untuk melakukan kegiatan dari rumah baik untuk kegiatan bekerja hingga sekolah. Sehingga penggunaan listrik mengalami kenaikan.
Namun jika kita melihat fakta lebih dalam, banyak masyarakat yang mengaku pemakaian listrik sebelum dan selama pandemi ini sama saja karena pekerjaannya yang mengharuskan tidak Work Form Home (WFH) seperti petani dll. Lalu bagaimana bisa tarif listrik tetap naik?. Masih banyak tanda tanya yang belum terjawab seputar kenaikan tarif listrik ini. Sekalipun Pihak PT PLN (Persero) telah mengklarifikasi melalui social medianya, namun tetap tidak bisa diterima karena tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
Hal seperti ini sudah biasa terjadi di sistem kapitalisme. Sistem yang lebih mementingkan kepentingan elite daripada rakyatnya sendiri. Masalah-masalh seperti ini harusnya bisa ditoleransi mengingat masih adanya pandemic Covid-19 yang tak kunjung reda. Bukan malah mencari untung seenaknya dengan memeras rakyat.
Nasib negeri ini sebenarnya masih bisa diperbaiki menjadi negeri yang sejahtera, aman sentosa.
Yaitu dengan mengganti sistem yang bobrok ini dengan sisitem yang jauh lebih baik yang terbukti telah mensejahterakan rakyatnya selama berabad-abad. Sistem itu adalah sistem Islam. Di bawah naungan Khilafah Islamiyah rakyat tidak akan merasakan kenaikan listrik diam-diam yang hanya menyusahkannya. Segala kebutuhan umat akan terpenuhi tanpa adanya tagihan yang membebani. Untuk itu saatnya umat memperjuangkan sistem yang Allah SWT rahmati ini, agar negeri dan negeri- negeri muslim yang lain di belahan bumi ini senantiasa mendapatkan kesejahteraan.
Tags
Opini