Oleh : Hastaria Marissa, S.P*
Menjadi muslimah taat, masuk surga tentu didambakan. Namun untuk menuju ke sana pastinya perlu upaya yang gigih serta ulet. Ibarat kamu ingin lulus ujian sekolah pastinya mesti giat belajar. Iya nggk sih?
Apalagi untuk meraih sesuatu yang luar biasa jannah-Nya. Sesuatu yang luar biasa tiada terukur dengan kenikmatan dunia Kamu mesti lebih berjuang lagi. Siap guys?
Rasulullah dan para sahabat teladan kita di dalam ketaatan. Berbagai kisah ketaatan para sahabat yang bisa kita contoh. Diantaranya kisah tentang para sahabat yang sholat kemudian membatalkan sholatnya ketika ada perintah untuk merubah arah kiblat. Kemudian kisah jalanan di kota Madinah yang dibanjiri oleh khamar setelah adalah perintah keharaman khamar.
Luar biasa, para sahabat tanpa pikir segera taat pada Rasul. Tak banyak pikir dan minta pemakluman. Ketika turun ayat, "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (QS al-Maidah [5]: 90).
Semua dilandasi karena dorongan iman yang mendalam dalam kalbu dan pikir.
Mereka taat tanpa syarat. Iman yang menyeluruh atau sempurna. Para muslimah yang setelah turunnya kewajiban berhijab mereka segera mencari kain apapun yang dapat menutup aurat mereka. Sahabat abu bakar, Abdurrahman bin auf yang penuh keikhlasan mengorban harta mereka.
Semua itu dilakukan mereka dengan kehendak diri dorongan taat tanpa menunda pada Allah. Alamiah kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan dijemput-Nya.
Mereka melaksanakan semua perintah Allah apapun itu baik ringan ataupun berat. Ditengah berbagai macam warna-warni kehidupan mereka tetap gigih dan sabar.Begitu pun ketika perintah berjihad yang penuh pengorbanan nyawa,materi turun mereka segera melaksanakan."Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun berat dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS at-Taubah [9]: 41). Indahnya jawaban mereka saat mendengar perintah Allah, "Kami dengar dan kami taat ... " (QS al-Baqarah [2]: 286).
Keridhaan Allah lah balasan terbaik yang mereka cari puncak tertinggi dalam pengabdian seorang muslim pada Allah. Ketaatan yang tanpa syarat ini menghadirkan kekuatan yang sangat dahsyat. Ingat perkataan bijak, "Bila kamu tidak dapat berlomba dengan orang sholeh dalam ketaatan. Maka berlombakah dengan orang para pendosa dalam ketaatan."
Semoga kita senantiasa semangat untuk terus merangkai diri menuju ketaatan. Menjadi sosok muslimah tangguh hijrah dalam menuju Islam yang sempurna atau kaaffah.(*HM)
*Penulis dari Kota Palangka Raya