New Normal Life Kedok Pemerintah Kapitalis Tutupi Kegagalan



Oleh : Mardina, S.Pd

Sejak kemunculannya di akhir tahun 2019, kini virus corona masih saja menyebar di hampir seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Walaupun beberapa negara sudah mulau pulih dari virus ini, namun sejumlah ahli memprediksi pandemi virus corona Covid-19 bisa berlangsung lama. Hal ini berkaitan dengan belum ditemukannya vaksin atau obat untuk virus corona. Meskipun demikian, tentu tidak bisa selamanya masyarakat hidup dalam masa karantina. Masa karantina bisa berakhir, jika vaksin atau obat virus corona Covid-19 bisa ditemukan, maka pola pencegahan seperti yang dilakukan saat ini harus terus dilakukan. Sejumlah ahli menyebut kondisi tersebut dengan new normal life. Hal itu tentu saja juga berlaku di Indonesia termasuk di daerah. Kalimantan selatan. salah satu provinsi yg sedang menyiapkan diri dalam pelakasanaan new normal life ini. 

“Kota Banjarbaru telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tepat hari ini sudah dua minggu atau 14 hari. Pihak GTPP COVID-19 memastikan tidak akan memperpanjang PSBB tersebut dengan alasan akan menerapkan new normal (tatanan kehidupan yang baru)” (koranbanjar.net, 29/05/2020).

Berbicara mengenai new normal, masih banyak yang bertanya-tanya mengenai definisi dari new normal itu sendiri. Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Bapak Wiku Adisasmito, New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. 

Masyarakat dunia terpaksa mengambil resiko demi menyambung hidup didalam keadaan yang tidak menentu ini. Dimana pemerintah seakan membiarkan rakyatnya hidup damai dengan virus. Rakyat tak punya pilihan, rakyat tak punya daya, mau tidak mau mereka harus siap dengan keadaan yang semakin sulit.  New Normal dijadikan alasan pemerintah untuk tetap bisa memajukan perekonomian yang terus anjlok semenjak pandemic ini. Walau dipaksakan skenario yang ingin dinormalkan kembali adalah kondisi ekonomi para pengusaha bukan kondisi kesehatan masyarakat yang tak kunjung meningkatkan sarana prasarana untuk menangani wabah, ataupun melakukan riset untuk membuat vaksin. Maka tak heran, jika bagi para penguasa, berdamai dengan corona menjadi pilihan terbaik di tengah rasa putus asa atas ketidakmampuan memberi jalan keluar. Dalihnya, wabah corona adalah wabah tak biasa. Dia merebak sejalan dengan pergerakan manusia. Maka apa boleh buat, kita harus berdamai, bahkan bersahabat dengan corona. Hal ini telah membuktikan bahwa New Normal Life hanyalah kedok sistem pemerintah kapitalis dalam menutupi kegagalannya menangani pandemic covid-19. 

New Normal life juga biasa dikatakan sebagai langkah dari sistem kapitalis dalam memperbaiki masalah perekonomian. Karena setelah masyarakat hidup secara normal, maka perekonomian pun akan kembali normal. Sistem kapitalis memandang bahwa new normal life merupakan solusi terbaik yg saat ini bisa diambil oleh seluruh negeri. Padahal sejatinya new normal life merupakan langkah paling putus asa dari sistem ini. 

Hal ini semakin menambah keyakinan bahwa sistem kapitaliss beserta seperangkat aturannya, tidak akan pernah bisa memberikan solusi yg totalitas dalam mengangani pendemi covid-19. Jika kita melihat kebelakang kegagalan sistem kapitalis tidak hanya terlihat ketika pandemic ini saja, tetapi jauh sebelum ini sistem kapitaliss gagal total dalam memberikan pemecahan permasalahan kehidupan bagi negara dan rakyat. 

Setuju atau tidak dengan istilah new normal, Rasulullah SAW 1.400 tahun lalu telah memberi petunjuk sebagai protokol kesehatan dan rujukan dalam kondisi wabah yang sedang menerpa.. 
Dari Abu Sa’id, Sa’ad bin Sinan al-Khudri RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Tidak boleh melakukan perbuatan yang bisa membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain." (HR Ibnu Majah, No 2340 dan 2341).

Dalam hadits itu sudah sangat jelas bahwa segala yg membahayakan diri sendiri maupun orang lain sangat lah tdk diperbolehkan. Kalaupun new normal itu dilakukan maka dalam sistem islam harus memperhatikan beberapa aspek. Pertama, harus meminta pendapat atau pertimbangan dari para ahli (kesehatan) bukan memutuskan dg semau rezim. Kedua, mengkaji hukum tentang bahaya jika new normal life diberlakukan. Ketiga, negara maupun rakyat disisi melakukan ikhtiar juga harus dibarengi dg sifat tawakkal atau mmepercayai bahwa apa yg terjadi merupakan takdir yg telah ditetapkan oleh Allah SWT. Dan yg terakhir, sudah melakukan berbagai upaya dalam menyelesaikan masalah tersebut sehingga tdk menjadikan new normal life solusi utama melainkan pilihan terkahir yg diambil oleh negara.

Maka jika ingin permasalahan covid 19 dan masalah lainnya terselasaikan, langkah yg harus diambil adalah kembali kepada islam. Karena Islam adalah agama sekaligus sistem terbaik yg memberi solusi dan menjadi penerang bagi umat. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak