Oleh : Rizkika Fitriani
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Mahasiswa Jakarta Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Mereka meminta adanya audiensi langsung bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim guna membahas aspirasi mereka terhadap dunia perguruan tinggi.
Salah satu tuntutan yang mereka soroti adalah soal pembiayaan kuliah di masa pandemi. Mereka meminta adanya subsidi biaya perkuliahan sebanyak 50 persen.
"Satunya soal isu pendidikan adalah subsidi 50 persen daripada biaya perkuliahan," ujar salah seorang orator di lokasi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengeluarkan Permendikbud 25 Tahun 2020 terkait ketentuan penyesuaian uang kuliah tunggal (UKT). Nadiem mengatakan kebijakan ini dimaksudkan guna memberikan keringanan kepada mahasiswa di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
"Kami akan mengeluarkan permendikbud yang memberikan keringanan UKT di bawah ruang lingkup kita, yaitu PTN, ya untuk keringanan UKT bagi mahasiswa," kata Nadiem dalam telekonferensinya pada Jumat (19/6/2020).
Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merealokasi dana Rp 1 triliun guna meringankan beban mahasiswa di masa pandemi Corona (Covid-19). Nadiem mengatakan bantuan anggaran ini untuk 410 ribu mahasiswa, terutama di perguruan tinggi swasta (PTS).
"Jadi kami mengalokasikan dari sekitar sisa anggaran kami Rp 4,1 triliun untuk beasiswa pendidikan tinggi. Kami mengalokasikan sekitar Rp 1 triliun untuk dana bantuan UKT mahasiswa, yang terutama akan dimanfaatkan untuk perguruan tinggi swasta. Dan ini memberikan bantuan UKT," kata Nadiem dalam telekonferensinya.
Masyarakat di sistem kapitalis ini khususnya dalam bidang pendidikan semakin di bebani biaya yang semakin tinggi. Masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi akan semakin sulit untuk mendapatkan pendidikan yang memadai meskipun mereka pandai. Hal ini menunjukkan seolah ekonomi selalu menjadi syarat utama menuju ke jenjang pendidikan.
Apalagi saat ini karena kondisi pandemi, UKT selalu di perbincangkan. Khususnya para mahasiswa yang terlibat dalam perkuliahan. Sebagai mahasiswa, yang pastinya merasa berat jika institusi pendidikannya tidak memberi keringanan biaya. Selama pandemi Covid-19, para mahasiswa tidak menggunakan fasilitas kampus. Bahkan modal kebutuhan selama belajar di rumah pun merupakan tanggungan sendiri. Namun pemerintah abai dengan hal ini, hal inilah yang mendorong mahasiswa untuk melakukan demo agar pemerintah sadar kendala para mahasiswa saat ini.
Pada sistem Islam tentunya mengatur segala aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan, karena pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi setiap manusia. Kalau pendidikan saja di persulit,maka rusaklah para generasi umat.
Seharusnya UKT sudah menjadi tanggung jawab penguasa, karena setiap penguasa berkewajiban untuk memenuhi segala aspek kehidupan, khususnya mengenai pendidikan. Kalau penguasa hanya memberikan keringanan itu maka berarti banyak bagi rakyat yang ekonominya sangat jauh di bawah dari kata standar.
Sudah saatnya kita harusnya sadar bahwa sistem buatan manusia ini tidaklah mengatur kehidupan dengan sempurna. Syariat Islam yang berasal dari waktu Allah adalah kunci dalam segala aspek kehidupan. Pada sistem Islam pendidikan adalah satu hal kewajiban yang mesti di prioritaskan dan tidak di persulit. mendapatkan pendidikan yang layak adalah hak setiap warga negara, baik berasal dari kalangan ekonomi tinggi, menengah maupun kalangan bawah.
Dalam sistem Islam segala pendidikan tidak diperkenankan biaya. Seluruh pembiayaan pendidikan di dalam daulah diambil dari baitulmal, yakni dari pos fai’ dan kharaj serta pos milkiyyah ‘amah. Seluruh pemasukan daulah, baik yang dimasukkan di dalam pos fai’ dan kharaj, serta pos milkiyyah ‘amah, boleh diambil untuk membiayai sektor pendidikan.
Allah Swt telah memberikan seperangkat aturan yang sesuai fitrah manusia. Jadi sudah selayaknya kita harusnya sadar bahwa mengikuti aturan manusia yang dilahirkan dari sistem kapitalis tidak akan mampu memberikan solusi yang tuntas bagi persoalan manusia. Sudah saatnya kita berusaha untuk menerapkan Islam secara kafah dalam seluruh aspek, sehingga akan terwujud kehidupan yang penuh berkah.
Wallahu a'lam
Tags
Opini