Kiat Bergaul dan Memilih Teman


Oleh: Nabila Zidane
Forum Muslimah Peduli Generasi dan Peradaban

Rasulullah saw. pernah bersabda, "Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Hendaklah kalian melihat siapa yang menjadi teman dekatnya." (HR Abu Daud dan Tirmidzi).



Bergaul dengan orang lain pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dua-duanya harus menjadi manfaat bagi kita.



Pertama, yang perlu kita lakukan adalah mencari kelebihannya, mengingat jasa dan kebaikannya bukan melihat kelebihan hartanya. Dengan mengingat kebaikan orang lain, akan membuat kita menjadi ahli syukur.



Kedua, adalah bijak terhadap kekurangan dan kesalahan. Karena setiap orang tidak mungkin sempurna sama halnya seperti kita.

Melihat kesalahan orang lain juga bisa menjadi manfaat bagi kita. manfaatnya apa?

Untuk mengevaluasi diri. Apakah saya punya kesalahan yang sama. Misalkan, orang tersebut tidak disiplin. Kita harus ingat, saya sudah disiplin atau tidak?



Setiap perbuatan buruk atau kekurangan orang lain adalah cara Allah untuk mengajari kita tentang perbuatan yang tidak boleh kita lakukan. Dengan melihat kesalahan orang lain, kita bisa mengevaluasi diri. Dengan melihat kesalahan orang lain, kita mempunyai ladang amal untuk membantu memperbaiki bukan untuk menghakimi. Kecuali yang memang tugasnya sebagai hakim.

Jangan sampai kesalahan orang lain menjadi dosa bagi kita. Kita jadi ghibah, kita malah menjadi suka dengan penderitaan orang, astaghfirullah.



Ketiga, lupakan jasa dan kebaikan diri. Karena kalau kita sudah merasa berjasa, memungkinkan kita akan mempunyai kecenderungan akan menuntut orang lain mengakui jasa kita. Padahal kita berbuat baik kepada orang lain hakikatnya adalah Allah yang berbuat baik kepada dia dan kita diuji menjadi jalan.

Misalnya, kita menyumbang ke anak yatim. Itu sudah rezeki anak yatim hanya dititipkan oleh Allah lewat kita. Ujian, kita ikhlas atau tidak. Tetapi kalau kita merasa berjasa merasa berbuat untuk anak yatim lalu mengungkit-ungkitnya maka anak yatim itu tetap mendapat rezekinya cuma kita tidak dapat pahalanya.



Keempat, Lihatlah kekurangan dan kesalahan diri. Inilah sebetulnya yang paling penting diantara semua itu. Karena tidak ada sesuatu hal yang mengancam diri kita selain keburukan diri sendiri.

Barang siapa yang mengerjakan amal yang shalih maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidakah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya,” ( Q.S. al- Fushshilat[41]: 46).



Hati hatilah Memilih Teman

Dalam hal pergaulan ini, Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali memberi nasihat indah yang bersumber dari Kitab Tanbiihul Ghaafilin (Peringatan Bagi yang Lupa). Imam Al-Ghazali menyebutkan ada 8 hal yang perlu diperhatikan dalam bergaul.

1. Barangsiapa yang sering duduk bersama orang-orang kaya, maka Allah akan menambahkan kepadanya cinta dunia dan semangat untuk mendapatkan dunia.



2. Barangsiapa yang sering duduk bersama orang-orang miskin, Allah akan menambahkan kepadanya perasaan syukur dan ridha atas pemberian Allah.



3. Barangsiapa yang sering duduk dengan para pemimpin/raja (pejabat), Allah akan menambahkan kepadanya perasaan sombong dan kerasnya hati.


4. Barangsiapa yang sering duduk dengan perempuan, Allah akan menambahkan kepadanya kebodohan dan syahwat.


5. Barangsiapa yang sering duduk dengan anak-anak kecil, Allah akan menambahkan kepadanya kelalaian dan senda gurau.


6. Barangsiapa yang sering duduk dengan orang-orang fasik (gemar bermaksiat), Allah akan menambahkan kepadanya keberanian berbuat dosa dan kemaksiatan serta semangat untuk berbuat maksiat, kemudian menunda-nunda akan taubat.


7. Barangsiapa yang sering duduk dengan orang-orang saleh, Allah akan menambahkan kepadanya kegemaran dalam amalan-amalan ketaatan.


8. Barangsiapa yang sering duduk dengan para ulama', Allah akan menambahkan kepadanya ilmu dan sikap waro' (berhati-hati dalam mengambil harta dunia).


Maka sudah selayaknya kita selalu berhati-hati dalam memilih teman, sehingga kita tidak tergelincir kepada kefasadan.
Wallahu a'lam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak