Oleh : Lusiana Sembiring S. pd
( aktivitis muslimah deli serdang)
Ditengah tumpang tindih permasalahan negeri, berbagai solusi pun ditawarkan sebagai obat untuk menyehatkan lagi negeri ini. Sebagaimana covid-19 yang obatnya masih terus di persiapkn, negeri ini pun juga memerlukan obat yang tepat. Salah satu yang sering disuarakan adalah perbaikan sistem dengan kembali menerapkan aturan ilahi atau yang disebut dengan khilafah atau imamah. Adalah hal yang alamiah jika ada pro dan kontra menyikapi masukkan tersebut. Di kutip dari Harakatuna. Com "orang kena corona solusinya dikasih obat, bukan dikasih khilafah". Lantas apakah keterkaitan antara khilafah dengan corona? Lalu seberapa hebatkah kredibelitas khilafah dalam menghadapi pandemi? Tentu ini perlu dibuktikan. agar ketidaktahuan berubah menjadi sebuah pemahaman, dan keraguan berubah menjadi sebuah keyakinan.
Dunia sedang menghadapi krisis besar yang bermula dari krisis kesehatan/pandemic covid 19. Selama hamper 6 bulan berlangsung, makin Nampak betapa system politik, ekonomi dan kesehatan yg berjalan di berbagai negara gagal segera mengatasi masalah ini.
Diberlakukannya new normal life saat ini ternyata belum menjadi solusi terbaik dalam menghadapi Pandemi covid-19. Berbagai pendapat pun bermunculan mengomentari kebijakan pemerintah yang terkesan tergesa-gesa dalam mengambil sikap dengan dalih agar tidak lumpuhnya perekonomian negeri. Sosok pemimpin negeri yang diopinikan mirip Khalifah umar bin khattab justru banyak mengecewakan masyarakat. Mulai Dari permasalahan bantuan yang tak merata, sekolah online yang tidak berjalan optimal, hingga biaya rapid test yang cukup menggila. Tidak cukup sampai disitu saja, new normal life pun memiliki kecenderungan terjadinya herd immunity dimana yang kuat akan selamat dan yang lemah akan sekarat.
Sebagai sebuah agama yang sempurna Allah telah mengabarkan bahwa segala yang terjadi dimuka bumi adalah atas kehendak Allah SWT. Sehingga sebagai seorang yang beriman kepada Allah kita wajib menyikapinya berdasarkan perintah dan larangan Allah.
Banyak ibrah yang bisa diambil dari adanya pandemi ini. Dimana munculnya covid-19 dianalisis sebagai dampak mengkonsumsi Salah satu hewan yang aktif dimalam hari (kelelawar).yang jelas disebutkan dalam Al-Quran sebagai hewan yang di larangan (haram) dikonsumsi. Dari sinii saja seharusnya kita Sudan bisa mengambil pelajaran bahwa setiap larangan Allah yang kita langgar akan membawa pada kerusakan. Demikian juga dengan penerapan sistem kapitalisme hari ini, yang asasnya adalah sekulirisme. Hal ini menjadi penyebab permasalahan umat tidak pernah terselesaikan.
Demokrasi yang digadang-gadang dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat tak lain hanyalah slogan manis yang diteriakkan para pemimpin. Lihatlah bagaimana penguasa dan pejabat negeri menyikapi pandemi ini? Masih saja ada di antara mereka yang mengambil kesempatan di balik kesulitan yang diderita rakyat. Hal ini karena orientasi dari kepemimpinan mereka hanyalah Manfaat/materi. Tentu berbeda dengan konsep kepemimpinan dalam islam yang orientasi nya adalah ridho Allah.
Sistem kapitalis sekulerisme menempatkan manusia sebagai pembuat Hukum/ aturan kehidupan, yang Sudan cukup jelas akan bertentangan dengan fitrah manusia. Sipembuat Hukum pun bukanlah orang sembarangan, mereka adalah orang-orang yang memiliki kekuasaan atau materi. Hukum atau kebijakan yang dibuat pun dengan kaca mata untung rugi, sedangkan dalam Islam kedaulatan hanyalah ditangan syara' (Allah). Kebijakan yang dibuat berlandaskan perintah dan larangan Allah demi kemaslahatan umat. Allah berfirman :
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin"
Sesungguhnya jalan keluar terbaik adalah menyadari kebutuhan terhadap system alternative, bagi muslim adalah dengan kembali pada system ilahi. System khilafah adalah perwujudan nyata berlakunya system ilahi dan memperjuangkan tegaknya adalah jalan menjemput pertolongan Allah. Namun mengapa justru seruan umat untuk memahami system khilafah, direspon negative oleh rezim?
Sudah saatnya mengikatkan akal pada syara' karena jika tidak ia akan di ikat oleh syahwat, ketika ini terjadi maka kematian pun tak mampu lagi jadi pengingat bahkan azab Allah pun tak lagi ditakuti. Adanya pandemi menjadi teguran untuk kita dimana makhluk Allah yang kecil bisa berdampak besar, masih Beranikah kita mengabaikan seruan Allah yang Maha Besar?
Sungguh tak sanggup membayangkan kerusakan apalagi yang akan terjadi bila sistem kapitalisme ini terus di terapkan. Khilafah bukanlah sebuah ideologi, khilafah adalah sistem yang berasaskan pada Al-Quran dan Hadist. Sumber hukum yang mampu menyelesaikan problematika kehidupan. Secara total. Termasuk pandemi yang terjadi saat ini.
Wabah juga pernah terjadi pada masa Khalifah Umar bin Khattab, beliaupun menyelesaikannya dengan apik karena merujuk pada Al-Qur'an dan Hadist. kita perlu meneladani bagaimana sikap pemimpin dikala wabah sedang mendera.
Bagaimana disaat-saat sulit dan berat negara tetap hadir mengayomi dan melindungi umat. Rakyat pun akan mentaati karena paham kepentingan dan merasa tenteram sebab kebutuhannya dijamin oleh negara.. Begitupula tenaga medis akan bekerja dengan tenang karena didukung segala fasilitas yang dibutuhkan dan insentif yang sepadan dengan pengorbanan yang diberikan.
Riset Akan terus didukung Dan didanai agar obat virus tersebut segera ditemukan. Tentu ini belum kita rasakan, bahkan negara seolah-olah abai terhadap kebutuhan rakyat. Inilah yang menjadi penyebab dada semakin sesak dan kehidupan semakin penat. Allah berfirman dalam surat Al-Maidah: 50.
Artinya : "“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik"
pandemi ini hanya akan Hilang atas izin Allah, oleh karenanya Marilah sama-sama kita kembali mengingat status diri sebagai makhluk Allah. Sistem demokrasi kapitalisme adalah ancaman nyata yang sesungguhnya, bahkan negeri paman Sam yang menjadi pengemban utama Dari model pemerintahan ini pun sudah terlihat kemerosotan dan kerusakannya. Jangan hanya karena ibu pertiwi pindah posisi Dari negara berkembang menjadi negara maju membuat pemerintah besar Kepala dan mengabaikan kepentingan umat. Saatnya hijrah, menjadikan negeri yang saat ini masih berada pada darul kufur menuju darul Islam dengan kembali menerapkan Islam secara kaffah dalam setiap aspek kehidupan. Wallahua'lambishowab.