Oleh: Nabila Zidane
Forum Muslimah Peduli Generasi dan Peradaban
Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath dalam keterangannya menyatakan bahwa untuk pertama kalinya sejak Depresi Besar, baik negara berkembang maupun negara maju akan mengalami resesi di tahun 2020. Dalam Outlook Perekonomian Dunia Juni nanti pertumbuhan ekonomi nampaknya akan jauh lebih buruk jika dibandingkan dengan prediksi yang sebelumnya sudah dilakukan.
Selain itu, Gopinath pun memaparkan, krisis yang terjadi saat ini yang disebut dengan the Great Lockdown merupakan krisis yang sebelumnya tidak pernah terjadi di dunia.
Pasalnya kali ini krisis terjadi dan dipicu oleh pandemi virus Corona (Covid-19) yang merupakan kondisi darurat kesehatan, tetapi segera berubah menjadi krisis ekonomi dengan langkah-langkah pembatasan sosial dan perjalanan yang dilakukan untuk meredam penyebaran.(kompas.com, 27/6/2020)
Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi -0,3 persen pada 2020.
Hal tersebut dicantumkan dalam World Economic Outlook (WEO) Juni 2020 IMF yang dirilis pada Rabu (24/6/2020)
Wajar jika dikatakan bahwa pandemi Covid-19 membawa dampak luar biasa pada ketahanan ekonomi sistem kapitalisme saat ini. Pasalnya sektor ekonomi riil yang selama ini menjadi penopang sektor ekonomi non riil saat terjadi krisis ikut terpukul.
Pembatasan sosial membuat produksi menurun karena semua pabrik harus tutup untuk mencegah penularan. Akibatnya rantai pemasok pun terganggu sebab mobilitas transportasi terhenti. Efeknya terjadi PHK secara massal yang membuat income masyarakat menurun dan berimbas pada rendahnya permintaan pasar.
Apalagi dengan konsep new normal yang digunakan untuk menggerakkan ekonomi. Tentu resesi ekonomi tidak bisa dihindari sebab konsep ini justru membawa dampak hilangnya faktor produksi utama yaitu manusia.
Realita dunia yang saat ini terpuruk sebenarnya menunjukkan kepada kita bahwa sistem ekonomi kapitalisme telah gagal menyelesaikan pandemi dan mengabaikan nyawa manusia. Masihkah kita berharap pada sistem kapitalis ini? Tentu saja kita harus memilih alternatif lain dalam menyelesaikan persoalan sistemik seperti ini.
Dunia Membutuhkan Sistem Khilafah
Secara historis pernah ada sebuah sistem yang berhasil mengatasi tiga wabah selama masa diterapkannya dan juga berhasil menjaga stabilitas ekonomi negara. Sistem itu tidak lain adalah Khilafah.
Salah satu faktor yang menyebabkan ekonomi negara tetap stabil meski wabah terjadi adalah sumber pemasukan negara bukan dari sektor pajak dan riba melainkan tiga pos utama yang terpusat dalam Baitul Maal atau lembaga keuangan khilafah pos tersebut adalah
1. Pos pengelolaan kepemilikan negara seperti harta ghanimah, fai’, khumus, kharaj, jizyah 1/5 harta rikaz, harta orang yang tidak memiliki ahli waris dan tanah hak milik negara.
2. Pos kepemilikan umum.
Islam menetapkan sumber daya alam yang ada bukan menjadi milik negara. Sehingga negara tidak boleh memprivatisasi, apalagi memberikan konsesia kepada negara lain atau swasta. Tetapi deposit yang melimpah dari ketersediaan sumber daya alam itu menjadi tanggung jawab negara untuk mengelolanya tanpa mengambil keuntungan sepeser pun, kemudian memberikan hasil pengelolaannya kepada masyarakat umum. Apakah dalam bentuk pembiayaan kesehatan, pembiayaan pendidikan dan lain-lain yang menjadi hajat hidup masyarakat luas.
Islam menetapkan sumber daya alam yang ada bukan menjadi milik negara. Sehingga negara tidak boleh memprivatisasi, apalagi memberikan konsesia kepada negara lain atau swasta. Tetapi deposit yang melimpah dari ketersediaan sumber daya alam itu menjadi tanggung jawab negara untuk mengelolanya tanpa mengambil keuntungan sepeser pun, kemudian memberikan hasil pengelolaannya kepada masyarakat umum. Apakah dalam bentuk pembiayaan kesehatan, pembiayaan pendidikan dan lain-lain yang menjadi hajat hidup masyarakat luas.
3. Pos pengelolaan zakat maal (zakat peternakan, pertanian, emas dan perak, barang tambang, perniagaan, barang temuan(rikaz), dan zakat profesi).
Faktor lainnya adalah menjaga stabilitas nilai tukar untuk menggerakkan perekonomian. Dilakukan dengan menggunakan mata uang dinar atau emas dan dirham atau perak karena nilai intrinsiknya stabil bukan bergantung pada satu negara menggunakan uang kertas yang nilainya berbasis kepercayaan.
Kebijakan ini membuat khilafah menjadi negara mandiri. Pada saat wabah terdeteksi di suatu tempat, khilafah akan segera melakukan pemisahan antara orang yang sehat dan orang yang sakit untuk menghindari penularan dan penyebaran wabah ke yang sehat. Sehingga orang yang sehat tetap bisa bekerja dan melakukan aktivitas lain tanpa khawatir tertular. Yang sakit disembuhkan dengan sistem kesehatan yang baik dan mumpuni dan didukung dengan penelitian ilmiah. Jadi orang yang sehat tetap bisa melakukan aktivitas sebagaimana biasanya dan ekonomi tetap berjalan stabil.
Faktor-faktor inilah yang akan menjaga stabilitas ekonomi khilafah saat ada wabah tanpa menerapkan konsep new normal seperti sistem kapitalisme yang justru membahayakan nyawa manusia demi ekonomi.
Wallahu a'lam
Tags
Opini