Oleh: Rut Sri Wahyuningsih
Muslimah Penulis Sidoarjo
PSBB diperlonggar, transportasi dipermudah, arus mudik diperbolehkan. Tentu bukan tanpa alasan. Pemerintah ingin membidik perekonomian "rakyat" agar kembali tumbuh namun benarkah ini akan menjadi solusi guna mengatasi pandemi? Sebab rakyat kian sulit.
Didapati berita, sejak moda transportasi diperbolehkan beroperasi lagi, jumlah orang yang positif Corona juga bertambah. Artinya, kebijakan ini bukannya mempermudah ekonomi namun justru semakin mempersulit. Kembali rakyat yang menjadi korban.
Bagaimana dengan sedekah? Sedekah adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama menjelang akhir Ramadan kaum muslim diwajibkan untuk menunaikan zakat. Dianjurkan berinfak dan shodaqoh. Tak soal jika diberi keleluasaan rezeki namun bagi mereka yang hari ini untuk makan sehari-hari saja sulit tentu tidak boleh putus asa sebab batasan sedekah tidak saja berupa materi.
Islam adalah agama yang sempurna. Sesuai fitrah sehingga pas dengan kemampuan manusia . Dalam hal bersedekah pun menjadi sebuah syariat yang tidak memberatkan sama sekali. Jika hari ini banyak orang yang yang tidak mampu untuk bersedekah bukan semata karena mereka miskin, namun negara tidak menjamin syariat yang satu ini bisa dijalankan oleh setiap kaum muslimin.
Beberapa sumber-sumber perekonomian tidak mampu dimasuki oleh individu Muslim sehingga mereka kesulitan menafkahi keluarganya. Maka sebetulnya negaralah yang harus menjamin bagi terciptanya kesejahteraan dan keadilan di berbagai aspek kehidupan agar setiap kaum muslimin mampu menunaikan syariat ini yaitu sedekah.
Insyaallah di masa pandemi ini kita bisa tetap melakukan sedekah meskipun ekonomi sulit, interaksi sosial dibatasi dan dalam situasi yang tidak menentu kapan pandemi ini berakhir . Semoga dengan sedekah hidup menjadi berkah wabah segera menghilang.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahawasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap anggota badan manusia diwajibkan bersedekah setiap harinya selama matahari masih terbit; kamu mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah; kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang bawaannya ke atas kendaraannya adalah sedekah; setiap langkah kakimu menuju tempat sholat juga dihitung sedekah; dan menyingkirkan duri dari jalan adalah sedekah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam hadis di atas ada beberapa anjuran sedekah namun bukan berupa materi dan justru hari ini itu yang langka mengapa? Karena kaum m
Muslimin semakin jauh dari Islam itu sendiri. Amalan itu diantaranya:
1. Mendamaikan Orang yang Bersengketa
Jika ada dua orang yang bersengketa dan meminta bantuan kita, maka kewajiban kita adalah mendamaikan persengketaan mereka.
2. Menolong Orang Lain Menaiki Kendaraan
Jika ada orang yang sakit atau orang tua yang meminta tolong untuk menaiki kendaraannya. Pertolongan tersebut dianggap sebagai sedekah.
3. Mengangkat Barang Orang Lain
Membantu orang lain mengangkatkan barang bawaannya untuk meringankan beban yang di bawanya, maka hal itu pun sudah di anggap sebagai sedekah
4. Melangkah ke Tempat Sholat
Setiap langkah kaki kita atau menaiki kendaraan menuju ke tempat ibadah untuk mendirikan sholat 5 waktu sudah dianggap sebagai sedekah.Oleh karena itu ringankan langkah kaki kita untuk menuju ke tempat ibadah setiap kali azan berkumandang.
5. Membuang Duri di Jalan
Jika kita menjumpai sesuatu di jalanan yang akan menghalang perjalanan seseorang seperti duri, paku, kaca atau lainnya. Membuang atau memindahkannya ke tepi adalah sedekah bagi mereka yang melakukannya.
Bahkan ada yang lebih ringan lagi, yaitu senyum di hadapan saudaramu, itu adalah sedekah. Wallahu a' lam bish showab.
Tags
Opini