Oleh: Fatimah Arjuna (Aktivis Dakwah Kampus)
Berbicara cinta tak akan pernah jauh dari Fitrahnya. Memang cinta hasrat penuh rasa. Hingar bingar bagai ciutan yang membingakai rinkaian prosa dengan tulisan cinta.
Boleh saya kasih tahu cinta yang kini kian menjelma. Membuat insan saling mempesona. Hingga terperosok dosa hina.
Ya, Memang benar cinta yang kian membara membuat insan kian tak rerarah. Siapa sangka ia adalah fitra yang Tuhan beri untuk kita.
Namun jangan!!
Engkau jadikan dia pelampisan hawa semata. Sebelum melabuhkannya kepada yang belum halal dan sah. Pelajari lagi cinta untuk siapa yang pertama.
Sang pencipta ya..ya.. Allah adalah yang berhak menerima. Maukah engkau merasakan cinta dengan islam yang indah. Dialah cinta yang ketika luka tak berbekas hingga cukup sang Ilahi penebusnya.
Ya Rabb bagaikan bingakai jika di ukir, Saking pajangnya prosa membuat cinta ini tak kian henti tertulis dalam puisi cinta.
Mungkin itu sebuah pelampiasan jika islam memang agama yang sempurna. Kalau kata saya cinta kepada Allah butuh banyak ilmu. Bagaimana tidak sebelum melabuhkan hati kepada yang lain sudahkah diri ini di labuhkan untuk islam. Dakwah bentuk diri jika mabda islam memang hakikat fitrah manusia itu sendiri.
Berbicara islam kita tidak akan pernah lari dari siapa islam dan untuk siapa islam. Benar tidak😇☺️
Dari siapa saya dan untuk apa saya. Kita harus mampu menjawab jika islam hari ini nyata-nyatanya benar terperosok ke jurang hampa.
Jangan risau! Masih ada yang pedulu dengan kita hingga rela terluka dan masuk penjara. Sebut saja para Ulama kita. Tak bersalah namun apa. Tertangkap karena Dakwah.
Jangan risau. Mereka telah melabuhkan cinta untuk sang pencipta. Sehingga tersiksa kian membara mereka tak pernah lupa hakikat diri pasti akan ada masalah.
Wah.. Itu dia. Para ulama saja kian membara. Saat ini Negeri zholim menindas para pendakwah.
Jangan risau. Mereka sudah melabuhkan cintanya kepada islam semata. Tak akan kian perperosok meski badai tak henti datang menerpa.
Saya beruntung jika nyatanya, Saya labuhkan hati di jalan dakwah. Saya bangga dengan islam yang sempurna. Hingga mabda panas yang saya punya selalu meronta.
Saya bangga merasakan cinta islam sebab memang fitrahnya, jika mencari yang terbaik hingga berlabuh pada islam yang sempurna.
Nah... silahkan mencari cinta kita hingga labuhkan hati padanya.
Sudah saatnya kita berbenah berdiri dari mabda salah hari ini. Berbalik arah mencontoh para Khalifah. Mereka berbenah diri hanya untuk Allah semata. Rela bejihat di medan panah. Hingga darah bentuk cinta mereka.
Sudah saatnya kita tukar mabda salah ini dengan Mabda islam yang sejati. Jika kita ingin ikut berbaris di jalan ini ikutlah menebar opini. Jika kita ingin cinta yang abadi, Carilah cinta dengan mengaji hingga kita menemukan cinta sejati yang di cari.
Ada yang di ajak untuk belajar islam. Namun memilih jalan sendiri. Sungguh miris jika diri yang kuat Allah berikan saat ini, tidakkah kita iri dengan ibu-ibu yang mengkaji hingga mereka lupa jika diri tak kuat lagi.
Baiklah silahkan labuhkan hati pada yang fitrahnya. silahkan mencari dengan belajar islam itu sendiri. semoga kita menjadi bagian yang Allah pilih dari umat terbaik hari ini. Aamiin.
#PenaPejuang
#CintaUntukIslam
#IslamMabdaBenar