Sekolah Dibuka Ketika Pandemi, Haruskah Ini Terjadi?





Oleh: Tri S, S.Si
(Penulis adalah Pemerhati Perempuan dan Generasi)

Wacana akan diaktifkannya kembali aktivitas belajar mengajar di sekolah menuai pro dan kontra. Pasalnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana akan membuka kembali sekolah pada pertengahan Juli 2020 mendatang. Sejak pandemi Covid-19 merebak, hingga kini sekolah di sebagian besar daerah masih melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun nampaknya di tahun ajaran baru nanti, pemerintah akan melaksanakan rencananya membuka sekolah dengan mengaktifkan kembali aktivitas belajar mengajar ( Muslimahnews.id).

Apa sesungguhnya yang menjadi motivasi pemerintah jika tetap bersikukuh membuka kembali sekolah dengan aktivitas belajar dan mengajar sebagaimana biasanya? Kebijakan untuk membuka kembali sekolah bukan tidak berisiko. Ya, sangat berisiko. Bagaimana tidak, di tengah terus meningkatnya covid-19 mengaktifkan kembali sekolah bukanlah kebijakan cerdas. Bukankah dengan berkumpulnya banyak orang akan berpotensi menyebarkan virus bagi yang lain?

Dalam beberapa kasus, ada orang yang positif Covid-19, namun tanpa gejala. Dan sangat sulit bagi kita membedakan mana yang terkena Covid-19 dan mana yang tidak. Karena sampai sekarang belum ada tes uji cepat langsung keluar hasil untuk menguji apakah seseorang terkena Covid-19 atau tidak saat itu juga. Butuh waktu berhari-hari hingga hasil akuratnya keluar. Adanya ide sekolah dibuka kembali bukan tak beralasan. Di tengah wabah Covid-19 yang terus menggerus seluruh sendi kehidupan dan berdampak luas ke seluruh lapisan sosial masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemulihan kondisi sosial ekonomi.

Sayangnya, di tengah niat pemulihan ekonomi ini tidak diiringi pemastian bahwa virus tidak lagi merebak dan bagi mereka yang sudah jelas terinfeksi sudah diisolasi. Faktanya, untuk memastikan siapa saja yang terinfeksi (melalui tes masal dan PCR) saja belum dilakukan. Alasan yang selalu dikemukakan adalah kurangnya alat.

Dari sini terlihat betapa pemerintah lebih mengedepankan pemulihan ekonomi dibanding keselamatan nyawa rakyatnya sendiri. Pemulihan ekonomi bukannya tak penting, melainkan tak tepat. Di tengah pandemi yang terus merebak harusnya kebijakan ini diiringi dengan pemastian bahwa virus sudah tidak ada alias sudah bersih.

Untuk apa kondisi ekonomi pulih namun banyak korban jiwa berjatuhan diakibatkan ketidakhati-hatian pemerintah dalam mengambil kebijakan? Karena setiap kebijakan yang diambil berpengaruh terhadap apa hasil yang akan diraih.

Dalam kondisi pandemi covid-19 seharusnya rezim bertindak cepat dan bijak dalam mengeluarkan komando. Tegas untuk segera melakukan lockdown demi melindungi rakyat dari wabah virus yang begitu cepat menyebar dan membahayakan ini.

Namun nampaknya pemerintah lebih mengedepankan kepentingan kapitalis di atas kepentingan rakyat. Inilah watak rezim Ruwaibidhah yang mengadopsi sistem kapitalisme, setiap kebijakan selalu mengedepankan kepentingan kapitalis, kepentingan asing. Sementara jiwa rakyat menjadi korban abainya rezim.

Hanya sistem Islamlah satu-satunya sistem yang sudah terbukti berhasil mengatasi semua problematika kehidupan. Hanya Islam yang dapat memberikan solusi terbaik dalam penanganan wabah, dan hanya dalam sistem pemerintahan Islam sajalah dapat ditemui seorang pemimpin yang memimpin dengan penuh tanggung jawab dan kearifan, serta menjalankan pemerintahan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah.
Disamping itu, sistem kapitalisme telah terbukti gagal dalam memberikan solusi atas setiap problematik kehidupan, sehingga tidak layak dijadikan ideologi dalam kehidupan. Hanya Islam sebagai jalan hidup dan mengatasi seluruh persoalan yang ada.

Sudah saatnya negeri ini meninggalkan rezim Ruwaibidhah yang berwatak kapitalisme, yang hanya membawa rakyat hidup penuh dalam kesengsaraan karena tidak mengerti fungsi dan perannya sebagai penanggung jawab dan pengemban amanah mengurusi rakyatnya.

Saatnya sistem Islam yakni Khilafah yang sudah terbukti selama kurang lebih 13 abad memimpin dunia, memberikan kesejahteraan dan rasa aman terhadap rakyatnya, maka itulah satu-satunya sistem pemerintahan yang layak untuk diperjuangkan oleh semua kalangan masyarakat, baik di Indonesia maupun dunia dan layak memimpin dunia. Dengan begitu, manusia dan semua makhluk yang ada akan hidup dalam keberkahan dan kesejahteraan.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak