Oleh: Dila Retta
Miris, melihat moral generasi muda yang semakin terkikis. Tak lagi mengerti adab dan etika, generasi kita tumbuh dalam pengaruh budaya tak beraqidah. Mulai dari penggunaan narkotika, pergaulan lewat batas (sex bebas), hingga berbagai tindakan kriminalitas, seolah menjadi hal yang biasa terdengar telinga dan mereka sebagai pelakunya.
Perkembangan zaman memang telah menghadirkan kemajuan teknologi. Namun dalam waktu yang sama, pemikiran generasi bangsa turut rusak karenanya.
Dengan semakin canggihnya teknologi, membuat generasi muda kita hanya terpaku pada layar 4 inci. Hal tersebut dapat menyebabkan akal mereka mulai terganggu karena candu.
Kita perlu waspada, karena tak ada batasan dalam dunia maya. Segalanya ditampilkan, termasuk hal-hal menjijikan tak berpendidikan yang dapat merusak moral. Terlebih, saat ini beberapa oknum memang sengaja menyajikan hal demikian, agar dapat meraih banyak keuntungan.
Dalam hal ini tentulah kita harus menyadari, bahwa karakter seseorang akan terbentuk berdasarkan apa yang selama ini mereka lihat dan dikerjakan. Dan jika selama ini kita biarkan mereka larut dalam tontonan rusak, bagaimana mungkin bisa menciptakan generasi berakhlaq?
Padahal, Allah telah dengan tegas memerintahkan dalam firman-Nya, agar kita menjaga keluarga dari perbuatan yang mengantarkan pada neraka. Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu..." [QS. At-Tahrim: 6]
Masih ada waktu untuk menyelamatkan mereka dari kerusakan, dan kita semua harus turut berperan.
-Orang tua harus turut andil dalam pengawasan, dan menjadikan agama sebagai landasan dalam pengajaran.
-Harus ada keselarasan dalam sistem pendidikan kita. Di mana bukan hanya fokus pada perbaikan akademis, namun juga fokus pada perbaikan adab dan moral yang semakin kritis.
-Bangsa pun harus turut berperan dalam menyajikan tontonan-tontonan berkualitas yang mendidik, agak dapat menciptakan generasi-generasi terbaik.
Ingatlah, kelak segalanya akan dipertanggungjawabkan. Sebagaimana yang tertulis dalam Al-Qur'an, Allah berfirman: "Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?" [QS. Al-Qiyamah: 36]
Pahami, jika kerusakan moral yang terjadi pada saat ini adalah tanggungjawab kita bersama. Karena kita semua adalah pemimpin, yang kelak harus mempertanggungjawabkan segalanya.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu'anu, Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggungjawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggung jawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya." [HR. Muslim]
Wallahu'alam bishawab.
Barakallahu fiik��
BalasHapus