Ramadhan, Momentum Tepat Bertaubat dari Abainya terhadap Hukum Allah



Oleh: Haryati, S. Pd

Tidak terasa tahun demi tahun berlalu, kini kita berjumpa lagi dengan bulan yang penuh kemuliaan yaitu bulan Ramadhan. Setiap kaum muslimin pasti berbahagia bertemu dengan bulan ini, walaupun dengan keterbatasan tahun ini harus melaksanakan ibadah Ramadhan di tengah pandemi global Covid 19, yang merupakan ujian bagi kaum muslimin karenanya serangkaian ibadah di bulan Ramadhan ada yang tidak bisa terlaksana sebagaimana pada Ramadhan sebelumnya akibat dampak Covid 19. 

Di dalam bulan Ramadhan terdapat banyak keutamaan-keutamaan, salah satunya yaitu dilipatgandakannya pahala dari kebaikan yang kita lakukan. Hadist-hadist yang menjelaskan tentang keutamaan bulan Ramadhan sangat banyak, bisa kita perhatian sebagai berikut:

1. Puasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridho Allah, maka semua dosanya akan diampuni.

فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَمَضَانَ

شَهْرٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ صِيَامَهُ وَإِنِّي سَنَنْتُ لِلْمُسْلِمِينَ قِيَامَهُ

فَمَنْ صَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ الذُّنُوبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Bersabda Rasululah shollallahu ’alaih wa sallam, “Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan di mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaum muslimin menegakkan (sholat malam). Barangsiapa berpuasa dengan iman dan dan mengharap ke-Ridhaan Allah ta’aala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya.”
(HR Ahmad 1596)

2. Allah mengampuni semua kesalahan yang dilakukan hamba-Nya waktu pada siang dan malam

يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ

وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ

“Wahai hamba-hambaKu! Setiap siang dan malam kalian senantiasa berbuat salah, namun Aku mengampuni semua dosa. Karena itu, mohonlah ampunanKu agar Aku mengampuni kalian.”
(Hadits Qudsi Riwayat Muslim 4674)

3. Ditutupnya pintu-pintu Neraka dan dibukannya pintu Syurga

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِى مُنَادٍ يَا بَاغِىَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِىَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

“Pada malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dan jin-jin yang jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satupun pintu yang terbuka dan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satu pun pintu yang tertutup, serta seorang penyeru menyeru: “Wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada ketaatan), wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah”. Allah memiliki hamba-hamba yang selamat dari api Neraka pada setiap malam di bulan Ramadhan”
(HR. Tirmidzi no. 682 dan Ibnu Majah no. 1642. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

4. Qiyam ramadhan (sholat tarawih) menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
(HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759)

Dosa-dosa berjama'ah yang Kebanyakan Tidak Disadari

Siapa yang tidak ingin jika dosa-dosanya yang telah lalu Allah ampuni bahkan seperti bayi yang baru terlahir, dalam artian suci tanpa dosa. Pastilah setiap dari kita sangat menginginkannya. Banyaknya dosa-dosa pribadi akibat kemaskiatan yang telah kita lakukan selama bertahun-tahun baik disengaja maupun tidak ketika menjalani hidup adalah alasan utama untuk menginginkan ampunan dari sang Illahi Rabbi.
 
Namun jika kita telisik lebih dalam lagi,  selain kita mendapatkan dosa akibat perbuatan maksiat pribadi, tanpa disadari selama ini kita berpotensi mendapatkan kiriman dosa-dosa lain pula, akibat mengabaikan atau membiarkan saat ini hukum-hukum Allah tidak dijalankan secara sempurna dalam kehidupan yang termasuk aktivitas bermaksiat kepada Allah SWT.

Banyak perintah-perintah Allah di dalam Al-Qur'an yang belum kita jalankan, salah satunya yaitu menjalankan hukum qishosh bagi orang yang membunuh seseorang tanpa alasan yang haq, sebagaimana dalam Surah Al-Baqaroh Ayat 178 berikut:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى ۖ الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنْثَىٰ بِالْأُنْثَىٰ ۚ فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ۗ ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ
رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗ فَمَنِ اعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih."

Ayat di atas hanyalah salah satu contoh dari perintah Allah yang belum kita jalankan, masih banyak lagi yang lainnya. Artinya selama ini kita belumlah menjalankan kewajiban dalam agama ini secara keseluruhan. Kita baru menjalankan bagian ibadah mahdhoh saja (sholat, zakat, puasa, dan haji) dan tanpa sadar mengabaikan perintah Allah yang lainnya.

Padahal Allah memerintahkan kita untuk masuk ke dalam Islam secara keseluruhan, tidak boleh beriman setengah-setengah saja. 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
(QS. Al Baqarah: 208)

Ramadhan, Momentum Tepat Mentaubati Dosa-dosa

Sudah semestinya bulan ramadhan ini yang di dalamnya berlimpah ampunan dari Allah SWT, kita jadikan sebagai momentum mentaubati dosa-dosa kita, yang saat ini sudah sangat jauh dari syariat Islam. wabah yang menggemparkan dunia hari ini menjadi teguran nyata bagi manusia umumnya dan kaum muslim khususnya yang sudah sangat lama diatur oleh hukum-hukum rusak buatan manusia dan mengabaikan hukum-hukum Allah.

Oleh karena itu, di tengah masa-masa sulit pandemi saat ini yang juga bertepatan dengan bulan yang penuh ampunan merupakan suatu momen yang sangat tepat dan pas untuk kita bertaubat dan taat, serta menjadikan bertambahnya rasa takut kita kepada Allah SWT dan bersegera menuju ketaatan totalitas dan menyeluruh. 

Dengan demikian, segala permasalahan yang dihadapi dunia hari ini dapat terselesaikan dengan benar dan tuntas se tuntas tuntasnya. Karena pada hakikatnya syariat Islam hadir dari sang pencipta kepada manusia untuk memberi solusi atas seluruh problem yang terjadi. Maka dengan menerapkan syariat Islam secara keseluruhan dalam sebuah institusi negara Islam atau Khilafah akan mewujudkan kesejahteraan, keamanaan, serta keadilan juga Niscaya Allah akan memberikan rahmat-Nya baik dari langit maupun bumi, serta mengeluarkan kita dari kesulitan dunia, termasuk wabah covid-19 ini. Wallahu’alam Bisshawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak