Oleh : Umi Zahra
Dalam Surat Al-Baqarah Ayat 183
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Dear dalam Q.s Al-Baqarah Ayat 183 ini merupakan sebuah seruan yang datangnya dari Allah SWT kepada hambanya agar kita senantiasa melaksanakan puasa wajib, yaitu puasa Ramadhan yang datang satu tahun sekali dan dilaksanakan selama satu bulan penuh.
Bulan Ramadhan ini adalah moment yang tepat untuk kita menumbuhkan ketaatan, serta meraih ridho Allah SWT.
Karena di bulan ini beribu pahala Allah limpahkan untuk setiap mahluk yang mau beribadah, dan mau melakukan kebaikan di jalan Allah SWT, sekaligus merupakan bulan penuh ampunan, dimana setiap permohonan ampun, Allah akan bukakan untuk semua mahluknya.
Jika kita perhatikan isi Al-Qur'an, ternyata bukan perintah puasa saja yang terdapat dalam Al-Qur'an.
Masih bnyak lagi seruaan Allah untuk perintah serta larangannya.
Sebagaimana Islam mengabarkan bahwasannya Allah bukan saja mengatur urusan ibadah mahluk dengan sang penciptanya, namun Allah juga mengatur hubungan manusia dengan manusia, mulai dari sosial,berbudaya ,berekonomi serta bernegara, dengan kata lain Islam atau Al-Qur'an mengatur seluruh aspek kehidupan umat manusia.
Dear, Ramadhan selain menjadi moment menjemput ketaatan, di bulan ini juga Allah swt menurunkan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup.
Dan di bulan Ramadhan tahun ini Allah SWT tengah menunjukan kuasanya atas kesombongan manusia yang enggan tunduk dan patuh kepada aturan yang ada dalam Al-Qur'an dan Assunah, dengan mengutus mahluk kecil yang tak kasat mata yang mampu mengguncang seluruh tatanan kehidupan umat manusia di dunia.
Sebagaimana yang kita ketahui di dalam kitab- kitab para ulama, sesuatu yang Allah tetapkan tapi kita tidak mengharapkan sesuatu tersebut, itu merupakan musibah.
Dan musibah yang di turunkan oleh Allah SWT kepada manusia itu hanya ada tiga tujuan, jika itu di tujukan kepada orang kafir maka itu bertujuan untuk mengazab, jika itu di tujukan kepada orang yang fasik tujuannya adalah sebagai teguran, agar si fasik bisa kembali menjadi orang yang taat, dan jika itu di tujukan kepada orang yang beriman maka itu bertujuan untuk menguji agar si mukmin drajatnya menjadi lebih tinggi.
Dear sampai disini, seharusnya kita bisa memahami apa yang Allah SWT inginkan atas ditimpakannya musibah kepada kita semua, karena jika kita telaah, sejatinya manusia saat ini banyak yang enggan menjadikan Al-Qur'an sebagai dasar hukum dalam mengatur kehidupan dirinya.
Itu artinya, saat ini dunia tengah di kuasai oleh orang - orang fasik, dan sebagaimana yang telah di terangkan oleh para ulama, jika musibah di timpakan kepada orang fasik maka tujuannya untuk menegur sifasik agar kembali menjadi taat.
Maka dari itu marilah kita kembali kepada anpunanNya, dengan senantiasa menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup sekaligus dasar hukum dalam mengatur tatanan kehidupan umat manusia.
Karena sesungguhnya hanya Allah SWT yang berhak membuat hukum.
Wallahu'alam bishawab.