Oleh: Thoyibah
(Muslimah Pejuang Peradaban)
Pemerintah baru-baru ini mengeluarkan aturan tentang _New Normal Life_. Sejumlah tokoh menganggap ini aturan yang ngawur sebab di tengah semakin meningkatnya Pasien Covid-19 itu sama saja bunuh diri massal, dikutip dari Tribune news.com, di Surabaya disebut bisa jadi Wuhan kedua kasus penularan Covid-19, banyaknya pasien Covid-19 membuat banyak tenaga medis kewalahan bahkan tidak sedikit yang berguguran.
Para Tenaga medis membuat tagar #Indonesiaterserah sebagai salah satu bentuk protes terhadap peraturan Pemerintah yang mencla-mencle sehingga banyak masyarakat bingung dan keluar rumah karena mereka tidak tau aturan mana yang harus dipatuhi.
Tidak sampai disitu saja dikutip dari Sindo.news Kasus Positiv Covid-19 tembus 20 ribu, Luhut berkomentar masih batas normal. Mau berapa ribu lagi anak bangsa meninggal? baru pemerintah memperhatikan, lihatlah betapa dzolimnya para penguasa yang membuat aturan semau mereka tidak memikirkan nasib rakyatnya. New normal Life menyerahkan masalah virus Corona kepada Herd imunity, rakyat dibiarkan yang kuat bertahan yang lemah mati.
Berbeda sekali dengan sistem kepemimpinan dalam Islam dimana hal ini pernah terjadi dimasa Khalifah Umar bin Khattab ra. Ketika abah tha'un menyerang, Khalifah Umar langsung siap siaga melakukan lockdown diwilayah yang terjadi wabah agar tidak menyebar ke wilayah lain,sedangkan wilayah yang tidak terkena wabah tetap melakukan aktifitas seperti biasa. Sehingga Ekonomi tetap berjalan stabil.Wilayah yang terkena wabah itupun tidak dibiarkan begitu saja tapi khalifah menyediakan dokter, obat-obatan serta membiayai dokter yang ahli dalam bidangnya untuk menemukan vaksin dari penyakit tersebut. Kebutuhan makan dan pakaian dipenuhi oleh sang Khalifah dari baitul maal selain itu Umar juga memberikan surat kepada seluruh Gubernurnya di daerah yang tidak terjadi wabah untuk membantu daerah yang terkena wabah. Para Gubernur dengan siap siaga langsung membantu, karena pemimpin di dalam Islam itu layaknya pengembala yang akan dimintai pertanggung jawabknan kelak dihadapan pemilik-Nya yaitu Rabb mereka. Sehingga meraka benar-benar memperhatikan rakyatnya.
Wallahualam bis Shawab