Oleh: Femila Kareni
Alquran adalah mu'jizat yang terakhir Allah-lah yang langsung menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW nabi terakhir.
Alquran adalah mu'jizat dari Allah SWT yang paling istimewa kemu'jizatan Alquran tak terbatas ruang dan waktu meski Rasulullah SAW sudah lama meninggalkan kita tetapi Alquran tetap terjaga di tengah tengah kita hingga akhir zaman .
Hanya Alquran aturan dari Sang Khaliq yang paling paripurna untuk menjadi pedoman hidup umat.
Teramat istimewa mu'jizat yang di turunkan kepada Rasulullah SAW ini yaitu Alquran karena Allah SWT sendirilah yang akan menjaga Alquran.
Allah SWT berfirman:
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِ نَّا لَهٗ لَحٰـفِظُوْنَ
"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Alquran, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya."
(QS. Al-Hijr 15: Ayat 9).
Menukil dari ayat tersebut Syaikh Wahbah Az-zzuhail menyatakan ayat tersebut pada kalimat "Sungguh Kami pula yang menjadi penjaganya yakni menjaga dari kepunahan, penambahan,dan pengurangan Alquran adalah hujjah Kami atas para makhluk hingga akhir zaman/kiamat.
Kami menurunkan Alquran sebagai petunjuk,rahmat, obat dan cahaya."
Sebagai umat Islam/mukmin mewajibkan kita senantiasa dekat dengan Alquran dengan cara itu umat Islam menggapai kejayaan umat karena mereka senantiasa mengkaitkan dirinya dengan Alquran dan mengaitkan segala aktifitasnya dengan aturan yang ada di dalam kalamullah (Alquran).
Jika umat Islam melakukan hal tersebut maka kejayaan,kesuksesan kebahagian di dunia dan akhirat bisa kita raih dan bila mana kita jauh dari Alquran maka kesedihan, kekawatiran dan kesengsaraan sudah pasti menimpa diri kita di dunia dan akhirat.
Naudzubillahi mindzalik.
Rasulullah SAW bersabda siapa saja yang mengharapkan cinta Allah SWT dan Rasul-Nya hendaklah ia membaca Alquran
(HR. Ibnu Adi, Abu nu'aim dan Al baihaqi).
Begitulah cara paling mudah meraih cinta Allah SWT dan Rasul-Nya.
Pembuktian seorang hamba dengan berusaha dia memahami merenungi memikirkan maknanya dan menerapkan apa yang ada di dalam Alquran di kehidupan sebaliknya bukti kelemahan cinta seorang hamba kepada Rabb-nya yaitu dengan tidak membaca, merenungi mengamalkan apa yang terkandung di dalam alquran dan mencampakkan diri dari Alquran sampai Imam Al Qurtubhi mewajibkan kita untuk mentadaburi isi Alquran dan dari situlah kita bisa memahami kandungan apa yang Allah SWT perintahkan.
Allah SWT telah gamblang menjelaskan bahwa Alquran adalah pedoman hidup (Al Huda) petunjuk namun masih saja banyak manusia yang bicara bahwa Alquran tidak sesuai dengan zaman , tidak relevan, mengekang kebebasa (HAM) tindakkan tersebut jelas sesuatu tindakan yang lancang kepada Allah SWT dan Rasulnya padahal Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin rahmat bagi seluruh alam semesta. Dan salah satu bentuk dosa besar ia tidak meyakini kebenaran Alquran tidak mau membacanya apalagi mentadaburi Alquran kadang juga ada yang membaca mentadaburi tapi enggan sekali mengamalkannya tidak menghalalkan apa yang Allah SWT halalkan mengharapkan apa yang Allah SWT haramkan dan tidak menggukan Alquran sebagai sumber hukum dan aturan untuk mengatur kehidupan.
Di dalam Alquran telah di kabarkan Rasulullah SAW mengeluhkan perilaku umatnya yang telah mencampakkan Alquran.
Tertulis di dalam Alquran
Allah SWT berfirman:
وَقَا لَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰ نَ مَهْجُوْرًا
"Dan rasul (Muhammad) berkata, Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 30).
Ketika Alquran di bacakan mereka membuat gaduh agar bacaan Alquran tidak terdengar, risih mendengar lantunan ayat Alquran, memalingkan alquran dengan aktifitas lain menonton drama korea mendengarkan musik,sungguh semua itu menurut ibnu katsir adalah mencampakkan Alquran.
Adapun Ibnu Qayyim berpendapat perilaku yang mencampakkan Alquran yaitu tidak membacanya enggan mendengarkanyan tidak mengharamkan apa yang Allah SWT haramkan tidak menghalalkan apa yang Allah SWT halalkan tidak menggunakan Alquran sebagai sumber hukum baik dalam masalah pokok (ushul) ataupun cabang (furu')
Tindakan tersebut membuar pelakunya tenggelam kedalam lumpur kesesatan yang nyata, Mengerasnya hati salah satu akibat bila mencampakkan Alquran dan Allah SWT menjadikan dia Lupa terhadap dirinya sendiri sehingga dia tergolong orang-orang fasik.
Menurut Imam Al Baghdawi
Mengatakan bahwa fasik adalan orang yang keluar dari ketaatan dan bermaksiat kepada Allah SWT.
Sebaliknya ada kewajiban untuk mengamalkannya Ibnu Al Qayyim berkata sesungguhnya alquran di turukan untuk di amalkan karena itu membaca Alquran salah satu pengamalannya.
Di bulan Ramadhan adalah momentum membumikan Alquran sebab di bulan Ramadhan adalah bulan turunya Alquran bukan hanya sekedar membaca Alquram tapi mengamalkan seluruh isi Alquran sekaligus berhukum pada hukum-hukum Allah SWT yang ada di alquran jika ramadhan bisa mulia karena adanya Alquran turun apalagi manusia yang berhukum pada hukum Allah SWT yang ada di Alquran umat islam wajib berhukum pada Alquran aktifitasnya di lakukan harus berkaitan dengan Alquran. Berhukum kepada Alquran adalah bukti ketaan kepada Allah SWT.
Allahu A'lam bishawabb.