Kisah ABK, Benarkah Indonesia Sudah Merdeka?



Oleh: Kunni

  Sudah Jatuh tertimpa tangga. Mungkin peribahasa ini sangat cocok dengan kondisi Indonesia saat ini. Ditengah pandemi Covid-19 yang belum menunjukan tanda-tanda kepergiannya. Pada waktu yang sama, berita tragis tentang jenazah ABK berbendera China asal Indonesia yang dilarung dilaut menjadi perbincangan hangat warga net beberapa hari belakangan. Seakan menambah daftar panjang kesemrawutan permasalahan di Indonesia.
 Kejadian pelarungan jenazah tersebut viral di dunia maya setelah dipublikasi media Korea Selatan MBC dan direview oleh Jang Hansol, Youtuber asal Korea Selatan.

   Beberapa fakta pun terbongkar. Tentang kejamnya perlakuan negara China terhadap Tenaga Kerja Indonesia. Mulai dari pemberian makan yang tidak manusiawi berupa umpan ikan bau, daging yang sudah disimpan 13 bulan di dalam frezer dan minum dari hasil sulingan air laut. (Detik.com, 10/5/2020).
  Pantas saja ganasnya penyakit tidak bisa dihindari. Seperti yang disampaikan DNT Lawyers, Beberapa penelitian menunjukkan, kebanyakan minum air laut dapat menyebabkan hipertensi dan serangan jantung.

  Pemberian Jam kerja dan gaji tak rasional pun tak luput dari sorotan publik. DNT Lawyers menyebutkan bahwa ABK asal Indonesia hanya mendapat gaji USD 120 atau Rp. 1,7 juta selama bekerja 14 bulan dengan 18 jam kerja dan 6 jam istirahat. Sungguh miris.
   Kisah pilu akhirnya datang dari Juriah, bapak dari salah satu jenazah ABK. Menurut penuturan warga Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan ini, Anaknya tidak pernah bisa dihubungi setelah bekerja menjadi ABK. Betapa terperanjatnya beliau setelah 14 bulan, Ia dan istrinya mendapat kabar bahwa anaknya meninggal dunia dan jasadnya belum ditemukan sampai sekarang. ( Kompas.com, (20/5/2020).

   Mengapa semua ini terjadi?
Payung hukum terhadap Tenaga kerja Indonesia sebenarnya sudah ada. Tapi Implementasinya sangat jauh untuk diindera. Ini dibuktikan dari beberapa kasus yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia. Mulai dari pelecehan, perbudakan, penyiksaan,hingga pembunuhan sangat sering kita jumpai di berbagai media.

  Janji pemerintah Indonesia tentang cipta lapangan kerja perlu dipertanyakan. Berapa banyak aset dan sumber daya alam Indonesia yang dikelola China? Berapa banyak tenaga kerja China yang bekerja di Indonesia? Dan seimbangkah perlakuan negara China terhadap pekerja asal Indonesia?

   Berbeda halnya dengan negara Islam di bawah naungan Khilafah. Kesejahteraan pekerja menjadi hal yang utama. Merujuk sabda Nabi Muhammad Saw. "Berikanlah pekerja upahnya sebelum keringatnya kering." (HR. Ibnu Majah).  Ini membuktikan bahwa bernegara dengan berlandaskan hukum sang pencipta akan membawa kesejahteraan pada alam semesta. Bukan hanya ekonomi, tapi politik, kesehatan, dan semua aspek bernegara akan tertata.
Semoga kita menjadi bagian dari penegak hukum Allah. Hukum terbaik untuk kehidupan yang lebih baik. Insyaa Allah.
Wallahu a'lam bishshawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak