Khilafah: Dulu Tak Dikenal, Sekarang Fenomenal !




Oleh : Arifah Azkia N.H 
(Aktivis Mahasiswi Surabaya, Muslimah Influencer)

“Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. 

Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam,” 
(HR. Imam Ahmad,Sahih) (diriwayatkan imam Ahmad, 4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 5).

Banyak hadis Nabi saw, mengabarkan bahwa kekhilafahan Islam seperti pada masa Khulafaur Rasyidin akan kembali tegak sekali lagi. Salah satunya adalah hadis yang menggambarkan bentuk dan tahapan kekuasaan yang akan terjadi sepeninggal beliau sampai hari kiamat secara urut. 

Berdasarkan hadits riwayat Sahih Imam Ahmad tersebut  dijelaskan bahwa fase hidup manusia dibagi atas lima zaman (masa)  diuraikan penjelasan 5 masa sebagai berikut :

• *Pertama, zaman Nubuwwah.* Yakni, zaman kenabian. Diawali dari zaman Nabi Adam Alaihis Salam sampai baginda Nabi Muhammad ﷺ.

• *Kedua, zaman Khilafah l.* Yakni, pada masa ini kepemimpinan dipegang oleh sahabat-sahabat Nabi. Yaitu, Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ra.

• *Ketiga, zaman mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit.* Pada masa ini ditandai dengan berakhir/ runtuhnya Dinasti Utsmani di Turki. Jika di Indonesia Majapahit, Sriwijaya, Galu dan sebagainya.

• *Keempat, zaman Mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak).* Yakni, zaman kebebasan maksiat dimana-mana. Fitnah-fitnah bertebaran untuk melemahkan kaum Muslimin. Orang-orang yang tidak cakap/dzalim menjadi penguasa (pemimpin). Jumlah ummat Islam banyak tetapi bagaikan buih di atas laut (sedikit yang berjihad untuk membela Islam).

• *Kelima, zaman Khilafah ll.* Zaman yang mana suasana seperti pada zaman Rasulullah ﷺ.  Seluruh umat manusia bahkan dunia akan dipimpin dalam satu institusi dibawah naungan daulah Khilafah 'ala minhajj nubuwwah yang dipimpin oleh seorang Khalifah. Dan menjalankan hukum aturan berdasarkan hukum syara' dan menerapkan sistem islam. Tetapi, hanya berlangsung singkat lebih kurang 9 tahun. Pada zaman ini pula Dajjal muncul, Nabi Isa Alaihis Salam juga muncul ditugaskan untuk membunuh Dajjal dan meng-Islamkan orang-orang Nashrani. Wallahu a'lam.

Kemudian Rasulullah diam, dan beberapa riwayat menjelaskan diamnya Rasulullah adalah Kiamat. 

Kata "Khilafah" dulu begitu asing, aneh, bahkan masih minim orang yang mengenali. Tak sedikit pula para pengemban dakwahnya yang mensyiarkan sistem islam Khilafah dianggap sesuatu yang khayal dan sebatas halusinasi semata. 

Terbukti, para pejuangnya dipersekusi dimana-mana. Bahkan bendera tauhid yang disyiarkan dan merupakan bendera (Panji) Rasulullah diriminalisasi, dirampas paksa, bahkan dibakar. Naudzubillah sungguh mirisnya kondisi umat islam saat ini. Akan tetapi dengan izin Allah yang manusia tak mampu untuk menguasainya, Bendera Tauhid dan lafadz Tauhid termunculan menggantarkan seluruh dunia yang mengibarkannya dan Allah hadirkan rasa cinta dan bangga yang terpatri pada siapa saja yang di kehendakinya. Kemudian Lafadz Tauhid dan panji Rasulullah, bahkan kata-kata Khilafah sudah menjadi kalimat yang tak asing lagi di dengar yang dulunya dianggap Khayal sekarang amat sangat terkenal seantero dunia. 

Sangat mirip kejadian saat ini jika di ambil simpul sebagaimana Rasulullah dulu ketika mensyiarkan agama islam di muka bumi. Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali terasing, seperti yang terjadi saat ini. Seakan muslim sendiri menjadi phobia dengan islam. Seakan mereka alergi dengan yang berbau islam. Berbagai stigma negatif berusaha dimunculkan untuk megkaburkan sejarah islam dan sistem aturan islam. Sehingga tak sedikit yang notabene beragama  islam tetapi hanya sebatas cantuman tulisa di KTP. 

Khilafah yang sebenarnya sudah sangat jelas pernah terjadi dan bernah berjaya menaungi 2/3 dunia dan dilanjutkan masa bani Umayyah, bani Abasiyyah, bani Ustmaniyyah . Bukanlah menjadi hal yang khayal dan halusinasi semata karana sudah pernah terjadi dan memimpin dunia, maka sungguh mudah  masa itu akan kembali terjadi atas izin Allah. 

Sebagaimana janji Allah kepada kaum muslim dalam Firman-Nya :

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

_"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik"._ (Q.S An-Nur : 55)

Sungguh, manusia hanyalah sebatas makhluk yang diciptakan dan akan ada masanya untuk kembali kepada Allah sebagai dzat yang menciptakan (Al-khaliq). Maka pantaskan kita menyombongkan diri dengan kuasa Allah dan mengingkari janji-Nya? 
_Wallahu a'lam bissowab.._

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak