Oleh: Kartika
David Beasley, Direktur Program Pangan Dunia (WFP) mendesak Pemerintah di setiap negara agar bertindak secepatnya demi menghentikan ancaman kelaparan yang menimpa 265 juta orang di dunia akibat pandemi Covid-19.
Lebih dari 30 negara berkembang akan mengalami kelaparan dahsyat. Terdapat 10 negara, lebih dari 1 juta penduduk di ambang kelaparan.
Di tengah wabah saat ini banyak penduduk terancam kelaparan dan kekurangan pangan. Apalagi saat musim pandemi, PHK meningkat, pembatasan sosial pun dampaknya sangat signifikan terhadap penghasilan harian seperti penjual asongan, ojeg online dan tukang bangunan. Alhasil penduduk tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kelaparan memang menjadi ancaman yang nyata di tengah pandemi Covid-19 ini. Bukan hanya sebuah pandemi kesehatan global tetapi juga bencana kemanusiaan global. Dunia sekarang sedang dilanda wabah covid-19, urusan pangan haruslah menjadi perhatian paling utama.
Problematika ini tentu tidaklah dianggap remeh. Jumlah kemiskinan semakin meningkat di tengah wabah pandemic covid-19. Kapitalis telah gagal mengatasi masalah pangan , kondisi masyarakat memburuk dan ini menunjukkan salah satu tanda kehancuran peradaban di bawah hegemoni kapitalis.
Penerapan ideologi kapitalis dan sekuler tidak akan pernah mengantarkan Indonesia pada kesejahteraan hidup, meskipun Allah SWT telah memberikan kekayaan alam yang melimpah ruah. Penerapan sistem kapitalis akan memperlihatkan kesenjanganan masyarakat, yang kaya akan semakin kaya dan miskin semakin terpuruk apalagi ditambah dengan keberadaan wabah Covid-19 ini.
Sistem kapitalis yaitu sistem di mana yang berkuasa adalah pemilik modal. Dialah bersandar pada asas manfaat. Penerapan ideologi kapitalis sekuler tidak akan pernah dapat mengantarkan Indonesia pada kesejahteraan hidup. Ini merupakan tamparan keras bagi pemerintah. Padahal salah satu tugas pemimpin adalah melindungi rakyat dari segala bahaya. Baik bahaya yang menyerang akidah maupun bahaya secara fisik yang mengancam jiwanya seperti yang dialami penduduk sekarang ini.
Dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban kelak di akhirat terhadap apa yang dipimpin.
Nabi swt. Bersabda” Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan ditanyya tentang apa yang dipimpinnya. Imam (waliyul amri) yang memerintah manusia adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang rakyatnya.” (HR. Al Bukhari no. 893 dan Muslim no. 4828)
Maka dari itu, seorang pemimpin muslim hendaknya mengikuti aturan Islam dalam berbagai pengambilan kebijakan. Dan hendaknya Rosulullah dan para sahabat menjadikan suri teladan untuk menerapkan masalah yang dialami saat ini. Karena fungsi pemimpin atau penguasa harus mampu melakukan ri’ayatu syu’un al-ummah wa arrai’yyah (mengurusi urusan umat dan rakyat). Dengan memenuhi kebutuhan rakyatnya sesuai dengan hukum yang telah diterapkan oleh Allah SWT. Wallahu 'alam.
Tags
Opini