Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba
(Siswi SDII Luqman Al-Hakim 02 Batam)
Teman-teman, rasanya begitu cepat Ramadhan berlalu. Serasa baru saja kita menyambut “Marhaban ya Ramadhan” kini saatnya bulan suci penuh rahmat dan ampunan pergi meninggalkan kita semua.
Apa yang ada dalam benak kita? Apakah teman-teman juga merasakan seperti apa yang Naila rasakan. Ada perasaan bahagia, sedih dan bahkan banyak penyesalan. Bahagia, iya ada sedikit terbesit kebahagiaan menyambut hari kemenangan (slogan umum) yang hakikat sebenarnya sama sekali belum bisa kita dapati.
Sedih. Bagaimana tidak, lebaran akan datang tinggal beberapa jam saja? Namun situasi dan kondisi saat ini tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena adanya pandemi Covid-19 ini, kita tidak bisa silaturrahim, saling mengunjungi saudara. Bahkan untuk sholat idul fitri ntah ada yang menyelenggarakan atau tidak.
Namun, bagaimanapun juga kita sebagai umat muslim harus tetap menyambut hari raya idul fitri ini, walaupun ditengah pandemi seperti saat ini. Kemudian ada penyesalan yang dalam, karena penulis merasa bahwa tidak banyak amal kebaikan yang bisa dilakukan selama bulan Ramadhan. Layakkah diri ini menyandang predikat sebagai pemenang dan hamba yang bertaqwa. Rasanya jauh api dari panggang.
Nah, pandemi Covid-19 ini seharusnya menyadarkan kita bahwa kita sebenarnya adalah makhluk yang sangat lemah, tidak berdaya, begitu renta. Dengan makhluk yang bernama Corona yang amat sangat kecil tak kasat mata, yang jika tanpa kuasa dan kehendakNya tak mampu berbuat apapun, namun mampu mengguncang dunia.
Belum sadarkah bahwa di hadapan Sang Maha Kuasa, kita sangatlah kecil, hina dan tak berarti dan hanya Allah SWT yang Maha Besar. Dan seharusnya pandemi ini menyadarkan kita, bahwa kita harus selalu bermuhasabah diri dan memohon ampun kepada Allah Subhannahu Wata’ala. Apalagi di momen mendekati hari raya idul fitri, kita memohon semoga kita semua diampuni dosa-dosa kita oleh Allah Subhannahu Wata’ala. Aamiin.
Jadi di saat pandemi seperti ini, sebagai orang beriman bahwa musibah adalah rahmat, karena Allah pasti mempunyai skenario yang indah yang tak mampu di jangkau oleh manusia. Dan sebuah harapan besar bagi umat Islam. Karena pendemi ini makin membuka mata umat dan dunia bahwa kapitalis semakin menunjukkan ketidakmampuannya menyelesaikan persoalan ini. Jadi, tetaplah berjuang dan berdakwah hingga ajal menjemput kita dan Khilafah tegak di bumi Allah ini.
Semoga Idul fitri tahun ini adalah lebaran terakhir tanpa khilafah. Aamiin. Wallahu 'alam bisshowwab.
Tags
Opini Remaja