Oleh : Nur Fitriyah,S sos
Kebijakan pemerintah terkait dengan mudik memang sangat membingungkan,
Dari awal maret hingga bulan mei ini,kebijakannya sering mencla mencle.
Pandemi wabah memang bukan hal yang main main.
penyakit ini bisa membunuh sapa saja yang dia mau tanp pandang bulu.
untuk memutus mata rantai penyebarannya tentu di butuhkan sosok negarawan yang bijak.
Tegas dan lugas memutuskan kebijakan yang terbaik untuk semua rakyat.
Dalam waktu dekat tidak lama lagi umat muslim akan merayakan hari raya idul fitri yang sudah menjadi kebiasaan bagi rakyat negeri ini untuk pulang kampung guna silaturahmi,tapi tidak untuk tahun ini.
Hari raya di tahun ini berbeda.
Tanpa ada perayaan tanpa ada silaturahmi bahkan di beberapa kota tidak mengadakan shalat idul fitri,Tentu ini bukan hal yang mudah bagi umat muslim mengingat puncak ramadhan adalah idul fitri.Hari kemenangan yang di tunggu tunggu umat muslim sedunia.
Umat muslim paham saat ini kita di uji adanya wabah penyakit menular.
yang mensunahkan kita untuk tetap di dalam rumah.
Tapi tidak adil rasanya,kenapa penutupan hanya berlaku di Masjid,sedang Mall dan pasar tetap beroperasi..
Mudik pun yang dulunya tidak boleh,sekarang walau tetap tidak boleh tapi semua moda transportasi di buka lagi kan sama saja untuk mempersilahkan.
Boleh keluar kota asal ada surat sehat dan surat jalan.Sedang surat tersebutpun bisa dipalsukan..
Mall dan pasar bisa tetap buka asal dengan sistem ganjil genap.
Kebijakan yang buat seakan terburu buru dan tanpa pikir panjang sebab akibat padahal yang mengalami pandemi wabah ini bukan Indonesia saja tapi banyak negara.
Seharusnya kita dapat mengambil pelajaran dari mereka yang sudah mendahului..
Tidak adanya inkonsistensi membuat wabah ini betah lama lama disini,Dari pemerintahnya yang asal dan masyarakatnya yang menyepelekan.
Mengatasi musibah wabah di butuhkan pemimpin yang cekatan dan cerdas dalam membaca situasi,cepat dan tangap dalam berbagai kondisi.
Bisa di maklumi sebagaian masyarakat keluar rumah untuk pemenuhan ekonomi,Sejak PSBB mereka pekerja harian tidak punya penghasilan.
Harapan mereka moment lebaran kali ini mereka mendapat sedikit keuntungan,hingga mereka lalai akan kesehatan mereka sendiri.
Dalam islam di saat suatu negeri terkena wabah penyakit menular,lockdown adalah solusi di imbangi dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.
Tidak ada yang terdholimi ketika islak di terapkan.Semua sama rasa sama rata.
Semoga pemimpin negeri ini mampu memimpin dan mampu mengunakan aturan aturan islam dalam masa kepemimpinannya.
Waalahu a'lam