Oleh : Dara Millati Hanifah, S.Pd
.
Hastag terserah indonesia ramai di jagat media sosial. Ini disebabkan karena pemerintah yang selalu merubah aturan tanpa memikirkan nasib rakyat kedepannya. Sudah dua bulan lebih rakyat harus bekerja, beribadah dan belajar di rumah. Rasa bosan dan bingung harus melakukan apalagi di rumah menjadi alasan mereka ingin keluar dan melanggar aturan yang ada.
.
Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan ditengah penanganan pandemi covid 19. Melalui akun media sosial resminya beliau menyatakan bahwa kita harus berdamai dengan virus corona sebelum vaksin tersebut ditemukan (cnn.indonesia.com 09/05/2020).
.
Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) cabang Bekasi merasa khawatir dengan pernyataan presiden. Dokter Eko S. Nugroho menegaskan bahwa indonesia belum bisa berdamai dengan corona. Mengingat bahwa tidak semua rumah sakit menjadi rujukan covid 19. Tenaga medis yang menjadi garda terdepan otomatis terpaparnya covid 19 lebih tinggi (kedaipena.com 11/05/2020).
.
Dari fakta diatas menunjukkan bahwa pemerintah tidak serius menangani wabah covid 19. Ini terlihat dari beberapa aturan yang diterapkan seperti larangan mudik, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), mall yang ditutup sementara tapi saat ini semua dilonggarkan. Bandara yang sempat ditutup, dibuka kembali hingga terjadi penumpukan penumpang. Jalan-jalan yang terlihat lengang, kembali ramai karena sebagian pulang kampung akibat tidak terpenuhinya kebutuhan jika tetap berada di kota.
.
Dengan melonggarkan aturan yang ada, berarti pemerintah menyerahkan sepenuhnya penanganan covid 19 ini kepada rakyat. Yang kuat akan selamat, yang lemah akan mati. Dan ini bisa menambah beban bagi tenaga medis, rumah sakit akan kewalahan menangani pasien. Inilah yang disebut dengan Herd Immunity. Kesemrawutan aturan yang terjadi saat ini diakibatkan karena sistem yang digunakan adalah kapitalisme. Di mana, pemerintah tak perduli dengan nyawa dan nasib rakyatnya.
.
Berbeda dengan sistem islam, dimana pemerintahnya serius menangani wabah dan perduli dengan nasib rakyatnya. Seperti yang terjadi pada pemerintahan Umar bin Khatab, ketika ada wabah tha'un beliau melockdown wilayahnya dan melarang orang dari wilayah lain untuk datang, hingga wabah tersebut berhenti. Kemanan yang terjamin dan kebutuhan rakyatnya pun terpenuhi.
.
Betapa bahagianya jika kita memiliki pemimpin seperti Umar bin Khattab yang selalu memikirkan keadaan rakyatnya juga perduli pada mereka. Hukum yang digunakan beliau dalam memecahkan sebuah masalah adalah hukum Allah bukan hukum manusia. Tetapi hal itu hanya akan terjadi pada sistem pemerintahan Islam, mustahil ada di sistem Kapitalisme.
.
Wallahu 'alam bi shawab
*(Pemerhati Pendidikan)
Tags
Opini