Oleh: Irah Wati Murni, S.Pd
Ramadhan bulan istimewa. Bulan yang di dalamnya banyak keberkahan dan keistimewaan jika kita berusaha meraihnya. Bahkan Ibnul Jauzi pernah mengatakan, bahwa bulan Ramadhan ini adalah bulan yang spesial dari 12 bulan lainnya. 12 bulan itu seperti anak-anak Nabi Ya’qub dan bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lainnya bagaikan Nabi Yusuf di antara saudara-saudaranya. Maka seperti halnya Nabi Yusuf merupakan anak yang paling disayang oleh Nabi Ya’qub, seperti itulah juga Ramadhan bulan yang paling dimuliakan oleh Allah. Seperti Nabi Yusuf yang memaafkan kesalahan 11 saudara-saudaranya, bulan Ramadhan juga menjadi satu bulan yang dibukakan pintu ampunan Allah atas kesalahan-kesalahan manusia di bulan-bulan sebelumnya. Bahkan Allah ta’aala akan mengampuni segenap dosa manusia sehingga ia diumpamakan bagai berada di saat hari ia dilahirkan ibunya. Setiap bayi yang baru lahir dalam ajaran Islam dipandang sebagai suci, murni tanpa dosa.
Bersabda Rasululah shollallahu ’alaih wa sallam, “Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan di mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaum muslimin menegakkan (sholat malam). Barangsiapa berpuasa dengan iman dan dan mengharap ke-Ridhaan Allah ta’aala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya.” (HR Ahmad)
Masya Allah sungguh luar biasa bulan Ramadhan ini bukan? Sebab kita sebagai manusia tentu tak bisa lepas dari perbuatan dosa dan salah. Terlebih di masa Pandemic Covid-19 ini, seharusnya kita sebagai seorang muslim harus banyak introspeksi diri dan memohon ampunan Allah. Barangkali Allah ingin menegur kesombongan dan kelalaian kita karena banyak mengabaikan hukum Allah dengan caraNya ini. Tak hanya individu saja yang bertobat mohon ampun tapi juga para penguasa negeri-negeri muslim sebagai pilar tertinggi penjaga keimanan warganya, harus ikut bertaubat sempurna memohon ampun atas segala kelalaian dalam menjalankan hukum-hukum Allah. Maka benarlah tobat kolektif antara penguasa dan rakyatnya di bulan suci ini menjadi kunci meraih ampunan Allah atas setiap kesalahan yang dilakukan sebelumnya.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tujuan utama puasa ialah agar menjadi orang yang bertakwa. Sedangkan di antara karakter orang bertakwa ialah sibuk bersegera memburu ampunan Allah ta’aala dan surga seluas langit dan bumi.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran ayat 133)
Maka sudah seharusnya kita menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk bertobat dan taat sempurna kepada perintah Allah dan RasulNya. Menjalankan segala perintah dan hukum-hukumNya tanpa tebang pilih dan menjauhi segala laranganNya tanpa kecuali. Yakinlah taubat dan taat ini menjadi kunci utama atas segala permasalahan bangsa dan dunia saat ini. Tak hanya menjadi solusi tuntas mengatasi problem dunia dan membawa obat bagi pandemic Covid-19, taat sempurna juga bisa mendatangkan keamanan, kesejahteraan dan keberkahan manusia seutuhnya.
"Dan jika kalian berselisih pendapat tentang satu masalah maka kembalikanlah kepada Allah dan kepada RasulNya jika kalian benar-benar beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hari akhir. Yang demikian itu adalah lebih baik dan akibatnya pun juga lebih baik.” (QS. An-Nisa[4]: 59)
Maka tak lain dan tak bukan, solusi tuntas atas segala permasalahan dunia saat ini adalah dengan kembali pada aturanNya, meraih ketaatan sempurna dengan menegakan sistem Islam Al Khilafah di segala lini kehidupan. []