Totalitas Taqwa di Bulan Puasa



Oleh: Nenden

Marhaban ya Ramadhan. Selamat datang bulan puasa.
Selayaknya setiap Muslim bergembira. Sebab Ramadhan adalah bulan penuh rahmat. Bulan penuh berkah. Bulan penuh ampunan. Juga pertolongan. 

Ramadhan kali ini memang berbeda. Tak sama dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Saat ini Ramadhan hadir di tengah wabah. Banyak orang berduka karena keganasan virus Corona. Namun demikian, selayaknya setiap Muslim tetap bergembira. Pasalnya, meski di tengah duka akibat wabah Corona, Ramadhan tetaplah istimewa. Sebabnya, Ramadhan akan selalu bertabur rahmat, maghfirah, pahala berlipat ganda dan pertolongan Allah SWT.  

Dua Kesabaran

Allah SWT berfirman:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sungguh orang-orang yang sabar itu diberi pahala tanpa batas (TQS az-Zumar [39]: 10).

Apalagi puasa di tengah-tengah wabah seperti saat ini. Tentu pahalanya akan jauh berlipat-ganda. Sebabnya, puasa di tengah wabah menggabungkan setidaknya dua kesabaran: 1. Sabar dalam ketaatan, yakni menahan makan, minum dan hubungan suami-istri; 2. Sabar dalam menghadapi musibah, yakni wabah. 

*Takwa dan Jaminan Allah SWT*
Puasa adalah salah pintu untuk mewujudkan takwa bagi siapapun yang bertakwa, Allah SWT akan memberi dia setidaknya tiga jaminan: (1) jalan keluar atas segala kesulitan; (2) rejeki dari arah yang tak diduga; (3) kemudahan dalam segala urusan. Ketiganya itu Allah SWT jelaskan dalam al-Quran:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا . وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Maknanya, orang yang bertakwa akan diberi jalan keluar dari ragam kesulitan dunia dan akhirat, juga akan diberi rejeki dari jalan yang sebelumnya tidak pernah diharap-harapkan dan tidak diangan-angankan (Al-Jaza’iri, Aysar at-Tafasir, 4/274). 

Tak Cukup dengan Puasa

Namun demikian, mewujudkan takwa tak cukup dengan puasa. Ibadah (totalitas penghambaan kita kepada Allah SWT), pelaksanaan hukum qishash, serta keistiqamahan kita di jalan Islam dan dalam melaksanakan seluruh syariah Islam, semua itulah yang bisa mengantarkan diri kita meraih takwa.

*Perlu Pemimpin Bertakwa*
Jelas, totalitas ketakwaan ini hanya bisa diwujudkan dalam sistem kehidupan yang juga menerapkan syariah Islam secara total (kaffah). Selain itu, tentu dibutuhkan pemimpin yang benar-benar bisa mewujudkan ketakwaan dalam dirinya. Pemimpin yang bertakwa adalah pemimpin yang amanah. Yang tidak mengkhianati Allah SWT dan Rasul-Nya. Mereka tidak menyalahi al-Quran dan as-Sunnah. Mereka tak akan mengkriminalisasi Islam dan kaum Muslim. Mereka pun tidak akan memusuhi orang-orang yang memperjuangkan penerapan syariah. Bahkan mereka akan menerapkan syariah Islam secara kâffah sebagai wujud totalitas ketakwaan mereka kepada Allah SWT.

Hanya dengan totalitas ketakwaan semacam itulah kita akan mendapatkan jaminan Allah SWT. Di antaranya: jalan keluar dari kesulitan, rejeki dari arah yang tak diduga dan kemudahan dalam semua urusan. Semua ini jelas amat kita perlukan. Terutama dalam menghadapi wabah saat ini. Wallahu a’lam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak