Oleh : Ummu Aziz
Ramadan telah di pelupuk mata. Ramadan tahun ini terasa berbeda dari tahun sebelumnya, karena umat Islam melaluinya ditengah wabah global virus Corona Covid-19.
Bulan ramadan seharusnya kita sambut dengan suka cita, karena Rasulullah pernah bersabda ketika menyambutnya:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا، فَقَدْ حُرِمَ
“Sesungguhnya telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah telah mewajibkan kalian berpuasa di dalamnya. Dalam bulan ramadan dibuka segala pintu surga, dikunci segala pintu neraka, dan dibelenggu segala syaitan. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam itu, maka sesungguhnya terhalang baginya berbagai macam kebajikan.” (HR Ahmad).
Ramadan adalah tamu agung dari Sang Maha Pencipta, tamu yang senantiasa dinanti-nantikan oleh setiap orang Islam. Bahkan para sahabat Rasulullah SAW, enam bulan lamanya sebelum kehadiran, mereka berdoa agar dipertemukan dengan tamu yang begitu istimewa ini. Ya, tamu itu adalah bulan Ramadan. Bulan diturunkannya Al-Qur’an, bulan yang Allah muliakan dengan penuh keberkahan, bulan yang penuh pengampunan, bulan dilipatgandakannya pahala amalan kebaikan.
Begitu istimewanya bulan ini dengan fadilah-fadilah yang diberikan oleh Allah Swt kepada hambanya, diantaranya yaitu sebagai salah satu sebab masuk ke dalam Jannah-Nya. Sebagaimana dalam sebuah kisah pada masa Rasulullah Saw, ada dua orang dari Bani Qudha’ah yang masuk Islam, kemudian salah seorang di antara mereka mati syahid, sementara yang satunya wafat setahun kemudian. Salah seorang sahabat bernama Thalhah bin Ubaidillah RA berkata: Aku bermimpi melihat surga, lalu aku melihat orang yang wafat setahun kemudian tersebut, lebih dahulu masuk surga daripada orang yang mati syahid. Akupun terheran-heran. Maka tatkala pagi hari aku memberitahu Rasulullah Saw. Beliaupun bersabda: Bukankah setelah itu (dalam jangka waktu satu tahun) ia (yang masuk surga terlebih dahulu) berpuasa Ramadan? (HR. Ahmad).
Namun sayang, terkadang sebagian diantara kita ada yang tidak mendapatkan keistimewaan bulan Ramadan, dikarenakan beberapa faktor, baik karena ketidaktahuan kita dalam menyongsong keberkahan tersebut atau karena kelalaian kita. Sehingga tamu yang agung ini pergi tanpa menyisakan keberkahan baginya kecuali sedikit.
Ramadan merupakan bulan yang mengandung peluang emas untuk bertaubat kepada Allah ta’aala. Terlebih lagi dunia saat ini sedang diselimuti virus corona yang sangat mudah menular. Kita sebagai muslim seharusnya tawakal dan muhasabah diri melihat kondisi saat ini. Sudah hampir empat bulanan virus ini masih bersemayang diberbagai negara. Hal ini menjadi teguran Allah akan kelalaian hambaNya untuk menerapkan aturan yang diridai Allah.
semoga Allah mengampuni kita semua aamiin.
Barangsiapa yang bersungguh-sungguh dalam berpuasa di bulan ini, maka Allah ta’aala akan mengampuni segenap dosanya sehingga ia diumpamakan bagai berada di saat hari ia dilahirkan ibunya. Setiap bayi yang baru lahir dalam ajaran Islam dipandang sebagai suci, murni tanpa dosa.
Bersabda Rasululah shollallahu ’alaih wa sallam, “Sesungguhnya Ramadan adalah bulan di mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaum muslimin menegakkan (sholat malam). Barangsiapa berpuasa dengan iman dan dan mengharap ke-Ridaan Allah ta’aala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya.” (HR Ahmad 1596)
Subhanallah…! Wahai para pemburu ampunan Allah ta’aala. Marilah kita manfaatkan kesempatan emas ini untuk bertaubat. Sebab tidak ada seorangpun di antara manusia yang bebas dari dosa dan kesalahan. Setiap hari ada saja dosa dan kesalahan yang dikerjakan, baik sadar maupun tidak. Alangkah baiknya di bulan pengampunan ini, kita semua berburu ampunan Allah ta’aala.
يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ
“Wahai hamba-hambaKu! Setiap siang dan malam kalian senantiasa berbuat salah, namun Aku mengampuni semua dosa. Karena itu, mohonlah ampunanKu agar Aku mengampuni kalian.” (Hadits Qudsi Riwayat Muslim 4674)
Semoga Ramadan yang akan kita jumpai ini lebih memacu semangat kita untuk mendekatkan diri kepada Allah, mendalami kitab-Nya, mengamalkan dan memperjuangkan ajaran-ajaran-Nya. Serta kita berharap ujian Allah berupa pandemi virus Corona ini segera usai sehingga kita bisa kembali melakukan aktivitas dakwah kepada umat dalam memperjuangkan kebangkitan Islam.
Wallahua’lam bi shawab.
Tags
Opini