Oleh : Iin Sapaah
Wabah pandemi virus Corona adalah musibah yang Allah SWT timpakan kepada manusia. Termasuk ujian kesabaran jika menimpa orang mukmin. Dan merupakan peringatan jika musibah ini menimpa kaum fasik, agar segera sadar dan kembali ke jalan Allah SWT.
Keberadaan pandemi Corona tidak akan dicela oleh orang mukmin. Seorang mukmin akan sadar bahwa virus covid 19 adalah salah satu diantara sekian banyak makhluk ciptaan Allah SWT yang maha kuasa. Seorang mukmin yakin bahwa tidak ada satupun makhluk ciptaan Allah yang sia-sia, semua ada manfaatnya. Yaitu sebagai ujian keimanan dan kesabaran. Tidaklah Allah menciptakan ini dengan sia-sia, maha suci Allah dan maha pemelihara dari siksa api neraka.
Kemunculan wabah Corona yang sangat mengerikan seharusnya menjadikan kaum mukmin taat kepada Allah SWT dan makin khusuk beribadah kepadanya. Berbeda dengan orang kafir dan fasik yang justru banyak mengeluh dan mengumpat. Mereka tidak sadar dan tidak yakin bahwa semua itu peringatan bagi mereka, agar mereka segera sadar dan bertaubat kepada Allah SWT. Mereka sama sekali tidak mengkaitkan berbagai kejadian alam dengan peringatan dari Allah yang maha perkasa. Mereka hanya menganggap semua itu penomena alam biasa yang tidak ada kaitannya dengan amal perbuatan manusia.
Kemunculan wabah pandemi Corona tidak terlepas dari paham kebebasan yang banyak meracuni masyarakat. Banyak diantara mereka yang tidak lagi memperhatikan perkara halal dan haram. Semua makanan yang dikonsumsi asalkan kenyang. Tidak lagi memperhatikan Haq atau batil suatu pemikiran dan perbuatan. Semua dilakukan atas nama perkembangan zaman". Lebih parah lagi banyak diantara mereka yang merendahkan syari'at Islam, bahkan menolak penegakannya. Itulah prinsip kebebasan yang dianut kaum liberal.
Sudah seharusnya manusia sadar bahwa betapa kecilnya mereka. Jangankan menghadapi Allah yang maha besar, menghadapi makhluk yang paling kecil pun mereka sudah tak berdaya. Seharusnya mereka sadar, sesuatu yang tidak kasat mata bukan berarti tidak ada dan tidak akan pernah ada, sebagaimana virus Corona, pembalasan Allah SWT pun pasti ada bagi mereka baik yang beriman maupun yang kafir. Jangankan rakyat biasa, para penguasa pun tidak berdaya menghadapi Corona.
Orang yang berakal seharusnya menyadari bahwa virus Corona yang sangat mengerikan itu adalah peringatan dari Allah SWT. Tentu agar manusia tidak mengutamakan dunia dan mengabaikan hari pembalasan. Agar manusia tidak menjunjung tinggi hukum-hukum konstitusi dan mencampakkan hukum-hukum illahi.
Allah SWT berfirman:"Sungguh kami menimpakan kepada mereka azab yang dekat sebagai peringatan di dunia, sebelum azab yang lebih besar di akhirat. Mudah -mudahan mereka kembali ke jalan yang benar.,(QS as sajadah(32):21).
Di tengah wabah saat ini, hendaknya para penguasa tidak berbuat makar kepada Allah SWT, dengan menentang penegakan syari'ah nya, apalagi sampai menangkapi orang-orang yang memperjuangkannya. Cepat atau lambat balasan Allah SWT akan datang berupa azab yang sangat pedih. Jika tetap berpaling dari Allah SWT dan menentang syariat nya, bukan hanya di akhirat, di dunia pun akan menjadi hina ketika pangkat dan jabatan sudah tak lagi digenggaman.
Tentu mudah bagi Allah SWT melakukan semuanya. Sebagaimana Allah SWT menggemparkan dunia dengan wabah Corona saat banyak negara-negara adidaya bersikap pongah. "Orang yang berdosa nanti akan ditimpa kehinaan disisi Allah SWT dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat tipu daya".
Dalam QS ar-rum (30):41:Allah SWT berfirman:"Telah nyata kerusakan di darat dan di laut karena ulah tangan manusia, supaya Allah menimpakan sebagian akibat dari perbuatan maksiat mereka, agar mereka kembali kepada Allah SWT.
Penting bagi Indonesia dan seluruh dunia untuk kembali kepangkuan kehidupan Islam, yakni khilafah sebagai kewajiban syar'i dan kebutuhan mendesak.
Allah SWT berfirman yang artinya:"wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila Dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu"...
Wallahu'alam bisshawab...