Reportase Majelis Taklim Online




Pada Jum'at, 17 April 2020, Majelis Taklim Muslimah Bangil telah melaksanakan Majelis Taklim Online bertajuk Membina Generasi Al Fatih Di Tengah Pandemi Corona. Kegiatan ini dilakukan melalui layanan online WhatsApp dan diikuti ratusan peserta yang antusias tampak dari beberapa pertanyaan dan responnya.




Ustadzah Ummu Halwa selaku host mengawali acara dan menyampaikan,"...wabah virus covid-19 sedang melanda dunia sehingga kegiatan proses belajar tidak bisa di pungkiri ada perubahan yakni belajar jarak jauh via media online. Karenanya kita patut mengevaluasi sistem pendidikan dan tenaga pendidik yang ada di negeri ini serta sejauh mana peran orang tua dalam keberhasilan proses pendidikan anak."




Acara inti dimulai dengan penyampaian materi oleh Ustadzah Lely. "...pandemi corona yang telah menyebar di hampir 200 negara, per akhir Maret 2020. Sejak saat itu pula sistem pembelajaran di tanah air pindah ke rumah dengan sistem daring. Namun faktanya menimbulkan sejumlah permasalahan baru," jelas beliau.




"...Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima laporan terkait anak-anak yang stress akibat diberi banyak tugas secara online. Selain itu, guru belum memahami sepenuhnya bagaimana konsep belajar dari rumah. Padahal sebenarnya para guru dan siswa tetap berinteraksi dan mengirimkan tugas dengan media online. Keluhanpun datang dari para ibu. Mereka kewalahan mendampingi karena tidak menguasai materi, kurikulumnya yang sudah jauh berbeda, atau anak-anak bosan karena interaksi belajarnya tidak seperti di sekolah..," tutur ustadzah Lely.

Beliau kemudian mengajak para orang tua terutama ibu untuk memuhasabah diri,"...seharusnya ini menjadi momen yang istimewa. Islam menyematkan peran istimewa bagi ibu yaitu ummu madrasatul ula, ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Tokoh luar biasa yang lahir dari rahim seorang ibu yang luar biasa dan hebat diantaranya Muhammad Al Fatih, Imam Syafi’i dan lainnya .."

Ternyata dari sekularisme lahir paham feminisme dan kapitalisme. "...para pejuang feminisme getol menyuarakan bahwa kedudukan laki-laki dan perempuan adalah sama, termasuk dalam berkarir dan menentukan jalan hidup. Bahkan bagi negara kapitalis, kaum perempuan adalah salah satu sumber penggerak roda perekonomian yang menguntungkan,"tegas ustadzah Lely.

Sebelum mengakhiri, beliau memberikan motivasi,
"....kemuliaan seorang muslimah di mata Allah SWT sebagai ibu pencetak generasi yang menjadi mercusuar peradaban. Ibu tak lagi terbebani saat harus membersamai anak-anaknya belajar di rumah, karena paham betul bagaimana menjalankan perannya sebagai ummu madrasatul ula."
Acara dilanjutkan dengan tanya-jawab dan diakhiri dengan doa. [] rep. Ummu Halwa



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak