Oleh : Ghaziyah Zaahirah
(Anggota Komunitas Muslimah Cinta Rosul)
Marhaban ya Ramadhan, Tanggal 01 Ramadhan jatuh pada hari Jumat tanggal 24 April 2020. Artinya umat muslim diseluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa sampai sebulan lamanya. Ramadhan Kembali menyapa walau kali ini ada yang berbeda. Dunia tengah berduka karena sedang tidak baik-baik saja. Kita tentu bertanya-tanya tentang musibah yang tengah menimpa. Tapi apapun yang terjadi mari jadikan Ramadhan ini tetap bermakna. Ramadhan adalah bulan penuh berkah, dijadikan setiap amal mendapat pahala yang berlipat ganda, serta dibukakannya pintu taubat selebar-lebarnya.
Sudah lebih satu bulan lamanya semejak pemerintah mengumumkan ditemukannya kasus covid-19 pertama di Indonesia. Kasus tersebut kian hari semakin bertambah jumlahnya, angka kematian semakin meningkat, pun penularannya yang begitu pesat.
Pandemi melanda, Salah Siapa?
Pandemi yang kini dialami diseluruh dunia membuat semua orang resah. Perasaan was-was seolah-olah menghantui saat diri melangkah keluar rumah. Virus yang bahkan tak kasat mata kini diwaspadai oleh setiap manusia. Lalu salah siapa?
Dari sini kita menyadari, betapa manusia itu makhluk lemah dan terbatas adanya. Bahkan untuk menyelamatkan diri dari sesuatu yang tak nampak terasa sangat susah. Tapi tetap saja masih banyak manusia yang kadang lupa bahkan tak sadar bahwa bisa jadi musibah yang menimpa adalah karena ulah tanganya.
Allah Ta’ala berfirman,
{ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ}
“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS Ar Ruum:41).
Ramadhan Tiba, Mari Bermuhasabah
Ramadhan telah tiba, maka mari kita jadikan momentum Ramadhan ini untuk bermuhasabah, menjadi titik tolak taubat kolektif atas kemaksiatan mengabaikan hukum Allah. Menjadikan setiap sikap dan tingkah laku kita kembali kepada aturan-Nya.
Rasulullah bersabda:
شَهْرٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ صِيَامَهُ وَإِنِّي سَنَنْتُ لِلْمُسْلِمِينَ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ الذُّنُوبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan di mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaum muslimin menegakkan (sholat malam). Barangsiapa berpuasa dengan iman dan dan mengharap ke-Ridhaan Allah ta’aala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya.” (HR Ahmad 1596).
Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang selalu memberikan kesempatan bagi setiap hambanya untuk bertaubat. Maka sudah saatnya kita bersama bersungguh-sungguh meminta kepada-Nya, memohon ampun atas segala dosa yang telah dilakukan. Berharap hanya kepada-Nya agar musibah yang kini tengah melanda dicabut dengan segera. Kembali kepada aturan-Nya, serta menerapkannya dalam setiap lini kehidupan.
Allah SWT berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS: Al-A’raf [7]: 96).
Kesungguhan dalam bertaubat dan meningkatkan ketaqwaan akan menghantarkan kita pada ampunan-Nya serta solusi tuntas dalam menghadapi segala problema. Wallhuálam.