Ramadan, Bulan Taubat dan Taat



                                 Oleh : Toipah
                     Aktivis Smart With Islam

Marhaban ya Ramadan.

Bertemu kembali dengan bulan suci Ramadan merupakan kenikmatan bagi orang-orang beriman. Kenikmatan dan kesempatan yang Allah Ta'ala berikan untuk menggembleng diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Meskipun Ramadan tahun ini hadir di tengah pandemi Covid-19, tapi tidak akan mengurangi keutamaannya.



Ramadan tetap akan menjadi bulan yang penuh keberkahan. Walaupun Ramadan tahun ini tidak seperti  Ramadan sebelumnya, mulai dari tarawih tak berjama'ah dan masih banyak lagi agenda yang tidak bisa dilakukan di bulan suci Ramadan sebelumnya. Namun Ramadan tetaplah bulan yang mengandung peluang emas untuk bertaubat kepada Allah ta’aala.



Barangsiapa yang bersungguh-sungguh dalam berpuasa di bulan ini, maka Allah Ta'ala akan mengampuni segenap dosanya sehingga ia diumpamakan bagai berada di saat hari ia dilahirkan ibunya. Sebagaimana hadis Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam, “Sesungguhnya Ramadan adalah bulan di mana Allah wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaum muslimin menegakkan (salat malam). Barangsiapa berpuasa dengan iman dan dan mengharap keridaan Allah, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya.” (HR Ahmad 1596).



Ibadah puasa Ramadan ditujukan untuk membentuk pribadi muttaqin (orang bertakwa). Sedangkan di antara karakter orang bertakwa ialah sibuk bersegera memburu ampunan Allah Ta'ala dan surga seluas langit dan bumi.



“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran ayat 133)



Maka, jangan lewatkan peluang emas ini. Marilah kita bertaubat kepada Allah Swt. karena kita tidak tahu dosa mana yang belum Allah Swt. ampuni atas perbuatan kita dan hukum Allah Swt. yang sering di abaikan. Ramadan tahun ini, menjadikan wasilah agar kita lebih romantis berduaan dengan Al-Qur'an, lebih tenang dalam mengkaji Islam meskipun via online, dan lebih khusyu menjalankan amalan lain di bulan Ramadan.



Ramadan di tengah pandemi Covid-19 juga memberikan muhasabah yang begitu menyayat hati para pecinta dunia. Mungkin Ramadan tahun lalu kita terlalu semangat mengejar dunia sehingga keutamaan Ramadan kala itu terabaikan.



Hikmah lain yang tidak boleh kita lupakan dan fakta yang tidak terbantahkan betapa lemahnya manusia, kecanggihan ilmu dan teknologi belum bisa menundukkan makhluk ciptaan Allah Ser bernama Covid-19 ini.



Maka, dari itu kemajuan ciptaan akal manusia tidak bisa diandalkan untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan manusia. Kita membutuhkan hukum Allah Swt. untuk menyelesaikan permasalahan ini. Maka satu satunya jalan adalah kembali menegakkan syariat-Nya.



Sebagaimana keutamaan bulan suci Ramadan adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Maka perbanyaklah melantunkan istigfar dan taubat agar Allah Swt. angkat wabah ini. Dengan memperbanyak istighfar dan taubat akan memberikan kesadaran bahwa di balik wabah ada peringatan yang disampaikan Allah Swt. atas kemaksiatan yang dilakukan manusia. Baik pelanggaran yang dilakukan individu maupun yang dikerjakan bersama yakni tidak diterapkannya syariah Islam sebagai sistem yang mengatur kehidupan.



Ketaatan kita pada semua aturan syariah terkait Ramadan demi diterimanya amal, semoga menjadikan kita untuk siap pula terikat pada seluruh aturan syariah secara sempurna. Tak hanya di bulan Ramadan saja, namun ketaatan kepada seluruh syariah-Nya wajib dilaksanakan ketika Ramadan telah berlalu. Tiba waktunya untuk berpaling pada aturan Islam yang diturunkan oleh Zat yang Mahakuasa, Allah Swt. Sang Pencipta semua makhluk dan alam semesta. Zemoga momen Ramadan kali ini dapat kita gunakan untuk menunjukkan kesungguhan upaya kita dalam perjuangan penegakan syariah Islam secara kaffah dalam bingkai khilafah. Insya Allah.
Wallahu a'lam bisshawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak