PENOLAKAN JENAZAH PERAWAT POSITIP COVID-19




SEMARANG,kompas .com.-Gubernur Jawa Tengah ,merasa teriris hatinya tatkala mendengar kabar peristiwa penolakan pemakaman jenazah Covid -19.Penolakan tersebut di lakukan oleh sekelompok warga di daerah Sewakul Ungaran ,Kabupaten Semarang pada kamis (9/4/2020).Padahal jenazah yang di tolak tersebut adalah seorang perawat yang bertugas di RSUP Kariadi Semarang.

Akan tetapi ,ada yang lebih menyayat hati ,bukan masalah orang mati, tetapi orang yang masih hidup , akibat ketakutan Corona ,luntur rasa kemanusiaanya , ada sebagian masyarakat tega mengusir para dokter dan perawat dari kosnya ,hanya karena takut tertular Virus Corona.(liputan 6.25/3/20).

Kondisi seperti ini bisa di alami masyarakat karena kurangnya sosialisasi , banyak dari mereka yang kurang memahami bagaimana Covid-19 bisa menular , mungkin yang mereka tahu hanya para medis adalah kelompok yang paling rentan terpapar Corona , maka lahirlah pemikiran-pemikiran yang negatip terhadap para pejuang medis ,padahal para pejuang medis yang menangani Virus Corona itu , rela sampai berbulan -bulan tidak pulang ke keluarganya , mereka rela berkorban untuk menolong pasien yang sakit Virus Corona .Atau akibat miskomunikasi yang sampai kepada masyarakat ,yang bisa menghilangkan rasa kemanusiaanya, berani tidak menerima pemakaman jenazah yang kena Virus Corona , dan berani mengusir kepada para medis di kosnya .Seharusnya pemerintah memberi informasi yang jelas kepada masyarakat tentang penyakit Virus Corona dan tentang para medis ,kemudian berita tersebut di teliti apakah sudah sampai kepada masyarakat atau belum ,di sinilah tugas seorang pemimpin , dan aparat pemerintah semuanya , karena seorang pemimpin akan di mintai pertanggung jawaban atas apa yang di pimpinya .
Juga karena sistem yang di emban di Negara kita yaitu sistem kafitalis , sistem buatan manusia yang mana manusia itu lemah dan terbatas , bukan memberi kemaslahatan tetapi memberi kemadharatan yang ada ,berbeda dengan sistem islam yang dari Allah SWT yang hak , untuk mengatur seluruh umat beserta isinya , berdasarkan Al Qur'an dan As-sunah.

Bagi orang yang beriman kedatangan wabah adalah bagian dari ujian yang sudah menjadi sunnatullah yang akan di berikan dalam kehidupan dunia , sehingga sikap yang harus di miliki adalah harus siap dan bersabar , seperti Allah SWT berfirman : "Sungguh akan kami uji kalian dengan sedikit ketakutan ,kelaparan ,serta kekurangan harta ,jiwa ,dan buah-buahan .Karena itu gembirakanlah orang-orang yang sabar."(Tqs Al 'Baqarah :155 ).
Demikian juga wabah Covid -19 , salah satu pesanya adalah semakin membuktikan lemahnya manusia dan betapa Mahakuasanya Allah SWT untuk meruntuhkan kesombongan penguasa zalim, baru di beri Virus Corona yang sekecil itu , sudah tidak berdaya.

Rasulullah SAW bersabda :"Apabila kamu mendengar wabah berjangkit di suatu negeri , janganlah kamu datangi negeri itu.Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada , maka janganlah keluar dari negeri itu karena hendak melarikan diri.

Kalau dalam islam negara itu harus hadir sebagai penanggung jawab urusan umat ,negara tidak boleh menyerahkan urusan rakyatnya kepada pihak lain .Rasulullah SAW bersabda ,"Seorang imam  yang berkuasa atas masyarakat bagaikan pengembala dan dia bertanggung jawab atas gembalaanya (rakyatnya)."
Solusi yang terbaik untuk memecahkan berbagai permasalahan , tiada lain yaitu harus di kembalikanya kepada islam ,yang rahmatan lil 'alamin yang pernah berjaya dan gemilang.Aamiin..

Penulis : EULIS ANIH Ibu Rumah Tangga /Ciparay.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak