Oleh:Ummu Syauqi
Menjelang Ramadhan...
Sebelas purnama berlalu, kutinggalkan bulan itu,
Melanjutkan langkah memungut asa,
Atas ingin menjadi pengeja cinta Rabbku,
Pada setiap lipatan salah, dosa dan luputku,
Berharap terhapus bersih, menjadi bening.
Seperti aku dilahirkan dahulu.
Menjelang Ramadhan...
Atas inginku menjadi perindu kasih Rabbku,
Tuk melahap sajian cinta di setiap detik linearitas waktu,
Hingga ketaqwaan, keagungan , dan keberkahan,
Bukan sekedar barang mewah di etalase bulan suci.
Sementara aku hanya nikmati seraga rasa lapar dan haus.
Menjelang Ramadhan...
Aku berusaha menjadi pagi sebelum terik dan debu jalanan.
Bersiap melangkah, sambil menilai kelalaian masa lalu,
Yang ingin tunduk khusyuk menghitung kerikil dosa.
Namun terus terseret arus cerita basi.
Menjelang Ramadhan...
Di tanah retak ini, harapan tegak di jiwa terdalam.
Kerontang jiwa terbakar panas pengharapan.
Disiram dzikir, doa, sedekah dan tilawah
Kusiangi hingga bersih semua penyakit hati.
Kusemai dengan benih-benih tadabur
Demi menjemput tamu agung semesta.
Menjelang Ramadhan...
Tiga bulan lalu, Revowriter menggoda anganku,
Untuk menari bersama di panggung kesadaran literasi.
Menata langkah baru, agar kisah bermakna.
Hingga gelap malam disapa cahaya pagi.
Sistem rusak menggeroti berganti sistem sejati.
Menyelamatkan bumi dengan kemaslahatan abadi.
Menjelang Ramadhan...
Bulan Januari lalu, hadir pandemi mengetuk jiwa-jiwa ketakutan.
Menggemparkan asa tuk realisasi seribu rencana yang tersusun.
Setiap insan peduli pandemi gemetar merafal do’a berulang.
Hingga Corona segera pulang ke sisi Rabb Yang Maha Penyayang.
Menjelang Ramadhan...
Hijau dedaunan memeluk tanya pada cahaya pagi.
Akankah corona berhenti sebelum Ramadhan datang?
Keagungan, kemuliaan, dan keberkahan tersaji.
Di meja detik untuk dinikmati para perindu ketaqwaan.
Aku pun duduk menyambut tamu agung
Menanti mutiara rahmah, maghfirah.
Segunung dosa dibakar di 10 malam terakhir Ramadhan.
Menjelang cahaya...
Perjalanan menggapai cinta Ilahi adalah nohktah indah semesta.
Meskipun pandemi Corona menganggu langkah menggapai taqwa.
Setiap dzikir, doa, dan muraqabatullah takkan terhenti.
Bagi jiwa yang setia menanti keagungan Ramadhan.
Menjelang Ramadhan...
Mengetuk setiap hati beriman dan ihtisaban.
Setiap jiwa yang kuyup oleh harapan.
Agar tungku iman menyala.
Wabah segera sirna.
Diterapkan syariah kaffah
Aaamiin, Ya Allah Ya Rabbana.
Bumi Allah, 20 April 2020
#ummusyauqi
#milad8revowriter
#akudanrevowriter
#mutiararevowriter
#basicrevowriter22
#postpart6