Mahalnya Keamanan di Era Kapitalisme




Oleh : Dara Millati Hanifah, S.Pd


.
Covid-19 saat ini masih menjadi isu utama di dunia. Ratusan ribu korban dari berbagai latar belakang pun berjatuhan, termasuk para tenaga medis. Mereka tertular sebab interaksi mereka yang intens dengan para korban. Di Indonesia sendiri sudah banyak tenaga medis yang akhirnya terpapar virus tersebut dan tak sedikit diantara mereka yang akhirnya harus menghembuskan nyawa dalam perjuangan melawan virus covid-19.
.
Itulah mengapa banyak pihak yang merasa simpati dengan perjuangan para tenaga medis ini dan menjuluki mereka sebagai pahlawan yang merupakan garda terdepan penyembuhan covid-19 ini. Namun sayangnya rasa simpati itu masih kalah dengan kepanikan dan ketakutan warga akan keganasan virus ini. Alhasil banyak kisah-kisah pilu yang menyeruak tentang penolakan dan perlakuan tidak baik yang diterima oleh mereka para tenaga medis. Sebagaimana yang diberitakan di berbagai media massa akhir-akhir ini.
.
Gurbenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo merasa terkejut ketika mendengar penolakan pemakaman jenazah covid 19 yang terjadi di daerah Sewakul, Ungara, Kabupaten Semarang. Apalagi jenazah yang ditolak adalah seorang perawat di RSUP Kariadi Semarang. Dengan berkaca-kaca sang gubernur meminta maaf atas kejadian tersebut. (Kompas.com 11/04/2020).
.
Sementara itu, di Jakarta Timur tepatnya di RS persahabatan para tenaga medis baik dokter maupun perawat mengalami pengusiran di tempat kosnya. Ketua umum persatuan perawat nasional Indonesia (PPNI), Harif membenarkan adanya keluhan tersebut. "Ya, ada. Sejak rumah sakit persahabatan menjadi rujukan. Bukan hanya dokter atau perawat tetapi mahasiswa yang kos disitu juga diusir" ujarnya. Ia mengakui adanya rasa kecemasan dan ketakutan pada masyarakat terkait penyebaran covid 19 ini. (Liputan6.com 25/03/2020).
.
Fakta diatas menunjukkan bahwa saat ini masyarakat dihantui rasa cemas dan ketakutan yang luar biasa. Memang, itu suatu hal yang wajar tetapi jika sampai terjadi diskriminasi itu terlalu berlebihan. Padahal mereka adalah garda terdepan dalam menangani kasus ini. Tak seharusnya masyarakat mengucilkannya. Seharusnya kita memberikan semangat kepada para tenaga medis yang ada.
.
Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin. Agama yang mampu menjaga dan menjamin rakyatnya termasuk soal keamanan. Tetapi, itu semua harus ada campur tangan negara. Bagaimanapun juga negara bertanggung jawab dalam memberikan rasa aman kepada rakyatnya. Tak terkecuali ketika wabah penyakit datang.
.
Dalam Islam, keamanan sama seperti kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi. Jika tidak dipenuhi berarti akan menimbulkan keresahan juga kekacauan di tengah masyarakat. Namun, di era kapitalisme ini sulit rasanya mendapatkan keamanan. Seolah pemerintah enggan perduli dengan keadaan rakyatnya. Bukankah memberikan keamanan untuk rakyat merupakan kewajiban seorang pemimpin?
.
Wallahu 'alam bis shawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak