Oleh: Nafisah Ana
Ramadhan merupakan bulan suci, bulan penuh ampunan. Bulan penuh berkah bagi seluruh umat muslim di seluruh dunia. Ramadhan juga disebut bulan yang lebih baik daripada 1000 bulan.
Sebelumnya kita sebagai manusia bisa jadi telah banyak melakukan khilaf. Biasanya hal itu terjadi manakala kita memperturutkan hawa nafsu ketimbang menjadikan akal yang tertunjuki Syari’at sebagai panduan. Menjadi manusia ciptaan Allah yang sempurna, seharusnya kita menjadikan akal sebagai filter dalam mengambil keputusan atau tindakan.
Bersabda Rasululah shollallahu ’alaih wa sallam, “Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan di mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaum muslimin menegakkan (sholat malam). Barangsiapa berpuasa dengan iman dan dan mengharap ke-Ridhaan Allah ta’aala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya.” (HR Ahmad 1596)
Subhanallah…! Wahai para pemburu ampunan Allah ta’aala, marilah kita manfaatkan kesempatan emas ini untuk bertaubat. Sebab tidak ada seorangpun di antara manusia yang bebas dari dosa dan kesalahan. Setiap hari ada saja dosa dan kesalahan yang dikerjakan, baik sadar maupun tidak. Alangkah baiknya di bulan pengampunan ini, kita semua berburu ampunan Allah ta’aala.
Puncak dari kesabaran selama satu bulan adalah idul fitri. Supaya ibadah selama sebulan full ini ber-atsar (berpengaruh) di bulan-bulan berikutnya, gimana ya caranya?
Solusinya yaitu yang pertama, kita harus tetap memelihara amalan-amalan rutin Ramadhan. Seperti shaum, shalat, zikir, sedekah,membaca dan mengkaji Alquran shalat berjamaah, istigfar dan memperbanyak amalan sunah. Kedua, lebih meninggatkan upaya memahami hukum-hukum Allah Swt dengan banyak menghadiri majelis ilmu. Ketiga, lebih giat berdakwah, bulan Ramadhan merupakan bulan turunnya Alquran sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia. Tidak mungkin petunjuk itu sampai bila tidak didakwahkan. Keempat, berusaha bertobat dengan tobat sebenar-benarnya (taubatan nashuha). Kelima, berusaha selalu hidup di tengah-tengah masyarakat yang bertakwa.