Oleh : Ina siti Julaeha
Puasa hanya akan dijalankan oleh orang yang beriman. Sebab bagi orang beriman tidak ada sistem tawar menawar dalam ketaatan. Jika Allah SWT perintahkan untuk puasa maka sudah menjadi kewajiban yang harus ditunaikan. Bukan dicari alasan agar bisa gugur dalam menjalankan puasa. Sebagaimana adanya orang yang memin fatwa diperbolehkan tidak puasa dengan alasan wabah Covid-19. Ini jelas mengada-ada. Dan sebagai muslim jangan sampai terpengaruh oleh omongan nyeleneh macam itu.
Puasa bukan soal kuat atau lemahnya pandangan fisik. Namun lebih ke arah kuatnya keimanan. Bukan soal banyak atau tidaknya makan ketika sahur dan berbuka. Atau soal banyaknya kegiatan yang melelahkan. Melainkan azam yang mantap untuk menjalankan misi hebat meraih takwa dari Rabb yang maha kuat.
Ada sebagian orang yang tidak puasa dengan alasan pekerjaan yang berat. Sehingga tidak kuat menahan lapar dan haus di tengah teriknya matahari. Dan akhirnya berbuka dengan alasan bekerja. Ini tidak bisa dibenarkan. Sebab puasa adalah kewajiban yang harus ditunaikan. Bagaimana pun kondisi nya. Kecuali kondisi yang diperbolehkan Al-Quran. Sakit, hamil dan menyusui dan sedang dalam perjalanan jauh. Itu semua pun tetap harus memenuhi syarat ya. Bukan karena alasan dan modus kita saja.
Selama sakit masih ringan dan kita mampu puasa, maka tetaplah berpuasa. Selama hamil tetap kuat dan janin pun sehat, maka tetaplah berpuasa. Jika selama menyusui anak dan ibu tak ada kendala, maka tetaplah berpuasa. Begitu juga dengan perjalanan yang dilakukan. Jika perjalanan yang dilakukan masih bisa diupayakan berpuasa, maka jangan sampai batal puasa. Sebab kita semua menjadi istimewa dengan Puasa. Karena perintah puasa hanya untuk orang pilihan yaitu seruan untuk orang yang beriman. Maka penting kita mengoptimalkan dan memperjuangkan untuk tetap berpuasa.
Dengan Puasa kita bisa menjadi istimewa. Seperti para Rasulullah SAW dan para sahabat. Mereka menjalankan puasa di tengah jihad/perang atas perintah Allah SWT. Terbayang oleh kita bagaimana kondisi perang yang membutuhkan fisik yang kuat. Perlengkapan perang yang sangat berat, ditambah terik ya matahari yang sangat panas. Masya Allah. Itu semua telah mampu dilalui Rasulullah dan para sahabat dengan hebat.
Ada keyakinan kuat yang memenuhi dada orang beriman. Mereka senantiasa berharap dengan puasa maka pertolongan Allah SWT akan semakin dekat. Berharap dengan berpuasa mereka menjadi istimewa dihadapkan Rabb-Nya. Seraya sambil terus berdoa agar kebaikan membersamai dalam setiap perjuangan yang mereka lakukan.
Maka sungguh dengan puasa kita akan istimewa. Jika aktivitas puasanya sudah istimewa. Maka mari tambah dengan aktivitas dakwah menyeru umat pada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran. Mengisi hari-hari puasa dengan syiar dan dakwah kepada semua orang. Meskipun banyak kendala dan tantangan, namun tetaplah teguh dalam perjuangan. Agar kebaikan berlipat ganda senantiasa kita dapatkan. Dan rido Allah SWT dan surga senantiasa selalu menjadi tujuan.