Hadapi Gelombang PHK karena Corona, Bagaimanakah Seharusnya Peran Negara?




Oleh : Nana Khasanah

Belum lama ini rakyat di buat panik dengan banyak nya rakyat yg terinveksi virus Corona, dan sekarang kita di kagetkan dengan pemberitaan banyak nya pekerja buruh yang di PHK.

JAKARTA, balipuspanews.com – Gelombang pemutusan hubungan krrja (PHK) dapat dipastikan melanda semua wilayah di Indonesia.

Ketua Komite III DPD RI Bambang Sutrisno dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/4/2020) menyatakan dari data yang diperoleh beberapa provinsi telah melaporkan terjadinya gelombang PHK antara lain di DKI Jakarta dengan jumlah signifikan.

Di Jakarta, Bambang mengatakan sebanyak 139.288 pekerja di Jakarta terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan tanpa menerima upah (unpaid leave) akibat terdampak pandemi Covid-19. Para pekerja itu berasal dari 15.472 perusahaan.

Rinciannya, 25.956 pekerja dari 2.881 perusahaan terkena PHK dan 113.332 pekerja dari 12.591 perusahaan dirumahkan sementara.

“Bali, sekitar 400 pekerja di-PHK, sedangkan 17.000 orang karyawan dirumahkan. Sebagian besar pekerja tersebut berasal dari sektor pariwisata seperti hotel dan restauran,” ucap Bambang Sutrisno.

Juga di Kalimantan Tengah, sebanyak 848 pekerja dari 18 perusahaan dirumahkan sementara waktu hingga di-PHK. Di Jawa Barat, sekitar 1.476 perusahaan terdampak Covid-19, jumlah buruh yang terdampak 53.465. Adapun rinciannya, 34.365 buruh diliburkan, 14.053 buruh dirumahkan dan 5.047 di-PHK.

Di Jawa Timur, sebanyak 1.923 pekerja di- PHK. Sedangkan 16.086 pekerja di Jawa Timur dirumahkan. “Kemudian di Jambi, tercatat sebanyak 749 karyawan dirumahkan,” ujarnya.

Sejak di umumkannya social distancing oleh pemerintah rakyat semakin merasakan dampak yang sangat banyak dari segi ekonomi. Apalagi saat ini banyak sekali PHK dimana-mana karena ekonomi semakin menurun dan perusahaanpun tak mau rugi. Padahal seorang buruh pabrik juga harus mencukupi kebutuhan keluarganya. Lalu dari manakah dia dapat penghasilan jika ada PHK besar-besaran?

Pemerintah saat ini sepertinya telah kehabisan cara sehingga tidak bisa berbuat apa-apa untuk menanggulangi masalah PHK massal tersebut, kecuali hanya wait and see saja.

Padahal banyak hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk menghadapi permasalahan ini. Yakni dengan memilih jalan keluar terbaik dari permasalahan ini. Caranya adalah dengan mengambil jalan yang ditawarkan Islam, yakni dengan menerapkan sistem ekonomi Islam sekaligus menerapkan sistem pemerintahan Islam.

Solusi hari ini yg diberikan adalah 1. Daripada ribet dengan proses pemberian kartu pra kerja dan pendaftarannya, lebih baik administrasinya dipermudah

2. Sasaran haruslah tepat. Harus didata per orang yg berhak mendapat kartu pra kerja. Libatkan struktur atas hingga level bawah seperti RT/RW

3. bantuan sosialnya seharusnya mampu mencakup kebutuhan selama corona

Solusi secara pandangam hidup dalam islam 1. Dibukakan lapangam pekerjaan sehingga penggangguran bisa ditekan 2. Lebih mengutamakan kebutuhan primer rakyat dengan semaksimal mungkin. Tanpa itu, kita akan terus menderita akibat berbagai persoalan hidup yang tidak pernah berakhir.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak