Corona: Makhluk Kecil Kiriman Allah untuk Umat Manusia



Oleh. Reni Tresnawati


Sudah berbulan-bulan ada makhluk kecil berkeliaran di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Sejak kemunculannya di Negeri Tirai Bambu, makhluk ini telah menggemparkan seluruh dunia. Membuat manusia ketakutan dengan sepak terjangnya yang dapat mematikan makhluk lain. 

Sebenarnya ada apa di balik kemunculan makhluk mungil dan pesan apa yang Allah kirimkan melaui makhluk unik bernama corona ini?
Tenyata ada dua kalangan yang di tuju oleh Allah dalam kehadiran wabah ini, yaitu kaum kafir dan kaum muslimin.
Kaum kafir terbagi dua, yaitu penguasa dunia dan rakyatnya yang berada di negeri kafir.

1. Penguasa dunia
Pemimpin ini beranggapan bahwa makhluk kecil ini tidak ada apa-apanya, mereka menganggap sepele wabah yang terjadi saat ini. Penguasa duni seperti Amerika, Cina, Australia merasa jumawa, karena tak seorangpun bisa menghentikan kedzoliman mereka terhadap negeri-negeri muslim. Seperti Uighur, Palestina, Suriah, katsmir, dan lain-lain. Namun setelah terjadi banyak korban yang terjadi akibat wabah virus corona yang kian banyak dan mereka tidak bisa mendapatkan solusi dari kasus ini, mereka pun takluk pada mskhluk ini. Teknologi yang canggih, alat kesehatan bermutu tinggi, tidak mampu menghentikan kuasa Allah atas virus ini.

2. Rakyat yang berada di negeri kafir. 
Pada masyarakat umum yang ada di negeri-negeri kafir, saatnya mereka melihat pemimpin  yang ada disekitar mereka, bahwa ternyata mereka menelantarkan rakyatnya, tidak peduli dengan pajak tinggi yang sudah mereka bayar  untuk membelikan jaminan keamanan dari virus, karena memang pemimpin mereka hanya berpikir tentang bisnis semata. 

Inilah sesungguhnya peradaban kapitalisme yang mereka lakukan dan disebarluaskan ke seluruh dunia. Sistem ini menginginkan orang-orang barat hanya berpikiran tentang masalah materi, modal, dan keuangan. Sampai kapan sistem ini bertahan? Namun, setelah ada kejadian wabah ini, penduduk yang ada di Belanda, Spanyol, Jerman, atau China, justru mereka menyeru Allah. 

Tuhan kaum Muslimin, untuk menyelamatkan mereka. Itulah kebenaran yang tidak bisa disembunyikan. Semua melihat bahwa keruntuhan peradaban kapitalis sudah mampu dilihat secara  nyata oleh penduduk yang berada di negeri-negeri kafir tersebut. 

Kaum Muslimin terbagi dua golongan, yaitu Muslim yang abai dan Muslim yang berjuang. 
1. Kaum muslimin yang abai. Mereka mendukung rezim, benci syariat Islam, kriminalisasi terhadap ulama, bahkan mereka tega menjual agama demi untuk mendapatkan recehan dunia. Sungguh karut marut yang terjadi ini sesungguhnya karena mereka sengaja tidak mau taat kepada Rasulullah  saw. yang telah menentukan cara menghadapi wabah. 

Kemudian,  tidak mau bercermin kepada Amirul Mu'minin Umar bin Khattab, bagaimana caranya tanggap terhadap bencana. Tetapi, mereka masih saja berpikiran tentang modal dan infestasi, sekalipun nyawa rakyat  dan pejuang-pejuang medis diujung tanduk. Apakah mereka sudah hilang perasaan dan akalnya? 

2. Muslim yang berjuang 
" Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya". (TSQ. Al-Anfal (8) ; 25). 
Dan kita adalah orang yang sedang berjuang meninggikan kalimatullah, membumikan syariat Allah, menegakkan sunnah Rasul saw. 

Maka sudah sewajarnya, untuk semakin yakin, bahwa kita berada di jalan yang benar, melawan kesombongan orang kafir, pengingkaran kaum munafik atas ketidakjayaan khilafah yaitu adikuasa baru  yang bakal menggantikan posisi Amerika sebagai pengayom dunia. Junnah bagi umat. Periayah bagi kebutuhan manusia. 

Jangan pernah gentar terhadap celaan orang yang selalu meledek dengan apa kalian akan  menghadapi Amerika. Kalian tak punya apa-apa. Kalian hanya punya iman dan semangat saja. Apa itu cukup mengubah dunia dengan modal iman dan giroh saja. Pekerjaan kita hari ini hanya menolong agama Allah. Berdakwah dalam rangka meningkatkan taraf berpikir, bagaimana yang Rasulullah ajarkan, membuat mereka beramal sebagaimana contoh para sahabat. 

Memang itu jalan terjal berliku, penuh tantangan dan hambatan baik berasal dari diri sendiri, keluarga, sahabat, atau masyarakat secara umum. Jalan berliku ini adalah jalan yang ditempuh para nabi dan rasul serta salafus solih juga. Karena keistimewaan dakwah mereka inilah Islam eksis, pejuang Islam tetap ditakuti kafir, munafik dan musuh-musuh Allah lainnya. Apabila kita menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolong kita, meneguhkan kaki dan langkah kita, apapun yang terjadi. Wallahu'alam bisowab. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak