Oleh: Ai Iim
Menghadapi wabah Covid-19 yang terus meluas, banyak kalangan mendesak pemerintah untuk mengambil kebijakan lockdown, sebagaimana dilakukan negara lain demi pencegahan penyebaran Covid-19. Namun Jokowi bersikeras menolak opsi tersebut, alasannya karena faktor ekonomi menjadi faktor utama. Jika negara memberlakukan UU Karantina Kesehatan, negara harus menanggung kebutuhan pokok. Sedangkan kas negara dalam keadaan kosong.
Ditengah ketidakpastian kebijakan pemerintah pusat, muncul pernyataan dari Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan soal cuaca panas dapat membunuh virus Corona menuai tanda tanya. Pasalnya, sampai sekarang belum ada bukti ilmiah soal kebenaran teori ini.
Situs BBC Indonesia.com menyebut teori soal pengaruh cuaca terhadap ketahanan hidup virus Corona belum benar-benar terbukti. Para pakar sudah mewanti-wanti jangan terlalu berharap virus ini akan musnah pada musim panas.
Ilmuwan komputasi di MIT( Massachusetts Institute of Technology), Qasim Bukhari menyatakan bahwa suhu pada dingin jumlah kasus meningkat cepat. Suhu yang lebih hangat hanya membuat penularan virus kurang efektif, bukan berarti tidak ada penularan.
Di udara hangat Covid-19 akan sulit bertahan hidup. Tapi bukan berarti musnah atau tidak ada. Mikroorganisme itu masih ada di sel makhluk hidup dan menunggu kondisi yang tepat untuk menyebarkan infeksi lagi.
Inilah fakta sebuah negara yang dalam mengelolanya tidak dilandasi oleh syariàh. Padahal Islam mengutamakan keselamatan rakyat dibandingkan yang lainnya. Sebab hilangnya satu nyawa seorang muslim lebih besar perkaranya dibandingkan dengan hilangnya dunia ini.
Rasulullah Saw bersabda "Siapa yang diserahi oleh Allah untuk mengatur urusan kaum Muslim, lalu dia tidak mempedulikan kebutuhan dan kepentingan mereka, maka Allah tidak akan mempedulikan kebutuhan dan kepentinganya (pada Hari Kiamat)"(HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi).
Menyikapi epidemi global ini, sebagai seorang muslim hendaklah kita kembali kepada ajaran-ajaran agama kita.
Akibat virus ini, disamping korban yang terus berjatuhan dimana angkanya telah mendekati hampir ratusan ribu jiwa baik yang meninggal ataupun yang terinfeksi, jutaan manusia lainnya terancam terkena wabah mematikan ini. Di samping itu, tercatat ratusan kota diisolasi, ribuan jalur penerbangan ditutup, bahkan secara khusus negara Arab Saudi menghentikan sementara kedatangan jamaah umroh guna mengantisipasi tersebarnya wabah ini di dua tanah suci.
Menyikapi epidemi global ini, sebagai seorang muslim hendaklah kita kembali kepada ajaran-ajaran agama kita. Dan berikut ini beberapa kiat-kiat yang dapat kita tempuh sebagai seorang muslim dalam menyikapi wabah virus corona yang sedang mewabah saat ini:
1. Senantiasa meminta perlindungan kepada Allah.
2. Berikhtiar dengan melakukan pencegahan.
3. Bertawakkal kepada Allah.
4. Yakin kepada Allah akan kesembuhan.
1. Senantiasa meminta perlindungan kepada Allah.
2. Berikhtiar dengan melakukan pencegahan.
3. Bertawakkal kepada Allah.
4. Yakin kepada Allah akan kesembuhan.
Alhasil negara (pemerintah) harus berada di garda terdepan menangani bencana seperti ini dengan cara penerapan Islam secara kaffah.
Wallahu àlam bishawwab.
Wallahu àlam bishawwab.
Tags
Opini