" Aisyah RA " Potret Wanita Mulia Sepanjang Jaman



Oleh : Femila Kareni


Akhir akhir ini banyak video seliweran di beranda youtube yg mengcover lagu Aisyah istri Rasulullah SAW. Mulai dari solois hingga duet, mereka berlomba" mengcover lagu tersebut secara apik. Di tambah lagi penyanyi jebolan ajang pencarian bakat yg notabene dia seorang non muslim pun ikutan mencover lagu tersebut. ( Republika, 07 April 2020 )

Lagu “ Aisyah Istri Rasullulah “ tersebut menceritakan bagaimana fisik aisyah Ra dan kisah romantis beliau dengan Rasulullah. Sampai saat ini pun, lagu ini masih menjadi perbincangan dan terus menjadi trending teratas dilaman Youtube dan media sosial. Namun ditengah maraknya lagu bertema religi tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah, KH Yahya Zainal Ma’arif atau Buya Yahya mengkritik dan meminta lirik lagu tersebut dirubah. Menurut beliau, lagu tersebut terlalu menggambarkan fisik Aisyah Ra ketimbang sifat dan kontribusinya didalam dakwah Nabi saw. “ Kaidah membicarakan tentang Nabi, tidak mengarah ke sifat-sifat yang special. Kalo bisa jangan menjadikan lirik yang menjadikan manusia membayangkan hal-hal yang tidak baik atau tidak pantas “ kata Buya Yahya didalam ceramahnya.

Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari sini, yaitu bahwa seharusnya sebagai muslim kita wajib tahu dan juga mencari tahu, mengenai junjungan kita Nabi Muhammad saw. Bagaimana perjuangan beliau untuk Islam, meneladani sifat dan keikutsertaan beliau dalam mendakwahkan islam di bumi Allah ini. Dan bagaimana juga seorang yg masih belia Aisyah Ra juga meriwayatkan begitu banyak hadist hingga menjadi urutan ketiga setelah Hurairah dan Abdullah bin umar bin khattab, yaitu sekitar 2210 hadist
Aisyah Ra beliau juga seorang mujtahidah yg memahami pokok agama dan Rincian Alquran, para sahabat pun meminta pendapat dan merujuk kembali pendapatnya. Dari Azzuhri berkata jika di kumpulkan seluruh ilmu manusia dan ummahatul mukminin akan didapati bahwa aisyah Ra lah yang paling Luas ilmunya.



Sebenarnya sangat diperbolehkan membuat lirik tentang kisah atau apapun tentang siapapun, namun sebisa mungkin lirik tersebut lebih menceritakan bagaimana Islam melalui teladan Rasulullah Saw, bagaimana islam memuliakan wanita, dengan kesempurnaan syariat telah menempatkan wanita pada posisi yang seharusnya. Dan bagaimana seharusnya kiprah seorang ibu (Ummun warabatul bait) Mengatur rumah tangga dan menjadi pendidik pertama bagi generasi selanjutnya. Penanaman keimanan pengokohan Aqidah di mulai sejak dalam kandungan. Posisi ini seperti bunda aisyah Ra yang diberi kesempatan untuk merawat keponakan beliau yaitu Qasim bin muhammad bin abu bakar ash shiddiq.

Kiprah yang kedua wanita selanjutnya adalah mewajibkan diri nya untuk tetap menuntut ilmu. Menuntut ilmu itu wajib bagi seorang muslim (HR Ibnu majah no.224).
Dalam alquran pun juga di jelaskan dalam surah al ahzab (33-36)
Allah SWT berfirman:

وَمَا كَا نَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗۤ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًا
"Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 36)
Dalam ayat tersebut sudah di jelaskan bagaimana pentingnya seorang mukmin menuntut ilmu apalagi kita yang kelak akan menjadi seorang ibu yang akan melahirkan generasi penerus memperjuangkan Islam. Maka tak heran bunda aisyah Ra tekun dan sabar menimba ilmu langsung dengan Rasulullah saw,hingga beliau menjadi seorang mujtahidah di jamannya.
Seorang wanita pun bisa berkontribusi di tengan masyrakat tanpa harus melanggar rambu" syariat. Seperti ilmuwan muslimah yang telah menorehkan sejarah peradaban islam seperti maryam al asturlabi ia berkontribusi besar bagi pengembangan astronom.

Kiprah yang ketiga adalah ikut berperan dalam Dakwah. Wanita dalam islam memiliki kedudukan yang sama dengan laki" dalam amar ma'ruf nahi mungkar. Kalian adalah umat terbaik (khayru ummah) yang terbaik yang di lahirkan untuk manusia menyeruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.

Dari sini bisa di ambil kesimpulan bahwa islam begitu memuliakan perempuan kiprah nya sesuai dengan wahyu. Mengagumi ibunda aisyah Ra tak hanya sekedar kecantikan fisik semata tak sebatas bagaimana bisa di cintai suami saja, namun ada hal yang lebih penting dan utama untuk diambil hikmah serta tauladannya. Semoga kekaguman kita kepada ummul mukminin menjadikan kita Rindu hidup dalam penerapan islam secara kaffah disetiap sendi kehidupan. Bukan hanya sekedar merindukan tapi ikut memperjuangkan untuk mewujudkan kembali peradaban islam yang mulia.


Wallahu'alam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak