ADA APA DENGAN PENANGAN WABAH CORONA?

 


OLEH : LESTIA NINGSIH S.Pd (aktivis dakwah) 

Masih tidak dapat diterima akal atas kebijakan  Presiden Joko Widodo yang memberikan asimilasi bebas bersyarat kepada narapidana. Belum lagi hilang was-was masyarakat dengan mewabahnya pandemi COVID-19 kini, ditambah dengan kekhawatiran atas menyebarnya eks narapidana yang telah bebas. Sebanyak 30 ribu lebih narapidana bebas sebelum waktunya lewat program asimilasi dan integrasi kementerian hukum dengan alasan mencegah penyebaran pandemi COVID-19 dilingkungan rutan dan lapas yang kini sudah kelebihan kapasitas

Tak cukup sampai disitu,  Ahli hukum dari UGM Yogyakarta, Oce Madril juga tidak habis pikir atas rencana Presiden Joko Widodo menerapkan darurat sipil sebagai langkah terakhir mengatasi penyebaran Corona. Padahal, Jokowi menandatangani UU kekarantinaan kesehatan sebagai payung  hukum menanggulangi wabah penyakit. Sebelumnya, jokowi menyatakan saat ini pembatasan skala besar perlu diterapkan dalam menghadapi corona sehingga kebijakan darurat sipil perlu dijalankan. yang disiarkan lewat akun youtube seketeriat presiden, senin (30/3).
Disaat rakyat harus bertaruh nyawa dan  harta, namun pemerintah masih saja bertele-tele dalam  melayani rakyatnya. Tentu mengurus kedisiplinan pada rakyat adalah utama pada saat ini, dengan kerja nyata  bukan dengan mengeluarkan kebijakan yang sangat tidak diperlukan seperti membebaskan para narapidana ataupun kebijakan lainnya yang tiada kejelasan. 

Sependapat dengan dokter UGM Oce Madril yang menyatakan heran ketika jokowi merujuk pada darurat sipil yang tertuang dalam peraturan orde lama. Menurut oce, darurat sipil mengarah kepenertiban. Sedangkan UU kekarantianaan kesehatan mengarah ke menjamin kebutuhan dasar rakyat. “Apakah karena beban tanggung jawab pemerintah yang berat dalam UU kekarantinaan kesehatan seperti menanggung kebutuhan dasar rakyat kalau  pakai perppu  memang enggak ada bebannya, “ucap Oce Madril kepada Detikcom, Selasa (31/3/2020).

Artinya pemerintah ingin lepas tangan dengan mengeluarkan dana bantuan yang besar untuk rakyat dan enggan mengurusi rakyat dalam kebutuhan dasarnya. Pemerintahan dengan tonggak ideologi kapitalis dalam menerapkan aturannya tentu hal ini adalah biasa. Kepentingan diatas segalanya daripada memenuhi hajat rakyatnya. Hal ini terlihat dari giatnya upaya pemerintah dalam memindahkan ibukota daripada mengurusi rakyat dalam menghadapi virus Corona saat ini. padahal dana yang diperlukan dalam pemindahan ibukota ini sangat banyak, namun rakyat tidak membutuhkan ibukota baru tetapi membutuhkan kebutuhan dasarnya bisa terpenuhi. Lalu buat siapa sebenarnya ibukota baru tersebut?
Kapitalis adalah biang dari semua problematika umat, system yang lahir dari asas sekuler ini menjadikan materi adalah segalanya daripada nyawa orang banyak. Tidak bisa dipungkiri lagi yang dibutuhkan umat manusia saat ini adalah system yang mampu memecahkan problematika umat saat ini termasuk masalah virus Corona.

Islam adalah system  paripurna yang Allah SWT ciptakan yang mampu menyelesaikan itu semua. Bukti empiris bahwa islam pernah lebih dulu menghadapi masalah wabah disaat teknologi belum secanggih saat ini. Pada masa Umar Bin Khatthab, daerah syam terjangkit wabah yang langsung mengambil kebijakan system karantina dan mendisiplinkan masyarakatnya dengan memisahkan wilayah yang terjangkiti wabah dan yang tidak terjangkiti. Tidak hanya itu khalifah Umar Bin Khattab lantas tidak melupakan dalam mengurusi kebutuhan dasar bagi rakyat yang dikarantina. Hal ini juga dilakukan oleh khalifah Umar bin Abdul Aziz sebagaimana yang telah dikatakan oleh Istri Umar bin Abdul Aziz ketika menjawab pertanyaan orang-orang yang datang bertakziah atas wafatnya pemimpin teladan ini, menceritakan,” demi Allah, perhatiannya kepada rakyat lebih besar daripada perhatiannya kepada kepentingan dirinya sendiri. Dia telah serahkan jiwa dan raganya bagi kepentingan rakyat.”

Selain system islam, sejarah sudah mencatat bagaimana hancurnya sebuah system buatan manusia yang bobrok dan tidak mampu mensejahterakan rakyat baik itu Kapitalis maupun Sosialisme-Komunisme. Maka jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah virus Corona ini dan masalah lain yang berkemelut yang dihadapi umat manusia saat ini adalah mengganti system bobrok dengan sistem islam dengan bingkai Khilafah ala Hajj’innubuwwah. Allahu ‘alam bis’shawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak