Oleh : Luluk Kiftiyah
Member AMK
Member AMK
Dalam beberapa bulan ini media di gegerkan dengan berita Coronavirus (2019-nCov) atau yang familiar disebut virus Corona.
Sejak awal di umumkan dari bulan Desember 2019 jumlah korban virus Corona di Cina terus bertambah hingga per Maret 2020 diduga sudah mencapai 20.438 orang. (pojoksatu. I'd 2020 /03 /10)
Sejak awal di umumkan dari bulan Desember 2019 jumlah korban virus Corona di Cina terus bertambah hingga per Maret 2020 diduga sudah mencapai 20.438 orang. (pojoksatu. I'd 2020 /03 /10)
Virus Corona yang berasal dari kota Wuhan ini sudah menggurita ke 25 negara, diantaranya Amerika Serikat, Australia, Filipina, Finlandia, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Nepal, Prancis, Russia, Singapura, Spanyol, Sri Lanka, Swedia, Taiwan, Thailand, Vietnam, Uni Emirat Arab dan bahkan sekarang sudah sampai di negeri tercinta Indonesia.
Bahkan di Indonesia sendiri beritanya simpang siur, ada yang bilang dua orang, ada juga yang menyebut sekitar 27 orang yang positif terjangkit corona. Hal ini karena kurang terbukanya pemerintah dalam menginformasikan ke publik hingga akhirnya muncul pernyataan dari menteri kesehatan _Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp._ "bahwa Virus Corona ini seperti virus flu biasa yang tak perlu di takuti, karena orang mengidap flu biasa saja bisa juga sampai meninggal, jadi tak perlu over dramatis dengan virus Corona ini" ( m.detik.com)
Entah pernyataan ini untuk menghibur publik agar tidak panik atau apa, karena faktanya pernyataan tersebut tak cukup membuat masyarakat tenang. Masyarakat tetap diselimuti rasa was-was akan tertular virus Corona tersebut. Buktinya mereka mulai berburu masker meskipun harga masker bisa dikatakan melonjak lima kali lipat dari harga biasanya .(Katadata. Co. I'd 2020 /02 /01)
Stok masker yang limit malah dijadikan ajang meraih keuntungan sebesar-besarnya oleh para kapitalistik. Sangat memprihatinkan, Ibarat kata, rakyat sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Sedangkan obat dari virus Corona ini pun belum juga ditemukan, karena masih dalam tahap pengembangan penelitian mencari obatnya. Jadi untuk saat ini, hal yang perlu dilakukan adalah tindakan "Pencegahan".
Salah satunya adalah yang sedang beredar gencar-gencaran di media sosial;
• Berlaku higienis. Jaga jarak sekitar 2 meter dari mereka yang sakit flu atau batuk, cuci tangan yang sering dengan sabun.
• Mandi air dingin, bisa mengurangi sakit hingga 29% - Buijze, 2015
• Olahraga di pagi hari. Menurut Martineu (2017), Vit. D meningkatkan imunitas.
• Kurangi stres.
• Makan makanan bergizi, perbanyak buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian yang alami.
• Hindari softdrink, junkfood dan makanan instan serta tinggi proses
• Istirahat yang cukup.
• Berlaku higienis. Jaga jarak sekitar 2 meter dari mereka yang sakit flu atau batuk, cuci tangan yang sering dengan sabun.
• Mandi air dingin, bisa mengurangi sakit hingga 29% - Buijze, 2015
• Olahraga di pagi hari. Menurut Martineu (2017), Vit. D meningkatkan imunitas.
• Kurangi stres.
• Makan makanan bergizi, perbanyak buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian yang alami.
• Hindari softdrink, junkfood dan makanan instan serta tinggi proses
• Istirahat yang cukup.
Disusul opini yang tayang live di tvOne, wawancara dengan prof Nidam dari Univ. Airlangga Jawa Timur mengenai virus corona.
"Masyarakat Indonesia sebaiknya konsumsi rempah-rempah yang sudah di kenal luas di Indonesia misalnya ;
Jahe, Temulawak, Kunyit, Kayu manis dan Sereh yang direbus jadi satu kemudian diminum".
Jahe, Temulawak, Kunyit, Kayu manis dan Sereh yang direbus jadi satu kemudian diminum".
Menurut Prof Nidam, meskipun ada yang terinfeksi virus corona tapi bila di gempur tiap hari dengan minum ramuan tersebut akan mengurangi dampaknya.
Namun satu hal yang mereka lupakan, ketika semua sibuk untuk meningkatkan sistem imun dengan berbagai cara tetapi mereka melupakan untuk meningkatkan "KEIMANAN".
Karena sejatinya, tak ada didunia ini yang kebetulan. Mungkin Allah memberikan wabah penyakit ini agar manusia mengingat bahwa tak layak seorang hamba bersikap sombong. Sedikit saja Allah timpahkan bencana, manusia tak bisa berbuat apa-apa. Untuk itu, sudah saatnya kita kembali pada hukum Allah, kembali menjadi manusia yang beriman dan bertakwa senantiasa membiasakan hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Hanya kembali kepada hukum Allahlah yang mampu membuat keadaan negeri menjadi lebih baik lahir dan batin kenyamanan dan keselamatan akan dirasa.
Sebagaimana firman Allah Swt ;
ا مِن رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ ﴿١٥﴾
“Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Rabbmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Rabbmu) adalah Rabb Yang Maha Pengampun” (QS. Saba'[34]: 15)
“Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Rabbmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Rabbmu) adalah Rabb Yang Maha Pengampun” (QS. Saba'[34]: 15)
Wallahu a’lam bi bishawwab.
Tags
Opini