Miris! Inilah Penyebab Pembunuhan di Kalangan Remaja





Oleh Rifdatun Aliyah 



Bumi pertiwi kembali berduka. Kasus pembunuhan yang menyayat hati terjadi dikalangan remaja.Kepolisian Resor Jakarta Pusat tengah mendalami kejiwaan gadis berusia 15 tahun berinsial NF yang diduga membunuh anak berusia 5 tahun. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan saat ini NF masih diperiksa (www.cnnindonesia.com/07/02/2020).

Diketahui korban merupakan teman bermain pelaku. Pelaku disinyalir melakukan pembunuhan secara spontan meskipun terencana. Sebab, pelaku mengaku bahwa pembunuhan terinspirasi dari film yang dia tonton sebelumnya. Pelaku juga diketahui memiliki sikap yang kasar meskipun ditengah-tengah masyarakat cenderung pendiam. Tidak hanya itu, pelaku juga berasal dari keluarga yang kurang harmonis sebab kedua orang tua telah bercerai. Pembunuhan ini rupanya juga dapat dideteksi dari tulisan catatan harian pelaku yang sarat akan kekerasan. 

Sungguh miris. Remaja yang merupakan generasi bangsa tega melakukan tindakan kejam tanpa ada rasa penyesalan. Jika sudah seperti ini, lalu spa sebenarnya penyebab utama tindakan brutal dikalangan remaja? Kasus diatas sejatinya bukanlah kasus pertama yang menimpa kalangan remaja. Sebab, masih banyak kasus lain yang tak kalah menyeramkan terkait kenakalan remaja. 

Banyak faktor tang menjadi penyebab atas kenakalan remaja. Mulai dari kondisi keluarga, lingkungan sekolah, masyarakat atau yang lainnya. Namun, dari itu semua kuatnya arus liberal atau kebebasan berperilaku ditengah-tengah masyarakat bisa dikatakan menjadi salah satu faktor utama penyebab segala kekacauan ini. Terlebih lagi, masyarakat telah dicekoki pemahaman sekuler dimana aturan agama tidak boleh turut andil dalam mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan. 

Walhasil, manusia tidak memperdulikan apakah perbuatannya sesuai dengan norma agama atau tidak. Standar hidup manusia bukanlah halal-haram melainkan sesuai dengan hawa nafsu semata. Bahkan akibat penerapan sistem sekuler-liberal ini telah membuat seorang manusia kehilangan rasa kemanusiaanya. Padahal, bagi seorang muslim yang meyakini adanya hari akhir, maka setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas semua perbuatannya. Lalu, apakah Islam memiliki solusi atas permasalahan ini? 

Islam bukanlah sekedar agama spiritual semata. Namun, Islam merupakan suatu pandangan hidup yang berisikan seperangkat aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Sang Pencipta, hubungan dengan dirinya sendiri dan hubungan dengan sesama manusia. Islam juga menetapkan standar kehidupan adalah halal-haram. Artinya disesuaikan dengan perintah dan larangan Allah SWT.

Dalam pelanggaran hukum syariat Islam, Islam memiliki mekanisme hukuman yang bersifat menjerakan, mampu menghapus dosa dan mencegah manusia lain dalam bermaksiat. Dalam kasus pembunuhan, Islam memberlakukan hukum qishah atau hukuman setimpal atas perbuatan yang dilakukan. Artinya, jika seseorang membunuh maka orang tersebut dijatuhi hukuman dibunuh. 

Namun, jika pihak keluarga memaafkan pelaku pembunuhan, maka hukuman dapat diganti dengan membayar diyat atau denda senilai 100 ekor unta. Sehingga, siapapun akan berpikir ulang dalam melakukan suatu tindakan khususnya tindakan yang melanggar syariat Islam. Akan tetapi, hukuman dalam Islam hanya boleh diterapkan oleh negara yang menerapkan Islam secara keseluruhan. Yaitu Daulah Islam yang telah diterapkan oleh Rasulullah SAW dan dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin serta para Khalifah dalam sistem pemerintahan Islam, Khilafah Islamiyah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak