Mati Hati Pemimpin Muslim Hingga Tak Ada Suara





Oleh: Rut Sri Wahyuningsih
Muslimah Penulis Sidoarjo

Betapa sunyinya suara pemimpin Kaum Muslim ketika kembali saudara Muslim kita teraniaya. Kali ini di India. Hingga ulama asal India Zakir Naik angkat bicara terkait kezaliman yang menimpa Muslim di India. Ia menyerukan kepada pemimpin Muslim dunia agar bersikap untuk menyelamatkan umat Islam di India.

“Seruan yang sungguh-sungguh kepada para pemimpin Muslim di seluruh dunia untuk berbicara melawan penganiayaan terhadap saudara-saudari Muslim kita di Delhi, India,” kata Zakir Naik dikutip dari halaman Facebooknya (SI Online, 29/2/2020).

“Berdiam diri tentang pembantaian yang disetujui negara ini berarti meninggalkan saudara-saudara kita,” kata Zakir Naik. Nabi Muhammad (SAW) berkata, “Seorang Muslim adalah saudara dari Muslim lainnya. Dia tidak boleh menindasnya dan tidak pula meninggalkannya (saat dia tertindas).” Sahih Muslim – Hadis 6541

“Mari kita semua melakukan apa pun sesuai kemampuan kita untuk membela orang-orang yang tertindas dan berbicara melawan ketidakadilan ini,” tandas Zakir Naik.

Ratusan Muslim terluka, ratusan rumah dibakar, masjid-masjid dirusak dan dibakar. Toko dijarah. Situasi di India benar-benar parah, umat Muslim dibantai dengan cara-cara yang keji. Mereka tewas dibantai warga Hindu dalam kerusuhan yang dipicu penolakan terhadap undang-undang kewarganegaraan di New Dehli, India.

Namun inilah fakta yang jika belum mampu membuka mata kaum Muslim di dunia bahwa kaum kuffar terus menerus menggencarkan serangan kepada kaum Muslim adalah sungguh keterlaluan! Butuh berapa lama mereka yang tertindas harus menunggu pergerakan kaum muslim yang lainnya?

Sejak perjanjian Perjanjian Sykes-Picot yang berisi kesepakatan rahasia antara Inggris dan Prancis mengenai pembagian wilayah Utsmani di Timur Tengah. Perjanjian itu dirumuskan oleh François Georges-Picot mewakili Prancis dan Mark Sykes mewakili Inggris. Dunia yang dahulu dikuasai oleh kekhilafahan Turki Ustmani harus rela terbagi-bagi dalam beberapa negeri kecil dan samasekali tak merdeka sebab harus tunduk kepada sekutu.

Maka sejak itu, dunia Islam yang dahulunya satu menjadi negara bangsa yang memiliki batas negara dan hari kemerdekaan yang diijinkan sekutu. Hilang kewibaannya sebagai pemimpin peradaban. Tergantikan dengan ikatan kebangsaan atau Nasionalisme yang rendah. Sebab hanya memandang maslahat dari kesamaan warga negara, bukan akidah.

Semakin jelas pula bahwa siapapun yang menyerukan Islamophobia atau penyebar kerusuhan adalah Islam dengan terorisnya, ekstrimis dan sebagainya adalah bagian dari mereka yang benci Islam. Sejatinya mereka sendirilah yang intoleran. Hindu sebagai agama yang identik sebagai " agama" dengan totalitas penyerahan kepada semesta alam nyatanya bisa lebih beringas dari binatang. Mereka arogan jika mayoritas.

India sangat masyhur dengan produksi filmnya , hingga disebut Bollywood yang setara dengan Hollywood saking besarnya. Namun ternyata tema-tema di film yang bernuansa Hindu dengan keberagaman yang menciptakan kerukunan memang hanya ada di film, bukan kenyataan.

Wahai pemimpin kaum Muslim, tidak malulah kalian ketika ada saudara sesama muslim kalian diam? Padahal tentara kalian adalah tentara yang kuat dan banyak. Tidakkah tergerak hati kalian? Padahal Allah telah mengaruniakan kekayaan Sumber Daya Alam yang berlimpah, yang jika kalian bersatu seluruhnya maka dunia akan bertekuk lutut kepadamu bahkan hingga dedengkot negara pengusung demokrasi sekalipun.

Dengan Alquran dan As Sunnah kita akan kembali kuat. Memegang syariat dan menumpaskan kedzaliman. Namun, memang hari ini inilah kendala terbesarnya. Ideologi Islam sedang diperangi dengan berbagai pendapat miring titipan pembenci Islam. Ironinya, serangan itu keluar dari mulut pemimpin kaum Muslim sendiri.

Rasulullah bersabda :
Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR al-Bukhari).

Maka wajib kita menegakkan apa yang Allah janjikan , agar segala urusan kita dimudahkan Allah. Pemimpin adalah pengurus rakyatnya. Tak peduli dimanapun berada selama berakidah Islam. Wallahu a'lam Bish Showwab.



Goresan Pena Dakwah

ibu rumah tangga yang ingin melejitkan potensi menulis, berbagi jariyah aksara demi kemuliaan diri dan kejayaan Islam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak