Oleh: Zahra Azzahi
Member AMK
Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan adanya pembantaian terhadap kaum muslim di India. Umat muslim India mengalami berbagai tindak kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh kalangan Hindu radikal. Para pelaku pembantaian bukan hanya menganiaya kaum muslim India, mereka juga merusak dan membakar masjid. Banyak muslim India yang mengalami luka-luka bahkan sampai meninggal dunia.
Tragedi ini bermula dari kebijakan pemerintah India yang mengesahkan Undang-undang Amandemen Warga Negara atau Citizenship Amandement Bill (CAB) yang anti muslim. Undang-undang tersebut mengharuskan umat muslim India untuk membuktikan bahwa mereka adalah warga negara India. Dengan Undang-undang ini warga muslim India berpotensi kehilangan kewarganegaraan mereka tanpa alasan, sebaliknya Undang-undang ini tidak diwajibkan atas warga India non muslim.
Kekerasan demi kekerasan menimpa kaum muslimin, namun sejauh ini tidak ada yang benar-benar peduli terhadap para korban. Bahkan pemimpin-pemimpin kaum muslimin seolah menutup mata dan telinga mereka, kalau pun ada yang mengecam itu hanya sebatas omongan belaka. Tidak ada tindakan riil yang dilakukan untuk menghentikan segala diskriminasi terhadap Islam dan pemeluknya.
Sejak runtuhnya Khilafah Ustmaniyah pada 24 Maret 1924, dan tercerai-berai menjadi negara bangsa, kaum muslimin kehilangan pemimpin dan pelindung. Masing-masing bangga dengan negaranya, tidak lagi peduli dengan penderitaan saudaranya karena berbeda bangsa.
Rasulullah Saw bersabda: " Imam ( Khalifah) itu laksana perisai. Kaum Muslim diperangi (oleh kaum kafir) di belakang dia dilindungi oleh dirinya." (HR. Muslim). Maka, hanya institusi Islam lah yang mampu menjaga dan melindungi, serta menjaga kehormatan kaum Muslimin. Dengan izin Allah masa yang mulia itu akan segera tiba, karena telah dikabarkan Rasulullah Saw: "... Kemudian akan datang kembali masa Khalifah yang mengikuti metode kenabian." (HR. Ahmad). Untuk mewujudkan apa yang telah dikabarkan Rasulullah Saw tidak cukup hanya dengan duduk berpangku tangan dan berdoa saja, namun perlu diupayakan dengan perjuangan yang sungguh-sungguh oleh kaum muslimin seluruh dunia.
Wallahu a'lam bi ash shawab