Islam Sebagai Rahmatan Lil Alamin, Bukan Sumber Masalah




Oleh: Tri S, S.Si
(Penulis adalah Pemerhati Perempuan dan Generasi)


Isu radikalisme, pancasila, dan Islam nampaknya adalah berita hangat yang tak pernah hilang pamor di rezim sekarang ini. Baru-baru ini, kepala BPIP mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan menyebutkan bahwa agama adalah musuh terbesar pancasila. Sontak pernyataan ini menjadi viral dan menuai banyak respon negatif baik dari masyarakat hingga para petinggi ormas Islam. Mulai dari Ketua GP Ansor, NU, Muhammadiyah, hingga FPI mengecam pernyataan Yudian Wahyudi. Bahkan muncul usulan untuk memecat Ketua BPIP yang dinilai meresahkan dan malah membuat masyarakat terpecah belah.

Selain pernyataan tersebut, muncul juga usulan sertifikasi penceramah atau khatib jum’at dengan standar tidak menimbulkan masalah kebangsaan. Standar yang digunakan adalah nasionalisme, kebangsaan, dan pancasila yang diharapkan tidak mengusik kekuasaan rezim yang sekarang.

Pernyataan dan usulan diatas menegaskan bahwa rezim sekarang merupakan rezim sekuler yang akan selalu memandang dan menempatkan Islam sebagai musuh. Dorongan umat yang menghendaki agar segala permasalahan yang menimpa bangsa kita tercinta merujuk kembali pada syariat Islam adalah hal yang ditakutkan oleh pemerintah saat ini.

Sekulerisme atau pemisahan antara ajaran agama dengan kehidupan merupakan ide yang sama sekali bertentangan dengan Islam. Islam sendiri tak hanya mengatur ibadah spiritual saja seperti agama lainnya. Lebih dari itu, Islam adalah sebuah Ideologi yang berasal dari Sang Pencipta yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Dari hal remeh seperti adab ke kamar mandi, bercermin, hingga masalah peronomian, pendidikan, bahkan sistem politik.

Dalam sistem yang berlaku di seluruh negara pada saat ini, seluruh peraturan atau undang-undangnya berasal dari buah pikiran manusia yang terbatas. Tak jarang peraturan yang dibuat bukan dimaksudkan untuk kepentingan seluruh orang, namun untuk kepentingan segelintir orang yang turut serta dalam membuat aturan. Perkara ini tentu telah menjadi rahasia umum.

Berbeda sama sekali dengan Islam yang mewajibkan seluruh peraturan maupun undang-undangnya haruslah berasal dari Allah SWT. Manusia sebagai makhluk yang menjalankan aturan Allah SWT dengan sebaik-baiknya tentu mendapatkan rahmat dan kesejahteraan yang luar biasa di dunia akhirat. Banyak sekali sejarah keagungan dan kehebatan kaum muslimin di zaman kekhalifahan ketika berpegang teguh pada ideologi Islam dan menerapkan seluruh peratuan dari-Nya.

Islam sebagai rahmatan lil alamin akan terwujud jika diterapkan secara utuh atau kaffah dalam setiap sendi kehidupan. Tak hanya di Indonesia saja, namun meluas hingga ke seluruh dunia. Ideologi Islam pun tak hanya terbatas pada pemeluk agama Islam saja. Aturan Islam adalah aturan hidup universal yang dapat diterapkan ke seluruh ummat apapun jenis kulitnya, warna matanya, rasnya, dan apapun jenis agamanya.




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak