Oleh: Neneng Sriwidianti
(Pengasuh Majelis Taklim dan Member AMK)
Rasanya habis kata-kata untuk menggambarkan terpuruknya keadaan negeri ini yang merata hampir semua bidang kehidupan. Kasus demi kasus terus bermunculan, negeri ini diguncang dengan berbagai masalah. Selain kasus virus Corona yang menyita perhatian publik, masyarakat kembali dibuat geleng-geleng kepala oleh kasus Tara Basro tanpa busana. Anehnya, di negeri ini hal tersebut dianggap sesuatu yang wajar dan tidak melanggar UU ITE atau pornografi.
Menkominfo Johnny G Plate menegaskan Tara Basro tidak melanggar UU ITE terkait posting-an tanpa busana di media sosial Twitter pribadinya. Johnny sudah melihat langsung foto aktris cantik tersebut. "Kata siapa melanggar UU ITE? Nggaklah. Harus dilihat baik-baiklah. Jangan semua hal itu di diametral begitu. Ada yang mengetahui itu. Evaluasinya adalah bagian dari seni atau bukan. Kalau itu bagian dari seni, maka itu hal biasa. Namanya juga seni. Saya juga udah lihat fotonya kok " Kata Johnny di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. (detik.com, 5/3/2020)
Dalam sistem kapitalisme demokrasi yang mengusung empat kebebasan, salah satunya kebebasan bertingkah laku. Sesuatu yang sah-sah saja dilakukan oleh seorang warga negara ketika dia mengkampanyekan menghargai atau bangga terhadap tubuhnya sendiri. Bagaimanapun keadaannya, 'body positivity' dengan foto semi bugilnya mengundang kontroversi. Berlindung dibalik HAM (Hak Azasi Manusia) dan atas nama seni, akhirnya mereka bisa melenggang dengan bebas tanpa bisa dijerat hukum.
Kebebasan tingkah laku yang dijajakan barat, ternyata telah menimbulkan kebejatan moral yang mengerikan di barat dan juga di negeri-negeri muslim. Kondisi saat ini tidak jauh berbeda dengan kondisi fakta wanita di zaman dulu. Pada zaman jahiliyyah, wanita dianggap tidak berarti. Bahkan jika ada bayi yang lahir dengan jenis kelaminnya wanita, maka langsung dibunuh atau dikubur hidup-hidup. Begitu juga di Eropa pada abad ke 18, wanita diposisikan sebagai sesuatu yang rendah. Yaitu dianggap sebagai bahan pemuas atau sumber godaan dan kejahatan.
Ide kaum feminis yang dijajakan oleh barat, justru dijadikan alat untuk menghasilkan sebuah keuntungan. Wanita semakin dieksploitasi, tubuhnya dijadikan layaknya barang dagangan. Body shaming adalah salah satu contoh wujud peremehan atau pelecehan terhadap kehormatan wanita. Alhasil, kejahatan dan pelecehan terhadap kaum hawa pun masih terus merajalela. Tetapi ironisnya atas dasar kemajuan zaman, wanita-wanita merasa bebas dan mendapat keadilan dengan memposisikan setara dengan laki-laki. Bagaimana Islam memandang wanita?
Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna. Didalam Islam ada aturan-aturan yang ditujukan kepada manusia untuk pedoman dalam kehidupan. Aturan itu sangat lengkap, mulai dari aturan yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan yang lain serta manusia dengan Rabnya (Pencipta). Islam hadir ditengah-tengah manusia untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Serta Islam hadir untuk membebaskan manusia dari berbagai keterpurukan. Islam bersinar untuk memperbaiki kebobrokan pemikiran. Begitupun halnya pada wanita, dalam Islam ada aturan yang mengaturnya serta kedudukan baginya. Islam satu-satunya agama yang sangat memperhatikan wanita. Ketika Islam hadir di muka bumi maka seluruh perlakuan buruk pada wanita terhapus secara sempurna. Termasuk segala macam perbudakan yang berlaku.
Wanita dalam pandangan Islam begitu sangat dimuliakan, dihormati, dilindungi, serta diayomi. Layaknya bak permata yang harus dijaga karena kilauannya yang begitu menggoda. Sebagaimana hadis yang berbunyi:
"Dunia itu perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah" (HR. Muslim).
"Barang siapa dikaruniai Allah seorang anak perempuan, bila mati tidak ditangisi dan bila tetap dididik secara baik maka dia dapat jaminan surga (HR. Abu Dawud, Hakim dan Ibnu Abbas).
Islam memuliakan wanita dengan jalan menjaganya, dengan memerintahkan mereka untuk menutup aurat secara syar'i. Maka dengan itu, wanita akan terjaga dan terhindar dari tindak kejahatan atau pelecehan.
Kemuliaan wanita menurut pandangan Islam adalah ia juga sebagai tonggak peradaban dunia. Hal ini disebabkan karena dari rahimnya para generasi penerus terlahir ke dunia. Ditambah lagi berkat didikan dirinyalah generasi tersebut mampu mengarahkan kemana peradaban dunia akan dibawa. Seperti sosok Imam Syafi'i, Muhammad Al-Fatih, dan orang-orang hebat lainnya terlahir dari seorang wanita yang hebat dalam mendidik generasi. Sangat benar jika dikatakan, dibalik laki-laki hebat terdapat wanita hebat.
Maka dari itu sudah selayaknya wanita dimuliakan dan dihormati. Islam memuliakan wanita tiga derajat lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
" Wahai Rasulullah, siapakah diantara manusia yang paling berhak untuk aku berbuat baik kepadanya?" Rasulullah Saw menjawab, "Ibumu" "Kemudian siapa?" tanya lagi, "Ibumu," kemudian orang itu bertanya lagi. "Kemudian siapa?" "Ibumu." Kemudian siapa?" tanya orang itu lagi. "Kemudian ayahmu," jawab Rasulullah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Bagi Rasulullah, wanita sangat mulia dan terhormat sehingga mengulang perkataannya sampai tiga kali, karena pada diri wanita memiliki berbagai kehebatan sebagai pendidik, pembimbing, pendamping anak-anaknya yang paling utama, melebihi ayahnya.
Islampun memandang wanita adalah suatu anugerah Allah Swt. dan nikmat dariNya yang begitu mulia. Tentunya kemuliaan ini haruslah sejalan dengan ketakwaannya kepada Allah Swt. Barulah wanita tersebut bisa dijuluki sebagai wanita shalihah.
Ketika seorang wanita mengandung dan melahirkan anak, membesarkannya, mengurus keluarganya, serta menaati suaminya maka pastilah kemuliaan itu akan didapatkannya. Bahkan Allah memberikan pahala yang sama seperti jihad di Medan perang, kalau ibu melahirkan anaknya kemudian ibu itu meninggal dunia. Tak hanya itu, ada perkataan bahwa surga yang letaknya dibawah telapak kaki ibu. Tersirat makna bahwa keridaan seorang ibu merupakan ridanya Allah Swt.
Hanya dengan Islam wanita bisa hidup mulia, karena Islam dengan seluruh perangkatnya akan mengatur hal tersebut. Hanya dengan penerapan sistem Islam kaffah dalam bingkai Khilafah Islam yang mampu mengubah harkat dan martabat wanita serta mampu menjadikannya kilauan bak mutiara yang memancarkan sinarnya ke segala penjuru dunia.
Wahai muslimah! Menunggu apa lagi? Marilah bersegera menjadi bagian orang-orang yang berjuang menegakkan kembali kemuliaan itu, karena hanya dengan khilafah, kita muslimah akan terjaga, kemuliaan akan kita dapatkan. Campakkan sekarang juga sistem kapitalis demokrasi yang telah menyebabkan kesengsaraan bagi umat manusia, termasuk kita para muslimah.
Wallahu'alam bishshawwab.