Oleh : Yani Handayani (Pemerhati Mahasiswi)
Dilansir dari KOMPAS.TV, seorang remaja perempuan berusia 15 tahun mengaku telah membunuh bocah perempuan berusia 5 tahun di rumahnya di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Aksi pembunuhan terhadap bocah perempuan 5 tahun di dalam lemari ini pun terbongkar. Pembunuhan terjadi di rumah pelaku di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Pembunuhan sering kali terjadi di negeri kita ini. Namun berbagai motif yang muncul seakan-akan belum menemukan titik pemecahan atas segala pembunuhan tersebut. Hingga banyak nyawa yang tergadaikan. Termasuk yang sempat ramai di dunia maya hari ini adalah kasus seorang bocah membunuh teman bermainnya. Kronologi singkat yang dilansir oleh Kompas TV menunjukkan bahwa pelaku melakukan pembunuhan pada Kamis (5/3/2020) sore hari saat rumah dalam kondisi sepi. Pelaku awalnya menenggelamkan kepala korban dalam bak berisi air. Lalu, jasad korban dibawa ke kamar lantai atas dan disembunyikan di dalam lemari pakaian.
Pagi hari pada Jumat (6/3/2020) pelaku berencana membuang jasad korban sambil berangkat sekolah. Namun, pelaku kebingungan dan akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari. Begitulah runutan kronologi pembunuhan terhadap siswa dibawah umur itu.
Mengapa ini bisa terjadi? Lingkungan memiliki peran sangat penting dalam membentuk karakter dan pemikiran sang anak. Efeknya pun akan beragam menyerang sang anak. Peran orangtua juga sangat tinggi dalam membentuk pemikiran awal pada masa emas pertumbuhan. Padahal di dalam Islam, membekali anak dengan kepribadian (_syakhsiyah_) Islami itu dilakukan sejak dini. _Syakhsiyah_ atau kepribadian ini terdiri dari bagaimana cara seseorang berfikir (_aqliyah_) dan bagaimana cara dia bersikap atau berperilaku (_nafsiyah_). Kedua hal ini harus di tanamkan pada diri anak sejak dini. Karena kedua faktor tersebut memiliki korelasi untuk mengembangkan kepribadian anak.
Dalam pandangan Islam, bullying juga tidak seharusnya terjadi. Karena pelajar akan memahami bahwa hal tersebut mampu membuat saudara sesama muslimnya di rugikan bahkan celaka. Di dalam suatu hadits di jelaskan bahwa, Abu Hurairah radhiyallahu anhu mengatakan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لاَ تَحَاسَدُوْا، وَلاَ تَنَاجَشُوْا، وَلاَ تَبَاغَضُوْا، وَلاَ تَدَابَرُوْا، وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا، اَلْـمُسْلِمُ أَخُوْ الْـمُسْلِمِ ، لاَ يَظْلِمُهُ ، وَلاَ يَخْذُلُهُ ، وَلاَ يَحْقِرُهُ ، اَلتَّقْوَى هٰهُنَا، وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْـمُسْلِمَ ، كُلُّ الْـمُسْلِمِ عَلَى الْـمُسْلِمِ حَرَامٌ ، دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
Artinya: “_Janganlah kalian saling mendengki, jangan saling memata-matai, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi. Janganlah sebagian kalian membeli barang yang sedang ditawar orang lain, dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allâh yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka ia tidak boleh menzhaliminya, menelantarkannya, dan menghinakannya. Takwa itu di sini, beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kali. Cukuplah keburukan bagi seseorang jika ia menghina saudaranya yang Muslim. Setiap orang Muslim, haram darahnya, hartanya dan kehormatannya atas muslim lainnya_”. (HR Muslim).
_Wallahu a’lam bish-showab_