Oleh : Vita Thohirah
Belum lama ini kita dikejutkan dengan viralnya video porno sepasang kekasih gelap di sosial media. Miris memang! Menyaksikan setiap episode aktivitas remaja saat ini. Kejadian seperti itu terus terjadi dari hari ke hari. Harga diri, kehormatan, kesucian generasi seolah tidak ada lagi. Karena saking banyaknya peristiwa tersebut terjadi secara beruntun.
Kasus video porno seperti dikutip di indotimur.com (08/01/2020) – Di dalam video tersebut bukan hanya direkam menggunakan handphone, melainkan disiarkan langsung (live) melalui sebuah akun instagram bernama @sopiaceper. Aparat Kepolisian Polres Ternate langsung menindak lanjuti dengan mencari pemeran utama dalam video mesum yang berdurasi 1 menit 31 detik itu. Kasat Reskrim Polres Ternate, AKP Riki Arinanda mengakui, benar video mesum yang disiarkan langsung melalui salah satu akun atas nama @sopiaceper pada Senin, 6 Januari 2019 kemarin. Akun instagram itu milik pemeran utama dalam video mesum tersebut, karena mereka live sehingga cepat viral.
Perbuatan zina terus terjadi dan tidak ada titik penyelesaian yang tuntas. Perbuatan ini termasuk dalam dosa besar. Penyebabnya adalah rendahnya iman dan moral masyarakat terutama para generasi muda, kurangnya pendidikan dari orang tua, kurang sigapnya pihak berwenang dalam menangani kasus, dan abainya pemerintah dalam meriayah masyarakatnya.
Akar permasalahannya adalah sistem sekuler liberal yang sudah mengakar di tengah-tengah masyarakat. Sekularisme (faham pemisahan agama dari kehidupan) dan liberalisme (faham kebebasan) merupakan buah dari kapitalisme yang sejatinya menjadi suatu ancaman besar bagi generasi dan rakyat keseluruhuan. Faham sekularisme yang menganggap bahwa agama itu hanya mejadi pribadi perindividu, tidak ada urusan dengan dunia, Negara dan sebagainya. sebaliknya liberalisme menciptakan kebebasan dalam berperilaku yang telah nampak jelas dipakai oleh umat terutama para generasi menjadi standar dalam perbuatan hingga melakukan perbuatan yang keblabasan.
faham-faham tersebut telah melunturkan moral dan nilai agama. Sehingga generasi saat ini lebih senang dengan sesuatu yang bersifat kesenangan materi, hura-hura, seks bebas, narkoba, pacaran, tawuran dsb. Hidup bebas dan tidak diikat dengan aturan itulah yang diidamkan masyarakat terutama para generasi. Tidak sedikit dari mereka yang masih beribadah tatapi maksiat tetap berjalan. Shalat dan puasa mereka laksanakan tapi seks bebas, tawuran, hura-hura, minum miras tetap jalan juga. Seolah-olah Allah hanya ada pada saat Shalat atau di masjid saja. Padahal Allah selalu ada dimanapun kita berada.
Berbeda dengan Islam, Islam memuliakan wanita dan mengharamkan perbuatan zina sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Isra : 32). Allah juga memerintahkan perempuan untuk menutup aurat, lelaki menundukkan pandangan, tidak boleh berdua-duaan, larangan berzina dan sebagainya sebagai langkah pencegahan agar tidak terjadi seks bebas atau pemerkosaan tidak terjadi lagi. Kemudian ada sanksi yang tegas bagi pelaku zina yang akan membuat jera sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah (cambuklah) tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera (cambuk)." (QS. An Nur : 2).
Jika kita hidup sejalan yang diinginkan-Nya, niscaya keberkahan dan kemuliaan akan kita dapatkan. Berbagai macam permasalahan yang menimbulkan keresahan, ketidaknyamanan tidak akan setia menghampiri kita. Terlebih dengan tunduknya kita pada aturan-Nya merupakan bukti kecintaan dan keimanan di dada.