Oleh : Neneng Sriwidianti
Pengisi Majelis Taklim dan Member AMK
Saat ini Islam kembali dilecehkan oleh orang-orang yang mengaku beragama Islam, tapi apa yang dia katakan atau yang dia lakukan tidak mencerminkan sikapnya sebagai orang yang meyakini akidahnya. Alangkah ruginya orang seperti itu dihadapan Allah Swt demi jabatan dan kekuasaan, dia melakukan pelecehan terhadap agamanya sendiri. Ironis sekali.
Dilansir oleh Republika. co. id, Rabu (12/2). Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi tengah menjadi sorotan publik terkait pernyataannya soal agama adalah musuh terbesar Pancasila. Yudian pun mengklarifikasi soal pernyataannya tersebut. Menurut Yudian penjelasannya yang dimaksud adalah bukan agama secara keseluruhan, tapi mereka yang mempertentangkan agama dengan Pancasila. Karena menurutnya dari segi sumber dan tujuannya Pancasila itu religius atau agamis. "Karena kelima sila itu dapat ditemukan dengan didalam kitab suci keenam agama yang telah diakui secara konstitusional oleh negara Republik Indonesia, " tegas Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Pihak istana pun, membela pernyataan Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila ( BPIP) Yudian Wahyudi yang menyebutkan agama merupakan musuh terbesar Pancasila. Moeldoko meyakini, bahwa ucapan Yudian itu tidak bermaksud menyudutkan bahwa agama memang menjadi musuh Pancasila. "Ya, bisa saja yang memaknainya salah. Padahal bukan seperti itu maksudnya," ujar Moeldoko dikutip dari CNN Indonesia ketika ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/2).
Demokrasi adalah paham yang mengusung kebebasan, salah satunya kebebasan berpendapat. Mereka bebas mengeluarkan pendapat apapun, sekalipun itu melanggar dan melecehkan agamanya sendiri. Mereka yakin ada payung HAM (Hak Azasi Manusia) yang akan melindungi mereka. Apalagi kalau yang melakukan pelecehan tersebut adalah orang yang dekat dengan penguasa, dijamin aman, tidak akan tersentuh hukum. Karena hukum hari ini tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
Sistem kapitalis demokrasi yang diterapkan hari ini, sampai kapanpun tidak akan pernah berpihak kepada Islam dan umat Islam. Mereka akan berusaha dengan segala cara untuk menjauhkan hukum-hukumnya yang mulia diterapkan secara kaffah . Islam akan terus dihujat, dilecehkan sampai dilabeli bahwa Islam sebagai musuh saat dorongan umat menghendaki Islam sebagai rujukan untuk mencari solusi masalah bangsa. Bukan hanya itu, hari ini rezim juga telah melukai perasaan umat Islam dengan rencananya bahwa para penceramah/khatib Jumat harus bersertifikat dengan standar tidak menimbulkan masalah kebangsaan.
Islam adalah agama yang sempurna. Islam bukan sekadar agama tapi juga ideologi. Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah meliputi : shalat, puasa, zakat, haji dll. Islam juga mengatur hubungan manusia dengan diri sendiri meliputi : makan, minum, berpakaian, akhlak dll. Islam pun mengatur hubungan manusia dengan manusia yang lain meliputi : muamalah, pendidikan, ekonomi, kesehatan, hukum dan pemerintahan.
"Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah adalah Islam......." (QS. Ali Imran [3] : 19).
Inilah seperangkat aturan yang lengkap, dimana Allah Swt membuatnya untuk manusia. Aturan yang Allah turunkan sangat lengkap dan mampu menyelesaikan problematika manusia secara tuntas. Aturan yang lengkap ini menunjukan kesempurnaan Islam. Aturan yang akan memberikan kebaikan apabila diterapkan secara kaffah. Sempurnanya syariat yang Allah Swt buat ini menunjukkan bahwa Allah Swt bukan hanya sebagai Pencipta (Al-Khaliq) tapi juga sebagai Pengatur (Al-Mudabbir).
Oleh karena itu, membuat aturan itu tidak boleh diserahkan kepada manusia, yang sifatnya lemah, tidak bisa berdiri sendiri dan butuh kepada pertolongan yang lain. Karena kalau aturan ini diserahkan kepada manusia, maka akan timbul kerusakan-kerusakan yang akan menyengsarakan manusia seperti yang terjadi saat ini.
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Rum [39] : 41).
Kesempurnaan Islam ini, tidak akan dirasakan kalau aturannya tidak diterapkan secara keseluruhan. Islam tidak hanya diambil sekadar spirit, ataupun hanya diambil syariat yang berkaitan dengan akhlak semata. Sedangkan masalah muammalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, sanksi dll dicampakkan. Islam hanya bisa diterapkan secara kaffah (keseluruhan) jika ada institusi negara yang menerapkannya. Negara tersebut adalah Khilafah Islamiyah. Oleh karena itu menegakkan kembali khilafah adalah kewajiban kaum muslimin yang utama dan mendesak saat ini.
Wahai umat Islam, tidak ada yang bisa kita lakukan saat ini kecuali berjuang untuk menegakkan kembali hukum-hukum Allah Swt tegak kembali di muka bumi. Kita campakkan hukum kapitalis demokrasi yang sudah terbukti membuat kerusakan saat ini. Mari kita berpegangan tangan, bahu-membahu bersama kelompok orang yang akan menegakkan kembali khilafah ala minhaji nubuwwah.
Wallahu a'lam bishshawwab.
Tags
Opini